Mulyadi (politikus, lahir 1963): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 3 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Baris 26:
|spouse = Mefiana Maliani
|children = 2
|parents = K. St. Palindih (ayah)<ref>https://infopemilu2.kpu.go.id/file/dok/syarat_calon/SYARAT_CALON_CAKADA_3_0129200107_Mulyadi.pdf{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
}}
 
Baris 33:
Mulyadi merupakan mantan anggota [[DPR-RI]] tiga periode (2009-2014, 2014-2019, dan 2019-2024). Sebagai pengusaha, ia merupakan pemilik PT Adicitra Mulyatama, perusahaan ''[[alih daya|business process outsourcing]]'' (BPO).''<ref>{{Cite web|title=Mulyadi, Ahli Konsultan dari Partai Demokrat yang Calonkan Diri di Pemilihan Umum 2019|url=https://kumparan.com/berita-caleg/mulyadi-ahli-konsultan-dari-partai-demokrat-yang-calonkan-diri-di-pemilihan-umum-2019-1544429603549322640|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2020-11-18}}</ref>'' Pada 2018, [[Komisi Pemberantasan Korupsi]] (KPK) memeriksa Mulyadi terkait [[Kasus korupsi e-KTP|kasus korupsi pengadaan KTP elektronik]] (e-KTP). Ia diperiksa sekaitan jabatannya sebagai anggota Komisi V DPR RI saat proyek pengadaan e-KTP bergulir. Sebelumnya, sejumlah petinggi DPR dinyatakan terlibat dan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, salah satunya [[Setya Novanto]]. Mulyadi sendiri menjadi saksi untuk tersangka Irvanto Hendra Pambudi (keponakan Setya Novanto) dan Made Oka Masagung (pengusaha).<ref>{{Cite web|url=https://hukum.rmol.co/read/2018/07/03/346167/mulyadi-akhirnya-penuhi-panggilan-penyidik-kpk|title=Mulyadi Akhirnya Penuhi Panggilan Penyidik KPK|website=Rmol.co|language=id|access-date=2019-05-08}}{{Pranala mati|date=Juli 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{Cite news|url=https://news.okezone.com/read/2018/07/03/337/1917299/periksa-mulyadi-kpk-selisik-aliran-duit-e-ktp-ke-marzuki-alie|title=Periksa Mulyadi, KPK Selisik Aliran Duit E-KTP ke Marzuki Alie|last=Batubara|work=[[Okezone.com]]|language=id-ID|access-date=2019-05-08|first=Puteranegara}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/784106/daftar-kader-partai-demokrat-yang-terlibat-korupsi|title=Daftar Kader Partai Demokrat yang Terlibat Korupsi|last=moses|first=Mustafa|date=2016-06-29|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2019-05-08|editor-last=moses|editor-first=Mustafa}}</ref>
 
Pada [[Pemilu 2019]], Mulyadi tercatat sebagai caleg DPR RI dengan perolehan suara terbanyak dari Sumatra Barat, yakni 144.954 suara.<ref>{{Cite web |url=https://covesia.com/archipelago/baca/74996/raup-144-954-suara-di-dapil-sumbar-2-mulyadi-ukir-sejarah |title=Salinan arsip |access-date=2019-10-26 |archive-date=2019-10-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191026103413/https://covesia.com/archipelago/baca/74996/raup-144-954-suara-di-dapil-sumbar-2-mulyadi-ukir-sejarah |dead-url=yes }}</ref> Untuk Pilgub Sumbar 2020, DPD Partai Demokrat Sumatra Barat menyiapkan Mulyadi sebagai calon gubernur.<ref>https://regional.kompas.com/read/2019/06/19/19163541/pilgub-sumbar-2020-demokrat-siapkan-mulyadi-jadi-cagub</ref>
 
== Kasus ==
Pada bulan Januari 2020, Mulyadi sebagai anggota DPR tertangkap kamera menumpang mobil berpelat nomor khusus Polri di Kabupaten Lima Puluh Kota. Kebenaran foto tersebut dikonfirmasi oleh [[Kepolisian Daerah Sumatra Barat|Polda Sumbar]]. Padahal, tujuan Mulyadi adalah menghadiri kegiatan temu kader Partai Demokrat dalam rangka pemenangan Mulyadi menjadi Gubernur Sumbar tahun 2020 dan Darman Sahladi menjadi Bupati Lima Puluh Kota.<ref>{{Cite news|last=Arigi|first=Fikri|date=2020-01-19|title=Anggota DPR Gunakan Pelat Nomor Polri saat Kunjungan Kerja|url=https://nasional.tempo.co/read/1297000/anggota-dpr-gunakan-pelat-nomor-polri-saat-kunjungan-kerja|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2020-09-21|editor-last=Wibowo|editor-first=Kukuh S.}}</ref><ref>{{Cite web|last=KlikPositif|title=Soal Kepemilikan Plat Nomor Polri, Polda Sumbar : Mobil Mulyadi Boleh Ditilang {{!}} KlikPositif.com - Media Generasi Positif|url=https://klikpositif.com/baca/63756/soal-kepemilikan-plat-nomor-polri-polda-sumbar-mobil-mulyadi-boleh-ditilang|website=Soal Kepemilikan Plat Nomor Polri, Polda Sumbar : Mobil Mulyadi Boleh Ditilang {{!}} KlikPositif.com - Media Generasi Positif|language=id-ID|access-date=2020-09-21|archive-date=2021-02-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20210225184458/https://klikpositif.com/baca/63756/soal-kepemilikan-plat-nomor-polri-polda-sumbar-mobil-mulyadi-boleh-ditilang|dead-url=yes}}</ref> Karena menimbulkan polemik, Mulyadi akhirnya berkomentar, bahwa ia adalah pejabat negara yang punya keistimewaan tidak seperti masyarakat. "Gak mungkin dong, masyarakat sama dengan pejabat negara," kata Mulyadi.<ref>{{Cite news|title=Foto Mobilnya Pakai Nopol Polisi Viral, Anggota DPR Mulyadi : Gak Mungkin Rakyat Sama dengan Pejabat|url=https://padang.tribunnews.com/2020/01/20/foto-mobilnya-pakai-nopol-polisi-viral-anggota-dpr-mulyadi-gak-mungkin-rakyat-sama-dengan-pejabat|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2020-09-21|first=Rizka Desri|last=Yusfita}}</ref>
 
Pada tanggal 5 Desember 2020, Bareskrim Polri menetapkan calon Gubernur Sumatera Barat Mulyadi sebagai tersangka tindak pidana pemilu. Dalam kasus ini, Mulyadi telah diperiksa satu kali oleh penyidik. Penyidik sempat mau melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap Mulyadi, tetapi Mulyadi tak memenuhi panggilan tersebut.<ref>{{Cite news|last=Santoso|first=Audrey|title=Bareskrim Tetapkan Cagub Sumbar Mulyadi sebagai Tersangka Terkait Pilkada|url=https://news.detik.com/berita/d-5282615/bareskrim-tetapkan-cagub-sumbar-mulyadi-sebagai-tersangka-terkait-pilkada|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-12-05}}</ref><ref>{{Cite news|last=Santoso|first=Audrey|title=Bareskrim Panggil Cagub Sumbar Mulyadi sebagai Tersangka Senin Besok|url=https://news.detik.com/berita/d-5282660/bareskrim-panggil-cagub-sumbar-mulyadi-sebagai-tersangka-senin-besok|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-12-05}}</ref>
Baris 46:
* [[SMA Negeri 11 Bandung]] (1983)
* Sarjana Muda Teknik Lingkungan, Akademi Teknik Pekerjaan Umum (ATPU) [[Bandung]] (1987)
* Sarjana Teknik Lingkungan, [[Universitas Trisakti]] Jakarta (1994)<ref>[http://dct.kpu.go.id/images/dokumen/DPR/1302/07/02.pdf "MULYADI - CALON ANGGOTA DPR-RI"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160305025513/http://dct.kpu.go.id/images/dokumen/DPR/1302/07/02.pdf |date=2016-03-05 }} ''[[Komisi Pemilihan Umum]]''. Diakses tanggal 21 Mei 2015</ref>
 
== Karier ==