Masjid Riadhussalihin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 19:
'''Masjid Agung Riadhussalihin''' ([[bahasa Arab]]: ''مسجد الجامع رياض شليهين'') atau lebih dikenal dengan '''Masjid Riadhussalihin''' ([[bahasa Arab]]: ''مسجد رياض شليهين'') adalah sebuah [[masjid]] bersejarah di [[Barabai, Hulu Sungai Tengah|Barabai]], [[Kabupaten Hulu Sungai Tengah]], [[Kalimantan Selatan|Provinsi Kalimantan Selatan]], [[Indonesia]]. Masjid ini dibangun pada tahun [[1962]]; sekaligus menjadi salah satu tempat [[Agama|wisata religi]] dan wisata terpenting di Barabai.<ref name="antara">[http://beta.antarakalsel.com/berita/6436/masjid-agung-riyadushalihin Masjid Agung Riyadushalihin]. www.beta.antarakalsel.com. Retrieved July 28, 2012</ref><ref name="RB">[http://www.radarbanjarmasin.co.id/index.php/berita/detail/Hulu%20Sungai%20Tengah/27289 Halaman Masjid Agung Jadi Tempat Nongkrong]. ''Radar Banjarmasin'', 2 Mei 2012. Retrieved July 28, 2012</ref>
 
PembangunanMasjid masjidini tersebutdibangun berdasarkan niat seorangbaik dari [[Jenderal]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] [[Amirmachmud]]. Dalam kesempatan kunjungannya ke [[Barabai, Hulu Sungai Tengah|Barabai]], ia berniat mendirikan masjid dengan membeli sebidang tanah seharga satu juta [[rupiah]] yang kemudian ditawarkan kepada [[:en:Mosque construction committee|Komite Pembangunan Masjid]]. Niat membangun masjid dari [[Jenderal]] [[Amirmachmud]] mendapat tanggapan positif dari banyak pihak, sehingga mendapat bantuan dikeluarkan dari donorpihak lokal danmaupun dari luar provinsi, dan juga dari [[pemerintah pusat]], [[Kementerian Agama Republik Indonesia|Kementerian Agama]] dan [[Daftar Bupati Hulu Sungai Tengah|pemerintah daerah kabupaten]] yang mengalokasikan dana khusus untuk penyelesaian pembangunan.<ref name="RB"/>
 
Seiring berjalannya waktu, pembangunan [[masjid]] terus mengalami perubahan dan penyempurnaan, dari perubahan [[desain]] menjadi struktur yang lebih kokoh, tampilan luarnya yang menggunakan warna hijau yang khas, serta atap [[kubah]] yang juga diganti untuk mencegah kebocoran. Perubahan juga terjadi pada bagian depan masjid dan halaman depan masjid yang memadukan aneka tanaman dan lampu di setiap sudutnya. Kapasitasnya cukup untuk menampung ribuan [[jemaahJemaah]] baik untuk lantai satu maupun lantai dua.<ref name="antara"/>
 
== Referensi ==