Arian13: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
k clean up, added uncategorised tag |
||
Baris 1:
{{Infobox person
|name = Arian13
Baris 34 ⟶ 33:
| landscape = <!-- yes, if wide image, otherwise leave blank -->
}}
'''Arian Arifin Wardiman'''<ref name=Triyono>{{Cite news|url=https://koran.tempo.co/read/sehari-bersama/314385/kritis-layaknya-soedjojono-jail-layaknya-indro? |title=Kritis Layaknya Soedjojono, Jail Layaknya Indro|last=Administrator|publisher=Koran Tempo|date=30 Juni 2013|accessdate=1 Juli 2020|language=id|work=[[Tempo.co]]}}</ref> (lahir 1 Agustus 1974 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia)<ref>{{Cite news|url=https://koran.tempo.co/read/hobi/57360/hanya-ada-200-piringan-hitam|title=Hanya Ada 200 Piringan Hitam|last=Administrator|publisher=Koran Tempo|date=4 Desember 2005|accessdate=3 Juli 2020|language=id|work=[[Tempo.co]]}}</ref> adalah seorang musisi dan ilustrator berkebangsaan Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri dan vokalis grup ''hard rock'' [[Seringai]].
==Masa Kecil==
Kakek Arian dari sisi ibunya adalah [[S.
Di usia 3 sampai hampir 7 tahun, Arian bermukim di Boston, Amerika Serikat karena ikut ayahnya yang sedang menempuh pendidikan di [[
Dari hobi beli kaset ini, Arian menjadi tertarik dengan band-band metal seperti [[Iron Maiden]] dan [[Judas Priest]] karena ilustrasi sampulnya memikat.<ref name=Alpito
==Karier Musik==
===Puppen===
Saat SMA, Arian mendirikan band bernama Maximum Deaf Impact, di mana ia berperan sebagai vokalis sekaligus gitaris. Di waktu bersamaan, Arian menyalurkan minatnya terhadap musik dan seni rupa dengan menggambar logo Ratos de Parao, band hardcore asal Brazil, di tas seorang teman sekolahnya. Sehari kemudian, muncul gambar logo band lain oleh orang yang berbeda di tas tersebut. Itu membawa Arian berkenalan dengan sang penggambar, Robin Malau.<ref name=Triyono
Ketika Arian menjadi panitia pentas seni yang diadakan sekolahnya, Robin daftar untuk tampil bersama bandnya, Succubus, dan Arian pun tampil dengan Maximum Deaf Impact. Usai acara itu, Robin menelepon Arian dan mengajaknya bergabung di [[Puppen]].<ref name=Hai>{{cite web|url=https://hai.grid.id/read/07593129/arian-lakukan-hal-yang-lo-suka|title=Arian: Lakukan Hal yang Lo Suka!|publisher=Hai|date=15 Desember 2016|accessdate=3 Juli 2020}}</ref>
Pada awalnya, Puppen masih membawakan lagu band-band ''thrash metal'' dan ''hardcore'' favorit mereka seperti Prong, Sacred Reich dan Biohazard, lalu mulai menulis lagu-lagu sendiri. Dalam proses pembuatan musik Puppen, biasanya Arian punya ide drum atau kord gitar, lalu Robin mengembangkannya. Lagu pertama yang mereka buat adalah “This is Not a Puppen Song”<ref name=Alpito
Alhasil, beberapa lirik lagu ciptaan Arian untuk Puppen berisi sikap kritis terhadap otoritas dengan gaya yang puitis sekaligus lugas, seperti “Hijau” yang mempertanyakan kekerasan militer.<ref>{{cite book|title=Global Pop, Local Language|first=Jeremy|last=Wallach|editor1-first=Harris M.|editor1-last=Berger|editor2-first=Michael Thomas|editor2-last=Carroll|page=75|publisher=The University Press of Mississippi|date=2003|accessdate=5 Juli 2020}}</ref>
Karena di Bandung belum ada studio rekaman yang bisa mengakomodasi band independen, akhirnya Arian dan Puppen rekaman di Jakarta, di mana mereka memanfaatkan sif sisa dari [[PAS Band]] yang sedang merekam album ''[[In (No) Sensation]]''. Ketika itu Arian adalah mahasiswa semester pertama yang juga sedang ujian, jadi tiap hari rekaman harus menempuh perjalanan Bandung-Jakarta yang bisa makan waktu lima jam, rekaman sampai pukul 2 atau 3 pagi, lalu langsung pulang ke Bandung untuk ujian.<ref name=Andrian
Lalu Puppen menjadi salah satu band perintis jalur independen di Indonesia, dengan membiayai, memproduksi dan mengedarkan sendiri karya-karya mereka.<ref name=Dass>{{cite web|url=https://www.thejakartapost.com/news/2011/02/06/puppen-lessons-a-pioneering-indie-band.html|title=Puppen: Lessons from A Pioneering Indie Band|first=Felix|last=Dass|publisher=The Jakarta Post|date=6 Februari 2011|accessdate=3 Juli 2020}}</ref> Puppen menempuh jalur mandiri bukan karena pantang terhadap perusahaan rekaman besar, namun karena merasa tidak perlu selama masih bisa bergerak sendiri.<ref>{{cite magazine|title=Puppen: Underground Bereputasi Internasional|magazine=Hai|publisher=Gramedia|date=2 Juni 1998|accessdate=5 Juli 2020}}</ref>
Pada tahun 2002, Arian dan Robin merasa sudah jenuh dengan Puppen dan tidak bisa membawa band itu lebih jauh lagi. Di samping itu, Arian punya rencana untuk pindah ke Jakarta, sedangkan Robin berniat bermukim di Bali.<ref name=Dass
Bersama Puppen, Arian menghasilkan mini-album ''This Is Not a Pup'' (1994), serta album ''MK II'' (1998) dan ''Puppen'' (2000).<ref name=Supermusic>{{cite web|url=https://supermusic.id/superexclusive/supericon/arian-13-serigala-menolak-tua|title=Arian 13: Serigala Menolak Tua|publisher=Supermusic|date=1 Agustus 2019|accessdate=5 Juli 2020}}</ref> Mereka menandakan pembubarannya dengan dua konser perpisahan di Jakarta dan Bandung.<ref>{{cite web|url=https://www.djarumcoklat.com/article/rip-puppen-19922002|title=Artikel Musik Indie : R.I.P Puppen 1992-2002|publisher=DjarumCoklat.com|date=29 Maret 2014|accessdate=5 Juli 2020}}</ref> Selain reuni untuk satu kali tampil, yakni di acara PL Fair 2004,<ref>{{Cite news|url=https://hot.detik.com/my-event/d-263428/kupas-tuntas-pl-fair|title=Kupas Tuntas PL Fair!|publisher=Detikhot|date=28 Desember 2004|accessdate=5 Juli 2020|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref> Puppen tidak pernah aktif lagi sebagai band.
Baris 68 ⟶ 66:
Setelah [[Puppen]] bubar pada tahun 2002, Arian pindah ke Jakarta untuk bermukim dan bekerja. Bersama [[Ricky Siahaan]], gitaris grup ''hardcore'' Stepforward, Arian memiliki ide untuk membuat band baru yang musiknya berbeda dengan apa yang pernah mereka buat sebelumnya. Bersama gitaris Adhitya Ardinugraha dari [[Pure Saturday]], bassis Regina Citra Arini dari Traxap dan drumer Edy Khemod, mereka membentuk Derai yang musiknya terinspirasi oleh [[At the Drive-In]], [[Texas is the Reason]] dan [[Kiss It Goodbye]].<ref name=Agordiclub>{{cite AV media|url=https://m.youtube.com/watch?v=oQfJOUyvYq8&feature=youtu.be|title=Behind That Scene: Ricky Siahaan (Seringai, Stepforward)|publisher=Agordiclub|date=5 Januari 2018|accessdate=2 Juli 2020}}</ref>
Umur Derai tidak panjang, karena Arian dan Ricky merasa bahwa musik yang mereka ingin buat tidak sesuai dengan kemampuan mereka. Lalu ketika memainkan lagu-lagu [[Black Sabbath]] dan [[Black Flag]] untuk bersenang-senang, barulah mereka menemukan konsep band yang cocok.<ref name=Agordiclub
Dengan Arian sebagai vokalis dan penulis lirik, Seringai telah menghasilkan satu mini-album, ''[[High Octane Rock]]'' (2004), serta tiga album penuh, yakni ''Serigala Militia'' (2007),<ref>{{Cite news|url=https://koran.tempo.co/read/budaya/110890/nilai-nilai-kemanusiaan-affandi?|title=Nilai-nilai Kemanusiaan Affandi|last=Administrator|publisher=Koran Tempo|date=13 September 2007|accessdate=3 Juli 2020|language=id|work=[[Tempo.co]]}}</ref> ''Taring'' (2012)<ref>{{cite web|url=https://hai.grid.id/amp/07559439/seringai-sebar-detail-album-baru-mereka?page=all|title=Seringai Sebar Detail Album Baru Mereka|publisher=Hai|date=29 Juni 2012|accessdate=1 Juli 2020}}</ref> dan ''Seperti Api'' (2018).<ref>{{cite web|url=https://www.thejakartapost.com/life/2018/07/27/seringai-to-release-new-album-on-sunday.html|title=Seringai to release new album on Sunday|first=Wening|last=Gitomartoyo|publisher=The Jakarta Post|date=27 Juli 2018|accessdate=1 Juli 2020}}</ref> Selain tampil di berbagai kota dan pulau di Indonesia, Seringai juga pernah diundang untuk bermain di Malaysia, Singapura dan Jepang.<ref>{{Cite news|url=https://hot.detik.com/music/d-4553762/pengalaman-seringai-tampil-di-negara-negara-asia|title=Pengalaman Seringai Tampil di Negara-negara Asia|first=Dyah Paramita|last=Saraswati|publisher=Detikhot|date=17 Mei 2019|accessdate=24 Juni 2020|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref> Seringai bahkan pernah menjadi band pembuka konser Metallica di Gelora Bung Karno, Jakarta pada tahun 2013.<ref>{{Cite news|url=https://nasional.kompas.com/read/2013/08/25/2045032/Seringai.Buka.Konser.Metallica|title=Seringai Buka Konser Metallica|first=Irfan|last=Maullana|publisher=Kompas|date=25 Agustus 2013|accessdate=2 Juli 2020|editor-last=Kamil|editor-first=Ati|work=[[Kompas.com]]}}</ref>
Baris 75 ⟶ 73:
==Karier Seni Rupa==
Sejak masih kecil, Arian sudah punya hobi menggambar.<ref name=Triyono
Salah satu hal yang sering muncul di gambarnya adalah tengkorak. Ini berasal dari ketertarikannya terhadap kematian, dan juga estetika tengkorak itu sendiri saat melihatnya di komik dan kover album band rock dan metal.<ref>{{cite web|url=http://www.thebastardsofyoung.com/news_arian-13|title=ARIAN 13: “I'm always fascinated by death. I think about death a lot.”|publisher=The Bastards of Young|date=Desember 2011|accessdate=5 Juli 2020}}</ref> Hal-hal lain yang identik dengan kematian dan kegelapan pun kerap muncul dalam karyanya, seperti serigala, gagak dan tombak.<ref name=Supermusic
Selain menampilkan karyanya di berbagai pameran seperti Semarak Tengkorak pada tahun 2008,<ref>{{cite web|url=https://m.kapanlagi.com/musik/berita/5-musisi-indonesia-yang-berprofesi-sebagai-ilustrator-61971f.html|title=5 Musisi Indonesia Yang Berprofesi Sebagai Ilustrator|first=Rifky Rifanda|last=Sakti|publisher=KapanLagi.com|date=19 September 2013|accessdate=5 Juli 2020}}</ref> pada tahun 2017 Arian mendapat kesempatan untuk menjadi kurator untuk Toyota x The World of Ghibli, di mana lima seniman pilihan Arian menggunakan dua tipe mobil Toyota sebagai kanvas untuk lukisan mural yang terinspirasi film-film animasi karya [[Studio Ghibli]].<ref>{{cite web|url=https://www.rappler.com/indonesia/gaya-hidup/178068-karya-seniman-indonesia-the-world-of-ghibli|title=5 karya seniman Indonesia di rangkaian pembuka 'The World of Ghibli Jakarta'|publisher=Rappler|date=8 Agustus 2017|accessdate=2 Juli 2020}}</ref>
Baris 83 ⟶ 81:
==Karier Media==
===''Tigabelas Zine''===
Selain mengoleksi majalah-majalah musik, di awal ‘90-an Arian adalah pembaca setia ''fanzine'' seperti ''[[Maximumrocknroll]]'' dan ''[[Punk Planet]]'' dan gemar bertukar ''fanzine'' dengan sesama pembaca di luar Bandung dan bahkan negara lain seperti Malaysia dan Singapura. Karena tidak ada banyak majalah lokal yang membahas musik, dan merasa bisa membuat sesuatu yang lebih baik ketimbang kebanyakan ''fanzine'' yang beredar, maka sekitar tahun 1996-1997, Arian mulai menerbitkan ''Tigabelas Zine'', sebuah publikasi independen yang membahas musik yang ia suka. Ia melakukan wawancara dengan berbagai band mancanegara dengan mengirim surat atau ''e-mail'' ke alamat yang terdapat di kaset, CD atau piringan hitam mereka. Salah satu kontributor ''Tigabelas Zine'' adalah [[
===''MTV Trax''===
Baris 102 ⟶ 100:
*[http://www.instagram.com/aparatmati/ Arian13 di Instagram]
*[http://www.twitter.com/aparatmati/ Arian13 di Twitter]
{{Uncategorized|date=Desember 2022}}
|