Pisang tanduk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AYANGMU (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Membatalkan 3 suntingan by AYANGMU (bicara): Pernyataan besar tanpa referensi
Tag: Pembatalan
Baris 20:
 
== Manfaat ==
Beragam manfaat [[pisang]] tanduk bagi [[kesehatan]], seperti menyehatkan [[liver]], sebagai asupan penambah [[sel darah merah]], dan mampu meredakan gejala [[asma]]. [[Pisang]] tanduk dapat menjadi sumber [[energi]] bagi [[tubuh]] sehingga dapat menjadi pengganti [[nasi]] (jika diperlukan). Selain itu, pisang tanduk juga mengandung [[vitamin A]], dan dapat menyehatkan [[otak]] serta melancarkan [[pencernaan]]. Pisang tanduk memiliki manfaat untuk kesehatan [[tulang]] dan [[otak]].<ref>{{Cite web|url=https://www.khasiat.co.id/buah/pisang-tanduk.html|title=15 Manfaat dan Khasiat Pisang Tanduk untuk Kesehatan|last=Khasiat|date=2017-01-06|website=Khasiat|language=id-ID|access-date=2020-01-21}}</ref> '''Berikut adalah sejumlah manfaat pisang tanduk untuk kesehatan:'''
 
== nko Karakteristik ==
Melancarkan Sistem Pencernaan. ...
 
Memelihara Kesehatan Jantung. ...
 
Meningkatkan Kekebalan Tubuh. ...
 
Menjaga Berat Badan. ...
 
Menurunkan Kadar Gula Darah. ...
 
6. Mengontrol Tekanan Darah. ...
 
7. Baik untuk Kesehatan Kulit. ...
 
Sumber Vitamin B6.
 
== nko Karakteristik ==
Pohon pisang tanduk mempunyai [[tinggi]] [[batang]] 2,5 - 3m dengan [[warna]] merah kehijauan.<ref name="bio"> BIOTROP. 2008. SEAMEO BIOTROP. [terhubung berkala]. http://www.biotrop.org. [17 Februari 2009].</ref> Daunnya berwarna hijau tua dengan panjang [[tandan]] mencapai 60 - 85 cm dan berat 7 - 10 kg<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=yc5stVng0hwC&lpg=PA51&dq=pisang%20tanduk&hl=id&pg=PA51#v=onepage&q=tanduk&f=false|title=PISANG Budi Daya, Pengolahan, dan Prospek Pasar|publisher=Niaga Swadaya|isbn=978-979-002-236-2|language=id}}</ref>.
 
Setiap [[tandan]] terdiri dari 2 sampai 3 sisir dan setiap sisirannya ada 8 - 10 buah.<ref name="bio" /><ref name=":0">{{Cite web|url=http://images1.rri.co.id/post/berita/764447/kuliner_nusantara/kenali_perbedaan_pisang_tanduk_dan_pisang_raja.html|title=Kenali Perbedaan Pisang Tanduk dan Pisang Raja|website=images1.rri.co.id|language=Indonesia|access-date=2020-04-13}}</ref> Perawakan buah dari [[pisang]] ini putih kekar dan besar, panjangnya bisa mencapai 35 cm.<ref name=":0" /> Rasanya [[manis]] legit agak [[asam]], dan lunak.<ref name="bio" /> sementara itu untuk kulit buah pisang tanduk biasanya agak tebal berwarna hijau kekuningan sampai kuning tua.<ref name="bio" /> '''Pisang Tanduk''' berukuran besar dan bentuknya menyerupai '''tanduk'''. Buah matang memiliki '''warna''' kulit buah coklat kemerahan berbintik-bintik dan '''warna d'''aging buahnya kuning kemerahan. '''Pisang''' jenis ini hanya cocok untuk '''pisang''' olahan Pisang Tanduk atau pisang ''Tangkoon'' dalam bahasa Karo, termasuk dalam kelompok ''Plantain'' atau pisangolah, yaitu pisang yang tidak dapat dimakan langsung tetapi digunakan untuk membuat olahan makanan.
 
== Kondisi Pertumbuhan ==
Baris 55 ⟶ 39:
Selain penyakit layu panama, tanaman pisang tanduk juga dapat terkena [[penyakit]] ''Mycosphaerella Leaf Disease Complex'' (MLDC). Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini adalah [[perkembangan]] tanaman yang buruk, daun-daun menjadi layu dengan cepat, jumlah daun-daun yang sehat semakin berkurang, timbulnya tandan yang buruk, buah-buah yang dihasilkan tidak baik, dan perkembangan buahnya menjadi prematur.<ref>{{en}} Soomary SD, Benimadhu SP. 1997. The Mycosphaerella leaf disease complex (MLDC) of banana in Mauritius. ''Food and Agricultural Research Council, Reduit, Mauritius''.</ref>
 
Sedangkan, contoh penyakit-penyakit lain dari pisang tanduk diantaranya ''Yellow Sigatoka'' yang disebabkan oleh virus ''M. musicola'' dan ''Black Leaf Streak'' atau penyakit ''Black Sigatoka'' yang disebabkan virus ''M. fijiensis''.<ref>{{en}} Udugama S. 2002. Septoria leaf-spot disease of banana Mycosphaerella eumusae: a new record for Sri Lanka. ''Annals of the Sri Lanka Depart. of Agricul''. 4: 337-343.</ref> Selama kemarau pisang yang ditanam mengalami penyakit layu daun (''fusarium'') bahkan mati. Tanaman pisang jenis kepok, raja nangka yang terimbas penyakit layu fusarium, dimusnahkan dengan cara dibakar, agar penyakitnya tidak menular ke tanaman lain. “Selama kemarau sebagian tanaman yang terkena layu fusarium langsung dimusnahkan, jenis pisang tanduk termasuk salah satu pisang yang tahan penyakit dan memiliki harga cukup tinggi,” Penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh jamur, diminimalisir dengan menaburkan kapur. “Jenis tanaman pisang, selain pisang tanduk kerap tumbuh dengan rumpun yang banyak, sehingga rentan penyakit, tetapi pisang tanduk kerap tumbuh satu batang saja sehingga lebih tahan penyakit