Seni Greko-Buddhis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pengetik-AM (bicara | kontrib)
k Pengetik-AM memindahkan halaman Seni Buddhis-Yunani ke Seni Greko-Buddhis
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 154:
Jika membicarakan teori artistik bagi pelukisan-pelukisan pertama sang Buddha, seni Yunani memberikan latar belakang yang sangat alami dan didukung dengan tradisi berabad-abad dalam menggambarkam tokoh dewa secara antromorfis, sedangkan sebaliknya “sebelumnya dalam ilmu perpatuangan India tidak sesuatu pun yang menyinggung akan adanya pembahasan bentuk atau pakaian, dan kumpulan Dewa-Dewi Hindu tidak memberikan model yang memadai bagi seorang makhluk Dewa yang bangsawan dan sepenuhnya manusiawi.”(Boardman) (aslinya dalam [[bahasa Inggris]]: “there was nothing in earlier Indian statuary to suggest such a treatment of form or dress, and the Hindu pantheon provided no adequate model for an aristocratic and wholly human deity” (Boardman)).
 
[[Berkas:300px-AmaravatiScroll.JPG|jmpl|300px|Ukiran Yunani melingkar, penghias pilar yang didukung oleh Yaksa-Yaksa India, [[Amaravati]], [[abad ke-3]] Masehi.]]
Seni perpatungan Mathura menggunakan banyak unsur-unsur Helenistik, seperti realisme idealistik yang umum, beberapa ciri khas seperti rambut keriting dan lipatan-lipatan khas pakaian. Sedangkan ciri khas Mathura ialah iklim yang lebih panas dan terlihat dari pakaian yang lebih lebar dan secara bertahap lebih menutupi satu bahu daripada kedua bahu. Kemudian raut muka juga terlihat lebih India.