Masalah lingkungan hidup di Jepang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes
Baris 52:
Dalam makanan Jepang, ikan dan produknya lebih menonjol daripada jenis daging lainnya, sedemikian rupa sehingga konsumsi ikan di Jepang tercatat sebagai yang tertinggi di dunia pada waktu-waktu tertentu.<ref name="Japan">{{Cite web|title=Japan|url=http://www.fao.org/fi/oldsite/FCP/en/JPN/body.htm|access-date=2021-02-11|website=www.fao.org}}</ref> Dalam lembar fakta yang dirilis oleh FAO pada tahun 2010, menyoroti bahwa dengan pengecualian tahun 2007, Jepang telah menjadi importir utama ikan dan produk perikanan sejak tahun 1970-an.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=April 2010|title=FACT SHEET: The international fish trade and world fisheries|url=http://www.fao.org/fileadmin/user_upload/newsroom/docs/fact_sheet_fish_trade_en.pdf|access-date=|website=[[United Nations Food and Agriculture Organization (FAO)]]}}</ref> Bahkan di pasar saat ini, Jepang merupakan pasar tunggal terbesar ketiga di dunia untuk produk ikan dan ikan.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/1082364233|title=The state of world fisheries and aquaculture 2018 : meeting the sustainable development goals.|date=2018|others=Food and Agriculture Organization of the United Nations. Fisheries and Aquaculture Department|isbn=978-92-5-130562-1|location=Rome|oclc=1082364233}}</ref><ref>[http://www.fao.org/docrep/010/ah876e/ah876e10.htm Fish and fishery products], Food and Agriculture Organization</ref> Diperkirakan pada tahun 2008 Jepang memakan 81 persen tuna segar dunia.<ref>{{Cite web|title=Will Fish-Loving Japan Embrace Sustainable Seafood?|url=https://e360.yale.edu/features/will_fish-loving_japan_embrace_sustainable_seafood|access-date=2021-02-11|website=Yale E360|language=en-US}}</ref> Alasan inilah mengapa Jepang memiliki salah satu perairan yang paling banyak penangkapan ikan di dunia.
 
Pada tahun 2004, jumlah Tuna Sirip Biru Atlantik dewasa yang mampu bertelur telah turun menjadi sekitar 19 persen dari jumlah tahun 1975 di bagian barat laut. Jepang memiliki seperempat dari pasokan dunia dari lima spesies besar: sirip biru, sirip biru selatan, mata besar, sirip kuning dan albakora.<ref>{{cite news | title=Unprecedented Summit in Japan Aims to Tackle Overfishing of Dwindling Tuna Stock | date=2007-01-24 | publisher=Associated Press | url =http://www.foxnews.com/story/0,2933,246383,00.html?sPage=fnc.scitech/naturalscience | access-date = 2008-01-14 }}</ref> Pada tahun 2005, lebih dari sepuluh spesies menghadapi penipisan stok yang serius. Selain itu, pihak berwenang telah mulai menerapkan rencana pembangunan kembali stok untuk makerel, kepiting salju, sandfish sailfin, ikan teri Jepang, buntal harimau, dan beberapa spesies lainnya, karena stok berkurang hingga langkah-langkah deplesi.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/903488719|title=The Routledge handbook of environmental economics in Asia|date=2015|others=Shunsuke Managi|isbn=978-1-317-59787-2|location=Abingdon, Oxon|oclc=903488719}}</ref> Rencana pembangunan kembali stok ini sangat penting, karena data yang ditunjukkan oleh Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang menyoroti bahwa stok ikan tenggiri di Laut utara Jepang sekitar 85.000 ton dibandingkan dengan 800.000 ton atau lebih pada 1990-an.<ref>{{Cite news|last=Iwata|first=Mari|date=2014-07-03|title=Japan Moves to Curb Overfishing|language=en-US|work=Wall Street Journal|url=https://blogs.wsj.com/japanrealtime/2014/07/03/japan-moves-to-curb-overfishing/|access-date=2021-02-11|issn=0099-9660}}</ref>
 
Namun, karena penipisan stok laut pada akhir abad ke-20 dan intervensi pemerintah, total tangkapan ikan tahunan Jepang telah berkurang dengan cepat. Kebijakan pemerintah yang telah diterapkan antara lain Total Allowable Catch System (TACs). Ini diratifikasi oleh pemerintah Jepang dan undang-undang yang dikenal sebagai undang-undang TAC mulai berlaku pada tanggal 14 Juni 1996, yang pada dasarnya menetapkan kuota jumlah yang diizinkan untuk ditangkap oleh perikanan, bersama dengan rencana pembangunan kembali stok secara perlahan membalikkan tahun penangkapan ikan berlebihan yang telah terjadi di perairan Jepang.<ref name="Japan"/>