Konten dihapus Konten ditambahkan
Maxalmena (bicara | kontrib)
Baris 97:
 
Selain itu juga banyak keturunan bangsa Persia (Iran / Afghan) dan Turki, mereka pernah datang atas ''undangan'' Kerajaan Aceh untuk menjadi ulama, pedagang senjata, pelatih prajurit dan serdadu perang kerajaan Aceh, dan saat ini keturunan keturunan mereka kebanyakan tersebar di wilayah Aceh Besar. Hingga saat ini bangsa Aceh sangat menyukai nama-nama warisan Persia dan Turki. Bahkan sebutan ''Banda'', dalam nama kota ''Banda Aceh'' pun adalah warisan bangsa Persia (''Banda'' / ''Bandar'' arti: Pelabuhan).
 
 
Di samping itu ada pula keturunan bangsa Portugis, di wilayah Kuala Daya - Lamno (pesisir barat Aceh). Mereka adalah keturunan dari pelaut-pelaut Portugis di bawah pimpinan Nakhoda Kapten Pinto, yang berlayar hendak menuju Malaka (Malaysia), dan sempat singgah dan berdagang di wilayah Lamno, dan sebagian besar di antara mereka tetap tinggal dan menetap di Lamno. Sejarah mencatat peristiwa ini terjadi antara tahun 1492-1511, pada saat itu Lamno di bawah kekuasaan kerajaan kecil ''Lamno'', pimpinan ''Raja Mereuhoem Daya''. Hingga saat ini masih dapat dilihat keturunan mereka yang masih memiliki profil wajah Eropa yang masih kental. Pada saat ini umumnya mereka semua sudah memeluk agama Islam.