Bahasa Jawa Indramayu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dermajoe (bicara | kontrib)
k Penambahan Konten dari pihak sejarawan Indramayu.
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dermajoe (bicara | kontrib)
Penambahan Konten
Tag: Dikembalikan menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 21:
 
'''Bahasa Jawa Indramayu''' atau '''Dialek Dermayu''' ({{lang-jv|ꦧꦱꦗꦮꦆꦤ꧀ꦢꦿꦩꦪꦸ<!-- LIHAT HALAMAN PEMBICARAAN DAHULU JIKA INGIN MENGGANTI-->|Basa Jawa Indramayu}}) adalah dialek [[bahasa Jawa]] yang dituturkan di pesisir utara [[Jawa Barat]] terutama di [[Kabupaten Indramayu]], sebagian utara dan timur [[Kabupaten Subang]], serta sebagian utara [[Kabupaten Karawang]].<ref>{{Cite web|url=https://bahasa.indramayu.top/|title=Kamus Bahasa Jawa Indramayu Indonesia Lengkap|last=|access-date=2019-08-11}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://indramayukab.go.id/sekilas-indramayu/|title=Sekilas Indramayu – Situs resmi kab. Indramayu|website=indramayukab.go.id|access-date=2019-08-11}}</ref>
 
 
== Sastra Bahasa ==
 
Bahasa tersebut adalah bahasa asli penduduk pribumi jawa kuno, diantaranya masih belum mengenal bahasa jawa tingkatan, anak tetapi bahasa tingkatan(krama) juga masih dilestarikan di sekolah (SMP,SMA & SMK) maupun masyarakat kabupaten indramayu.
Mengingat massa lalu di mana indramayu diambil alih oleh kesultanan mataram islam pada abad 16. Hal ini menjadi bahasa jawa tingkatan (krama/jawa mataram) ikut mempengaruhi dan digunakan di indramayu, sangat wajib bagi penduduk jawa saat itu hingga saat ini.
 
Penggunaan bahasa sehari-hari :
 
[[Jawa]] & [[Indonesia]].
 
[[Aksara Jawa]] ꧊ꦲꦏ꧀ꦱꦫ​ꦗꦮ꧊
Artikel utama: Aksara Jawa
Aksara jawa berbeda dengan huruf Latin yang kita gunakan sekarang ini untuk menulis. Aksara jawa terdiri dari:
 
[[Aksara Carakan]] / ꦲꦏ꧀ꦱꦫ​ꦕꦫꦏꦤ꧀
. Aksara inti yang terdiri dari 20 suku kata ato biasa disebut Dentawiyanjana, yaitu: ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, nga ;
 
[[Aksara Pasangan]] / ꦲꦏ꧀ꦱꦫ​ꦥꦱꦔꦤ꧀
. Bentuk mati (huruf) dari aksara inti, yaitu: h, n, c, r, k, d, t, s, w, l, p, dh, j, y, ny, m, g, b, th, ng ; pasangan
 
[[Aksara Swara]] / ꦲꦏ꧀ꦱꦫ​ꦱ꧀ꦮꦫ
. Biasanya untuk huruf awal penulisan nama kota ato nama orang yang dihormati yang diawali dengan huruf hidup, yaitu: A, I, U, E, O
 
[[Aksara Rekan]] / ꦲꦏ꧀ꦱꦫ​ꦉꦏꦤ꧀
. Untuk penulisan huruf-huruf yang berasal dari serapan bahasa asing, yaitu: kh, f, dz, gh, z
 
[[Aksara Murda]] / ꦲꦏ꧀ꦱꦫ​ꦩꦸꦂꦢ
. Biasanya untuk huruf awal penulisan nama kota ato nama orang yang dihormati, yaitu: Na, Ka, Ta, Sa, Pa, Nya, Ga, Ba
 
[[Aksara Wilangan]] / ꦲꦏ꧀ꦱꦫ​ꦮꦶꦭꦔꦤ꧀
. Untuk penulisan bilangan dalam bahasa Jawa, yaitu angka 1 s/d 10 dalam aksara Jawa.
 
Tanda Baca (Sandangan / ꦱꦤ꧀ꦢꦔꦤ꧀
). Merupakan tanda baca yang biasa digunakan, huruf hidup serta huruf mati yang biasa dipakai dalam bahasa sehari-hari, yaitu tanda: koma, titik, awal kamimat, dll. huruf: i, o, u, e. huruf mati: _r, _ng, _ra, _re, dll
 
[[Tembung]] ꧊ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦸꦁ꧊
Tembung dalam bahasa Indonesia artinya kata. Artinya kumpulan wanda (sukukata) yang memiliki arti. Tembung yang memiliki satu suku kata (mung sakwanda) disebut Tembung wod. Tembung lingga (Kata dasar) adalah kalimat tembung yang belum berubah dari asalnya. Tembung andhahan (Kata jadian) adalah kalimat tembung yang sudah berubah dari asalnya, karena diberi Ater ater (Awalan),Seselan (Sisipan),Panambang (Akhiran).
 
Silah silahing tembung atau jenis kata (Gramar) dalam Bahasa Jawa ada 10 macam:
 
[[Tembung aran]] / ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦸꦁ​ꦲꦫꦤ꧀
(kata benda). contoh: meja, kursi.
[[Tembung Kriya]] / ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦸꦁ​ꦏꦿꦶꦪ꧊
(kata kerja) Contoh: turu, adus.
[[Tembung ganti]] / ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦸꦁ​ꦒꦤ꧀ꦠꦶ
(kata ganti). Contoh: aku, kowe, bapak.
[[Tembung Wilangan]] / ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦸꦁ​ꦮꦶꦭꦔꦤ꧀
(kata bilangan). Contoh: enem, telu, papat.
[[Tembung Kahanan]] / ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦸꦁ​ꦏꦲꦤꦤ꧀
(kata sifat). Contoh: ayu, kuru, seneng.
[[Tembung Katrangan]] / ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦸꦁ​ꦏꦠꦿꦔꦤ꧀
(kata keterangan). Contoh: ngesor, lor, tengah.
[[Tembung Pangguwuh]] / ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦸꦁ​ꦥꦔ꧀ꦒꦸꦮꦸꦃ
(kata seru). Contoh: wah, aduh, ah, eh.
[[Tembung Sandhangan]] / ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦸꦁ​ꦱꦟ꧀ꦝꦔꦤ꧀
(kata sandang). Contoh: Sang, Hyang, Raden.
[[Tembung Panyambung]] / ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦸꦁ​ꦥꦚꦩ꧀ꦧꦸꦁ
(kata sambung). Contoh: lan, mulane, sarta.
[[Tembung Pangarep]] / ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦸꦁ​ꦥꦔꦉꦥ꧀
(kata depan). Contoh: saka, ing, sing.
* Ater ater Seselan Panambang ꧊ꦲꦠꦼꦂꦲꦠꦼꦂꦱꦼꦱꦼꦭꦤ꧀ꦥꦤꦩ꧀ꦧꦁ꧊
Ater ater (Awalan),Seselan (Sisipan),Panambang (Akhiran).
 
* Ater ater ꧊ꦲꦠꦼꦂꦲꦠꦼꦂ꧊
Ater ater Hanuswara ꧊ꦲꦠꦼꦂꦲꦠꦼꦂꦲꦤꦸꦱ꧀ꦮꦫ꧊
m [m+bathik=mbathik]
n [n+tulis=nulis]
ng [ng+kethok=ngethok]
ny [ny+cuwil=nyuwil]
* Ater ater Tripurasa ꧊ꦲꦠꦼꦂꦲꦠꦼꦂꦠꦿꦶꦥꦸꦫꦰ꧊
dak [dak+pangan=dakpangak]
ko [ko+jupuk=kojupuk]
di [di+goreng=digoreng]
Ater ater liya ꧊ꦲꦠꦼꦂꦲꦠꦼꦂꦭꦶꦪ꧊
a [a+lungguh=alungguh]
ma [ma+lumpat=malumpat]
ka [ka+gawa=kagawa]
ke [ke+sandhung=kesandhung]
sa [sa+gegem=sagegem]
pa [pa+lilah=palilah]
pi [pi+tutur=pitutur]
pra [pra+tandha=pratandha]
tar [tar+buka=tarbuka]
kuma [kuma+wani=kumawani]
kami [kami+tuwa=kamituwa]
kapi [kapi+temen=kapitemen]
Seselan ꧊ꦱꦼꦱꦼꦭꦤ꧀
um [..um..+guyu=gumuyu]
in [..in..+carita=cinarita]
el [..el..+siwer=seliwer]
er [..er..+canthel=cranthel]
Panambang ꧊ꦥꦤꦩ꧀ꦧꦁ꧊
i [kandh+i=kandhani]
ake [jupuk+ake=jupukake]
ne [teka+ne=tekane]
e [omah+e=omahe]
ane [jaluk+ane=jalukane]
ke [kethok+ke=kethokke]
a [dudut+a=duduta]
na [gawa+na=gawakna]
ana [weneh+ana=wenehana]
ku [buku+ku=bukuku]
mu [klambi+mu=klambimu]
e [omah+e=omahe]
Homonim
Homonim yaiku tembung-tembung kata sama ucapannya sama penulisannya tetapi beda arti karena asal kata beda. Contoh:
 
Kula rade pandung panjenengan punika sinten? (pangling)
Rehning punika kathah pandung, mila kedah ngantos-atos. (maling)
Mengko yen ibu duka kepriye, mbak? (nesu/marah)
Bocah ditakoni kok mung duka bae, sebel aku! (embuh/tidak tahu)
Antonim
Antonim / Tembung kosok balen yaiku tembung kata yang memiliki arti berkebalikan dengan yang lain. Kata kata antonim antara lain: padhang-peteng, bungah-susah, gedhe-cilik, beja-cilaka, kasar-alus, lan sapiturute. Contoh:
 
Bab sugih mlarat iku sejatine jatahe dhewe-dhewe.
Kali ing Kalimantan kuwi tiga rendheng banyune ajeg gedhe.
Sinonim
Sinonim (nunggal misah) yaiku rong tembung dua kata atau lebih yang bentuk penulisannya beda, arti sama atau hampir sama, arti yang sama persis itu jarang. Contoh:
 
Bocah kuwi senenge randha kemul.
Bocah kuwi senenge tempe goreng diwenehi glepung.
Tawangmangu iku hawane pancen adhem banget.
Tawangmangu iku hawane pancen atis banget.
Homograf
Homograf yaiku tembung-tembung kata yang penulisannya beda artinya beda. Contoh:
 
Tiyang punika asring ngagem busana cemeng. cemeng = ireng
Aku yen sowan budhe arep nyuwun cemeng loro. cemeng = anak kucing
Yen duwe meri kudu dikandhangake. meri = anak bebek
Kowe ora perlu meri karo adhimu. meri = ewa, iri
Fungsi Kalimat
Di dalam bahasa Jawa, kalimat atau ukara bisa dibagi menjadi jejer, wasesa, lesan, geganep, dan panerang.
 
Dalam bahasa indonesia kita mengenal adanya struktur atau susunan kalimat, seperti subjek, predikat dan objek. Dalam bahasa Jawa pun juga memiliki hal yang sama akan tetapi bernama lain,
 
Jejer ꧊ꦗꦺꦗꦺꦂ꧊
= subjek
Wasesa ꧊ꦮꦱꦺꦰ꧊
= predikat
Lesan ꦭꦺꦱꦤ꧀
= objek
Geganep ꦒꦼꦒꦤꦼꦥ꧀
= pelengkap
Seperti halnya dalam Bahasa Indonesia, jejer dikenai pekerjaan dengan pola sama seperti bahasa Indonesia tidak seperti Bahasa Inggris yang dibolak balik.
 
Contoh kalimatnya: - Aku mangan. (Aku makan.) aku = jejer mangan = wasesa
 
- Aku mangan sega. (Aku makan nasi.) aku = jejer mangan = wasesa sega = objek
 
- Adhikku diwenehi sega pecel. (Adikku diberi nasi pecel.) adhikku = jejer diwenehi = wasesa sega pecel = geganep
 
Untuk bagian kalimat seperti keterangan (katrangan) sama saja seperti bahasa Indonesia.
 
Ukara ꧊ꦲꦸꦏꦫ꧊
Silah silahing ukara (Jenis-jenis Kalimat dlm Bhs. Jawa).
 
== Kosakata ==