Dursasana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 21:
Tokoh ini mendapat peran signifikan dalam ''[[Sabhaparwa]]'' (kitab kedua ''Mahabharata''), yang mengisahkan permainan dadu antara lima [[Pandawa]] melawan seratus [[Korawa]]. [[Dropadi]], istri para Pandawa menjadi budak para Korawa setelah dipertaruhkan dalam permainan tersebut. Merasa sebagai pemilik budak, Dursasana berusaha melucuti pakaian Dropadi secara paksa, tetapi tidak berhasil berkat pertolongan [[Kresna]]. Peristiwa itu memperkeruh permusuhannya dengan [[Bhima|Bima]]. Pada akhirnya, ia dibunuh oleh Bima dalam [[perang di Kurukshetra]] pada hari ke-16.
 
Dalam [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], Dursasana memiliki seorang istri bernama Dewi SaltaniCāndramukhi, dan seorang putra yang kesaktiannya melebihi dirinya, bernama [[Dursala]]. Ia digambarkan sebagai wayang dengan tubuh yang gagah, bermulut lebar, dan mempunyai sifat sombong, suka bertindak sewenang-wenang, gemar menggoda wanita, dan senang menghina orang lain.
 
Nama ''Duhsasana'' terdiri dari dua kata [[bahasa Sanskerta|Sanskerta]], yaitu ''duh'' dan ''śāsana''. Secara [[harfiah]], kata ''Dusśāsana'' memiliki arti "sulit untuk dikuasai" atau "sulit untuk diatasi".