Kekristenan di Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 23:
Pada tahun 1960-an akibat anti-[[Komunis]] dan anti-[[Konfusianisme]] banyak pengikut [[Komunis]] dari kalangan orang [[Tionghoa]] dan sebagian [[suku Jawa]] Kejawen mengklaim diri sebagai orang [[Kristen]], akan tetapi banyak bangsa Tionghoa yang akhirnya menerima agama Kristen dan sekarang mayoritas kalangan muda bangsa Tionghoa adalah umat Kristen. Sedangkan pemeluk Kristen di kalangan suku Jawa ada diantara mayoritas umat [[Islam]], baik di [[Jawa Tengah]], [[Yogyakarta]] dan [[Jawa Timur]].
== Kekerasan dan diskriminasi
Sunat paksa dan konversi paksa orang Kristen terjadi selama konflik Muslim-Kristen 1999–2002 di Maluku, bersamaan dengan serangan terhadap gereja-gereja di seluruh Indonesia. Tentara, khususnya satuan pasukan khusus Kopassus, dituduh membantu penyerangan di Maluku, dan tanggapan resmi terhadap serangan ini kurang, sedangkan kekuatan penuh hukum digunakan terhadap orang-orang Kristen yang terlibat dalam balas dendam. serangan. Eksekusi tiga warga Katolik di Sulawesi pada tahun 2006 menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut bahwa negara Indonesia lebih menyukai Muslim sambil menghukum minoritas Kristen.
|