Teuku Ben Mahmud: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Al Asyi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 11:
Menurut Rozal Nawafil, Teuku Pang Chik yang berasal dari [[Lhoong, Aceh Besar|Lhoong]], [[Aceh Besar]] adalah pendiri Kuta Batee (Blangpidie) yang kemudian digantikan oleh Cut Meurah (Cut Meuh) putrinya. Makam Teuku Pang Chik berada di komplek makam T. Pang Chik di Meudang Ara. Sementara makam Cut Meuh berada di bawah pohon raksasa (''bak kayee meunang'') di desa Kuta Tuha (dekat tangsi Belanda yang saat ini menjadi kawasan asrama [[Kodim]] 0110).
 
Adapun menurut Zakaria Ahmad, pendiri Blangpidie adalah Teuku Ben Agam (Teuku Tok Gam) dari [[Pidie]]. Pada awal abad ke-19 terjadi perebutan kekuasaan di Kuta Batee antara beberapa pemimpin koloni dari Pidie dan Aceh Besar. Hingga kemudian Tuanku Pangeran Husein bin [[Sultan Mansur Syah|Sultan Alaiddin Ibrahim Mansur Syah]] (1836-1869) dapat mendamaikan keduabelah pihak yang bertikai dan sekaligus menetapkan Teuku Ben Agam sebagai uleebalang Blangpidie yang pertama terlepas dari Kenegerian [[Susoh, Aceh Barat Daya|Susoh]].
 
Setelah Teuku Ben Agam meninggal dunia, kepemimpinan kenegerian Blangpidie dilanjutkan oleh anaknya Teuku Ben Abbas, dan seterusnya digantikan oleh anaknya Teuku Ben Mahmud.
Baris 25:
Pengukuhan perjanjian itu dituangkan dalam Akta No.10 tanggal 15 Juni 1901, ketika Teuku Nyak Cut bin Teuku Nyak Sawang menjabat sebagai uleebalang Pulau Kayu. Akan tetapi, akta tersebut tidak sempat dilaksanakan dikarenakan Teuku Raja Cut meninggal, sehingga seterusnya keturunan Teuku Ben Mahmud dianggap sebagai penguasa wilayah tersebut dengan nama ''Zelfbestuurder Blangpidie.''
 
Seterusnya, Teuku Umar bin Teuku Nyak Cut menjadi uleebalang cut Pulau Kayu. Sementara Teuku Muhammad Daud bin Teuku Nyak Cut menjadi uleebalang cut [[Guhang, Blangpidie, Aceh Barat Daya|Guhang]] dengan gaji 25 Gulden. Gaji ini lebih tinggi daripada gaji uleebalang cut lainnya di Pantai Barat Selatan Aceh.<ref>{{Cite web|title=PENDUDUK DAN PERMUKIMAN DI BLANGPIDIE PADA MASA LALU (1663-1942)|url=https://123dok.com/article/penduduk-permukiman-blangpidie-masa.yjj5812y|website=123dok.com|language=id|access-date=2022-10-12}}</ref>
 
==Perjuangan==