Matematika dan seni: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Merapikan (via JWB) |
k clean up, removed stub tag |
||
Baris 1:
'''Matematika dan seni''' memiliki banyak hubungan dalam beberapa cara. [[Matematika]] sendiri dideskripsikan sebagai [[Keindahan matematis|seni yang dimotivasi oleh keindahan]]. Matematika dapat terlihat di dalam seni, seperti [[musik]], [[Tari|menari]], [[melukis]], [[arsitektur]], [[Seni patung|patung]], dan [[Matematika dan seni serat|tekstil]]. Artikel ini sendiri berfokus pada matematika dalam seni rupa.
Matematika dan seni memiliki hubungan sejarah yang panjang. [[Daftar artis matematika|Artis telah menggunakan matematika]] sejak abad ke-4 SM saat pematung Yunani [[Polikleitos|Polykleitos]] menulis [[Polikleitos|Canon]], menulis resep proporsi berdasarkan rasio 1:√2 terhadap pria telanjang ideal. Klaim gigih yang populer pun telah dibuat untuk pemakaian [[rasio emas]] dalam seni purba dan arsitektur, tanpa bukti yang dapat diandalkan. Dalam [[Renaisans]] Italia, [[Luca Pacioli]] menulis risalah berpengaruh ''[[De Divina Proportione]]'' (1509), berilustrasikan ukiran kayu oleh [[Leonardo da Vinci]], dengan menggunakan golden ratio di seni. Pelukis Italia lainnya, [[Piero della Francesca]], mengembangkan ide-de [[Euklides]] tentang perspektif dalam risalah seperti ''De Prospectiva Pingendi'', dan dalam lukisannya. Pengukir [[Albrecht Durer]] membuat banyak referensi ke matematika dalam karyanya ''[[Melencolia I]]''. Di zaman modern, [[desainer grafis]] [[M.C. Escher]] membuat pemakaian intensif [[teselasi]] dan [[Geometri hiperbolik|goemetri hiperbolik]], dengan bantuan matematikawan [[H.S. M. Coxeter]], sementara gerakan [[De Stijl]] yang dipimpin oleh [[Theo van Doesburg]] dan [[Piet Mondrian]] secara eksplisit menganut bentuk geometris. Matematika banyak menginspirasi seni tekstil seperti ''[[quilting]]'', ''[[Merajut|knitting]]'', ''[[Kruistik|cross-stitch]]'', ''[[Merenda|crochet]]'', ''[[Bordir|embroidery]]'', [[Menenun|weaving]], [[Permadani Anatolia|''Turkish'']] dan berbagai pembuatan [[karpet]], seperti [[kilim]]. Dalam [[
Matematika secara langsung mempengaruhi seni dengan berbagai alat konseptual seperti [[Perspektif (grafis)|perspektif linear]], analisis [[simetri]], dan objek matematis seperti [[polihedron]] dan [[pita Möbius]]. Magnus Wenninger membuat [[Stilasi|polihedron terstilasi]] penuh warna, yang awalnya sebagai model untuk belajar. Konsep matematika seperti [[rekursi]] dan paradox logis yang bisa dilihat dari lukisan [[Rene Magritte]] dan dalam ukiran oleh M.C. Escher. [[Seni komputer]] sering membuat pemakaian [[fraktal]] termasuk [[himpunan Mandelbrot]], dan sering kali menyelidiki berbagai objek matematika seperti [[automata seluler]]. Secara kontroversial, seniman [[David Hockney]] berpendapat bahwa seniman dari zaman Renaisans dan seterusnya menggunakan [[kamera lucida]] untuk menggambar representasi adegan yang tepat; arsitek Philip Steadman juga berpendapat bahwa [[Vermeer]] menggunakan [[kamera obscura]] dalam lukisan-lukisannya yang diamati secara khusus.
Baris 22:
{{Matematika dan seni}}
{{Bidang matematika
[[Kategori:Matematika dan seni| ]]
[[Kategori:Matematika terapan]]
|