Puraca: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
k clean up
 
Baris 16:
| range_map_caption = Agihan ular puraca (warna hijau)
| synonyms =
*''Python breitensteini'' <small>Steindachner, 1880</small><ref>{{aut|Steindachner, F.}} 1881. "Über eine neue Pythonart (''Python Breitensteini'') aus Borneo". ''Sitzungsberichte der Kaiserlichen Akademie der Wissenschaften''. Mathematisch-Naturwissenschaftliche Classe. Abt. 1, Mineralogie, Botanik, Zoologie, Geologie und Paläontologie. [http://www.biodiversitylibrary.org/item/30044#page/325/mode/1up v. '''82''': 267-68] [1880]. Wien :K.-K. Hof- und Staatsdruckerei in Commission bei C. Gerold's Sohn, 1872- </ref> <small>(''basionym'')</small>
*''Python curtus breitensteini'' <br><small>— [[Olive Griffith Stull|Stull]], 1935</small>
*''Python curtus breitensteini'' <br><small>— Stimson, 1969</small><ref name="McD99">McDiarmid RW, [[Jonathan A. Campbell|Campbell JA]], Touré T. 1999. ''Snake Species of the World: A Taxonomic and Geographic Reference, Volume 1''. Washington, District of Columbia. Herpetologists' League. 511 pp. ISBN 1-893777-00-6 (series). ISBN 1-893777-01-4 (volume).</ref>
Baris 31:
Meskipun kajian [[DNA]] [[mitokondria]] menunjukkan perbedaan genetik yang signifikan pada kedua taksa, secara fisik hanya sedikit perbedaan yang dapat diamati antara ular puraca dengan [[ular dipong]]. Pada kebanyakan kasus, ''P. breitensteini'' dapat dibedakan karena memiliki garis perlekatan [[Sisik ular#Sisik-sisik kepala|perisai parietal]] pertama (terdepan, kanan dan kiri) yang lebar di tengah kepala, sementara pada ''P. curtus'' garis persinggungan ini tidak ada (parietal pertama kanan dan kiri tidak bersentuhan) atau hanya sempit saja. Dari segi warna, ''P. curtus'' dewasa selalu mengalami [[melanisme]], yakni menjadi kehitaman; sementara ''P. breitensteini'' jarang mengalaminya. Warna-warna terang di tubuh ''P. breitensteini'' khas kuning pucat atau cokelat samak (''tan'', cokelat pucat kemerahan); sementara pada ''P. curtus'' cenderung putih atau keabu-abuan. Dasar cekungan (''fundus'') dekik penghidu bahang pada [[Sisik ular#Sisik-sisik kepala|perisai rostral]] dan dua perisai supralabial yang terdepan milik ''P. breitensteini'' tidak ber[[pigmen]]; pada ''P. curtus'' dasar cekungan ini berpigmen gelap.<ref name=keogh/>
 
Ular yang bertubuh pendek gemuk; panjang tubuh keseluruhan mencapai --namunmencapai—namun jarang-jarang-- lebihjarang—lebih sedikit dari 2 [[meter|m]],<ref name=das/><ref name=keogh/> dengan ekor sekitar 10% dari panjang total.<ref name=rob/> Kepalanya kecil dan sedikit memipih, sebagaimana lazimnya [[sanca]]. Matanya kecil dengan [[pupil]] vertikal. Memiliki dekik-dekik yang peka bahang di moncongnya (pada perisai rostral, dua perisai supralabial (bibir atas) yang terdepan, dan berupa celah pada perisai-perisai bibir bawah di bawah dan di belakang mata).<ref name=rob>{{aut|Stuebing, R.B. & [[Robert F. Inger|R.F. Inger]].}} 1999. ''A Field Guide to The Snakes of Borneo'': 65-7. Kota Kinabalu: Natural History Publications (Borneo). ISBN 983-812-031-6</ref>
 
[[Sisik ular#Sisik-sisik kepala|Perisai rostral]] lebih lebar daripada tinggi; dengan dua dekik, di pinggir kanan dan kiri. Perisai supralabial 9-11, dua yang pertama dengan dekik peka bahang. Perisai loreal (pipi) besar, perisai postokular 1-4. [[Sisik ular#Sisik-sisik di badan|Sisik-sisik dorsal]] dalam 53-57 deret di tengah badan; sisik-sisik ventral antara 154-165 buah; sisik [[anus|anal]] tunggal; sisik-sisik subkaudal (bawah ekor) 27-33 pasang.<ref name=das/>