Darius III: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 43:
Darius naik takhta setelah wafatnya Artahsasta IV. Reputasi keberanian Darius III, statusnya yang masih berdarah kaisar, dan dukungan yang dia nikmati dari Artahsasta III membantunya mendapatkan penerimaan di kalangan bangsawan.{{sfn|EIr.|1994|pp=51–54}}{{sfn|Badian|2000|p=252}} Bagoas segera berusaha untuk meracuni Darius III juga, tetapi rencananya terbongkar. Darius III memanggil Bagoas dan memintanya untuk bersulang untuknya, memberikan cangkirnya yang berisi racun. Bagoas terpaksa meminumnya, mengakibatkan kematiannya.<ref name="DIO XVII 5">Diodorus Siculus, [https://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Diodorus_Siculus/17A*.html#8 Book XVII, Chapter 5].</ref>{{sfn|Heckel|2020|pp=11–12}}
Pada 334 SM, Raja Makedonia [[Aleksander Agung]] memulai penyerangan ke wilayah Kekaisaran
Darius baru turun tangan pada [[Pertempuran Issos]] tahun 333 SM, atau satu setengah tahun setelah Granikos. Pasukan Darius mengungguli jumlah pasukan Aleksander dengan perbandingan kira-kira dua banding satu. Namun tidak hanya memenangkan perang, Aleksander bahkan menawan keluarga Darius, yakni Ibu Suri Sisygambis (ibu Darius), Permaisuri Stateira (istri Darius), Putri Stateira (putri Darius), dan Putri Drypetis (putri Darius). Darius sendiri berhasil melarikan diri.<ref>John Maxwell O'Brien, ''Alexander the Great: The Invisible Enemy: A Biography'', Routledge, London, 1994, hlm. 58</ref><ref>Arrian, ''The Campaigns of Alexander''.</ref>
Baris 49:
Aleksander menduduki Mesir pada akhir 332 SM dan dia dianggap sebagai pembebas.<ref>{{harvnb|Ring|Salkin|Berney|Schellinger|1994|pp=49, 320}}</ref> Untuk melegitimasi kekuasaannya, Aleksander membuat pengorbanan kepada para dewa di [[Memphis, Mesir|Memphis]] dan pergi untuk berkonsultasi dengan [[orakel]] [[Amun-Ra]] terkenal di [[Wahat Siwah]].<ref name=":0">{{Cite book|last=Strudwick|first=Helen|title=The Encyclopedia of Ancient Egypt|publisher=Sterling Publishing Co., Inc.|year=2006|isbn=978-1-4351-4654-9|location=New York|pages=96–97}}</ref>
Setelah mengambil alih Mesir, Aleksander menuju timur dan kembali menang melawan Darius dalam [[Pertempuran Gaugamela]] di Iraq pada 331 SM,<ref>John Prevas, ''Envy of the Gods: Alexander's Ill-fated Journey across Asia'' (Da Capo Press, 2004), 47.</ref><ref>Ulrich Wilcken, ''Alexander the Great''.</ref><ref name="ReferenceA">N.G.L. Hammond, ''The Genius of Alexander the Great''.</ref> kemudian menjarah perbendaharaan kota [[Susan (kota)|Susan]]. Aleksander kemudian mengirim sebagian besar pasukannya ke [[Parsa]] melalui Jalan Raja. Aleksander sendiri membawa pasukan terpilih ke rute langsung ke kota. Dia kemudian menyerbu celah Gerbang Persia (di [[Pegunungan Zagros]] modern) yang telah diblokir oleh tentara
Saat memasuki Parsa, Aleksander mengizinkan pasukannya untuk menjarah kota selama beberapa hari.<ref>{{harvnb|Foreman|2004|page=152}}</ref> Aleksander tinggal di Parsa selama lima bulan.{{sfn|Morkot|1996|p=121}} Selama dia tinggal, kebakaran terjadi di istana timur Xerxes I dan menyebar ke seluruh kota. Kemungkinan penyebabnya termasuk kecelakaan mabuk atau balas dendam yang disengaja atas pembakaran [[Akropolis Athena]] selama Perang Persia Kedua oleh Xerxes.{{sfn|Hammond|1983|pp=72–73}}
Pasukan
== Akhir hayat ==
|