Nyalawena: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Baris 22:
== Geografis ==
[[Berkas:Peta Penyebaran Tradisi Nyalawena.jpg|jmpl|378x378px|Peta penyebaran lokasi pelaksanaan Nyalawena di Jawa Barat<br />]]
Nyalawena dilaksanakan di [[Pantai Apra]], Cianjur Selatan. [[Pantai Apra]] merupakan salah satu pantai yang terletak di [[Sindangbarang, Cianjur|kecamatan Sindangbarang]], Cianjur Selatan.<ref>{{Cite web|url=http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=455&lang=id|title=Pantai Apra-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat|website=www.disparbud.jabarprov.go.id|access-date=2019-04-28|archive-date=2017-07-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20170704223158/http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=455&lang=id|dead-url=yes}}</ref> Apabila patokannya dari [[Sindangbarang, Cianjur|Alun-Alun Sindangbarang]], jarak tempuhnya hanya berkisar 300 meter. Selain dari Alun-Alun [[Sindangbarang, Cianjur|Sindangbarang]], untuk menuju tempat ini ada beberapa alternatif dari berbagai rute. Bila berangkat dari arah [[Jakarta]], jarak tempuhnya sekitar 150&nbsp;km. apabila berangkat dari [[kota Bandung]], jarak tempuhnya 120&nbsp;km. sedangkan, bila berangkat dari [[kota Cianjur]] jarak yang ditempuh sekitar 20&nbsp;km. Para [[wisatawan]] biasanya datang ke [[Pantai Apra|patai Apra]] untuk [[berenang]], berjemur, olahraga pantai, atau sekadar menyalurkan hobi [[fotografi]] dengan objek pemandangan di sekitar [[pantai Apra]]. Selain digunakan untuk [[ritual]] adat ''Nyalawena,'' pantai ini juga terkenal sebagai tempat yang bersejarah. Pantai ini merupakan tempat terjadinya pemberontakan Angkatan Perang Rakyat Semesta (APRA). Selain bersejarah dan berbudaya, tempat ini juga menyimpan kekayaan yang sangat berpotensi bagi [[Indonesia]]. Potensi tersebut berupa [[pasir besi]] yang sangat banyak. [[Pasir besi]] yang terdapat di [[pantai Apra]] memiliki kualitas yang sangat baik, oleh karena itu disebutkan bahwa [[pantai Apra]] merupakan pantai yang sangat berpotensi. Latar belakang pelaksanaan Nyalawena sangat berhubungan dengan letak [[geografi]]s di sepanjang [[pantai Apra]]. Ombak di pantai Apra sangat tinggi, oleh karena itu meskipun masyarakat tinggal di daerah pantai jarang sekali yang berprofesi sebagai [[nelayan]]. Jumlah nelayan di tempat ini bisa terhitung. Jumlah perahunya pun masih ada satu. Masyarakat di sini lebih tertarik menjadi [[petani]] atau [[pedagang]].<ref name=":1" /> Cara melaut dan menangkap ikan masih menggunakan teknik [[tradisi]]onal. Mereka percaya bahwa [[pantai Apra]] sangat angker. Untuk para [[Pariwisata|wisatawan]] juga diharapkan berhati-hati karena posisi pantai yang curam.<ref name=":0" />
 
Selain di [[Pantai Apra]], Nyalawena juga dilaksanaka di [[Kabupaten Garut]]. Yang menjadi perbedaan yaitu, bila di [[Cianjur]] pelaksanaan Nyalawena dilaksanakan di sepanjang [[pantai Apra]], sedangkan di [[Kabupaten Garut]] pelaksanaan Nyalawena dilaksanakan di sepanjang sungai Cikandang dan [[Cijayana, Mekarmukti, Garut|pantai Cijayana]].<ref name=":4">{{Cite web|url=https://digarut.com/pantai-cijayana-laut-diatas-awan.html|title=Pantai Cijayana “Laut Diatas Awan”|last=Thea|first=Rendy|date=2014-12-29|website=Di Garut|language=id-ID|access-date=2019-04-29}}</ref> Objek kegiatannya masih sama yaitu memanen [[Teri|ikan impun]]. Bila ritual Nyalawena di laksanakan satu kali di [[Cianjur]], hal ini sangat berbeda dengan di [[Garut]]. Di [[Garut]] pelaksanaan Nyalawena dilaksanaka sebanyak 6 kali, yaitu dibulan [[Rajab]], Rewah, [[Ramadan]], [[Syawal]], Hapit dan Rayagung.<ref name=":4" /> Namun sayang, populasi ikan impun di daerah Garut berkurang. Masyarakat juga lebih saering menjaring dibanding menangkapnya secara langsung. Oleh karena itu [[tradisi]] ini mulai ditinggalkan.<ref name=":4" />