Mardjono Siswosuwarno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
 
== Riwayat Hidup ==
Ia memutuskan masuk jurusan Teknik Mesin ITB karena kagum dengan cara kerja [[kereta api]] dan sempat memiliki keinginan untuk menjadi [[masinis]]. Ia lulus dari Teknik Mesin ITB pada tahun 1972 dan sempat menjadi asisten laboratorium proses produksi serta material di Teknik Mesin ITB dan kemudian melanjutkan studi di [[Universitas Katolik Leuven|Katholieke Universitet te Leuven (KU Leuven)]], Leuven, Belgia bersama dengan beberapa dosen-dosen Teknik Mesin ITB konsentrasi [[Manufaktur]] dan [[Bahan|Material]] [[Metalurgi]] lainnya seperti Prof. Komang Bagiasna, Prof. Rochim Suratman, Prof. Muljowidodo sehingga sering disebut sebagai "Mafia Leuven".<ref>{{Cite web|title=KU Leuven and Indonesia|url=https://alum.kuleuven.be/eng/alumni-chapter-indonesia/ku-leuven-and-indonesia|website=alum.kuleuven.be|language=en|access-date=2022-09-30}}</ref> Setelah selesai studi di Belgia, Ia sempat menjadi Ketua Laboratorium Metalurgi Mekanik Teknik Mesin ITB. Selama menjadi dosen di ITB, Ia dikenal sebagai dosen yang [[idealis]] karena dikenal tidak mau diwakilkan mengajar saat tidak sedang berada di ITB.<ref name=":2" /><ref name=":3" /> Selain itu, Ia punya satu kalimat yang cukup dikenal di kalangan mahasiswa yaitu "Goblok itu Lebih Kelihatan daripada Bodoh".
 
=== Pendidikan ===