Lareh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Syafroni Gucci (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Syafroni Gucci (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{rapikan}}
'''Lareh''' dalam [[bahasa Minang]] artinya jatuh seperti daun pepohonan yang sudah kering akan "lareh" dengan sendirinya apalagi ditiup angin. Dari kata lareh atau laras inilah dibentuk kata kelarasan, keselarasan atau harmoni.
menurutMenurut [[Tambo|tambo]] adat Minangkabau, ada kisah tentang kata lareh ini. Dahulu di sebuah puncak bukit (entah dimana posisinya sekarang) terdapat sebuah pohon besar yang mempunyai tiga dahan. pada suatu hari terjadi pohon ini digoyang oleh angin kencang, maka jatuhlah dahannya yang tiga tersebut ke tiga penjuru, satu jatuh (lareh) ke arah tanah[[Kabupaten datarTanah Datar|Tanah Datar]], satu lagi lareh ke arah agam[[Kabupaten Agam|Agam]] dan yang terakhir jatuh ke arah [[Kabupaten Lima Puluh Kota|limapuluh kota]]. Oleh karena itu disebut Lareh itu sebagai 3 [[luhak]].
Secara istilah Lareh berarti suatu sistem budaya yang menghendaki adanya keselarasan antara unsur-unsur yang ada dalam sistem tersebut.