Roma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fazily (bicara | kontrib)
k Suntingan 2.140.227.41 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh InternetArchiveBot
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 156:
Uskup Roma, yang disebut [[Paus (Katolik Roma)|Paus]], dipandang penting sejak awal mula Kekristenan karena ke[[martir]]an Rasul [[Simon Petrus|Petrus]] maupun [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] di sini. Para Uskup Roma juga dipandang (dan masih dipandang demikian oleh umat Katolik) sebagai para penerus Petrus, Uskup Roma yang pertama. Kota ini karenanya menjadi semakin penting sebagai pusat [[Gereja Katolik]]. Setelah [[kejatuhan Kekaisaran Romawi Barat]] pada tahun 476 M, Roma berada di bawah kendali [[Odoaker]] dan kemudian menjadi bagian dari [[Kerajaan Ostrogoth]] sebelum kembali berada di bawah kendali [[Kekaisaran Bizantin|Romawi Timur]] setelah [[Perang Goth (535–554)|Perang Goth]] yang menjadikan kota ini hancur. Populasinya mengalami penurunan dari satu juta penduduk lebih pada tahun 210 M menjadi 500.000 penduduk pada tahun 273 M<ref>{{cite web |last=Editors |first=Mandatory |url=http://www.mandatory.com/2013/01/24/the-16-greatest-cities-in-human-history/9 |title=travel, history, civilizations, greatest cities, largest cities, Rome |publisher=Mandatory |date=24 January 2013 |accessdate=12 March 2013 |archive-date=2013-01-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130130090938/http://www.mandatory.com/2013/01/24/the-16-greatest-cities-in-human-history/9 |dead-url=yes }}</ref> hingga tinggal 35.000 penduduk setelah Perang Goth,<ref>Luc-Normand Tellier (2009). "''[https://books.google.com/books?id=cXuCjDbxC1YC&pg=PA185&dq&hl=en#v=onepage&q=&f=false Urban world history: an economic and geographical perspective]''". PUQ. p.185. ISBN 2-7605-1588-5</ref> sehingga kota yang luas ini susut menjadi berbagai kelompok bangunan berpenghuni di antara luasnya reruntuhan, vegetasi, perkebunan anggur dan perkebunan skala kecil.<ref>Norman John Greville Pounds. ''An Historical Geography of Europe 450 B.C.-A.D. 1330''. p. 192.</ref>
 
Setelah [[Langobardi#Invasi dan penaklukan semenanjung Italia|invasi suku Lombard atas Italia]], kota ini secara nominal tetap di bawah kendali Bizantin, namun pada kenyataannya para paus menerapkan suatu kebijakan keseimbangan antara kaum [[Kekaisaran Bizantin|Bizantin]], [[Suku Franka|Franka]], dan [[Langobardi|Lombard]].<ref name=be19>Bertarelli (1925), p.19</ref> Pada tahun 729, raja Lombard [[Liutprand]] menyumbangkan kota [[Sutri]] di bagian utara Latium kepada Gereja, yang mengawali kekuasaan temporal Gereja.<ref name=be19/> Pada tahun 756, [[Pippin yang Pendek|Pepin si Pendek]], setelah mengalahkan suku Lombard, memberikan Paus yurisdiksi temporal atas Kadipaten Roma dan [[Eksarkat Ravenna]], sehingga terbentuk [[Negara Gereja]].<ref name=be19/> Sejak periode tersebut, tiga kekuatan berupaya untuk memerintah kota ini: paus, kaum bangsawan, bersama dengan para pemimpin milisi, para hakim, Senat, serta rakyat; dan raja Franka, sebagaimana juga raja Lombard, [[patrician|patricius]], dan Kaisar.<ref name=be19/> Ketiga pihak tersebut (teokrat, republik, dan imperial) merupakan karakteristik kehidupan Romawi selama keseluruhan Abad Pertengahan.<ref name=be19/> Pada malam Natal tahun 800, [[Charlemagne]] dimahkotai di Roma sebagai kaisar dari [[Kekaisaran Romawi Suci]] oleh [[Paus Leo III]]: pada kesempatan itu kota ini untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah bagi kedua kekuatan yang terus menerus memperjuangkan kekuasaan universal sepanjang Abad Pertengahan.<ref name=be19/>
 
[[Berkas:Sacre de Charlemagne.jpg|jmpl|Penobatan [[Charlemagne]] di [[Basilika Santo Petrus Lama]] pada tanggal 25 Desember 800.]]