Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rektor Baru dan Penambahan Prodi Baru
Tag: mengubah parameter nama di infobox VisualEditor
k clean up, removed stub tag
Baris 39:
Dalam sebuah rapat pada tanggal 15 Mei 1986, pengurus Yayasan Pondok Pesantren Nurul Ihsan (PPNI) dan tokoh-tokoh pendidikan agama Islam Bangka yang hadir berinisiatif mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT). Ide ini didasari pertimbangan pentingnya sebuah perguruan tinggi agama Islam di Pulau Bangka. Akhirnya, ide tersebut diwujudkan dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung kuliah, kantor, dan perpustakaan oleh Menteri Agama RI, H. Munawir Sadzali, MA, pada tanggal 28 Agustus 1986 di Pondok Pesantren Nurul Ihsan (PPNI) Desa Baturusa, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Di lokasi ini juga didirikan Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID).
 
Pendirian STIT ini mendapatkan banyak dukungan, terutama pemerintah daerah. Bukti dukungan berupa surat rekomendasi Bupati Kepala Daerah TK. II Bangka Nomor: 421.4/4/1477/86 tanggal 26 September 1986, surat rekomendasi Walikotamadya Pangkalpinang Nomor: 010/REK/KESRA/86 tanggal 11 September 1986, dan surat rekomendasi Kakandepag Kab. Bangka Nomor: Mf.3/1-c/PP.00.9/890/86 tanggal 20 November 1986 inilah yang diteruskan ke Kopertais Wilayah VII Palembang. Selanjutya, menindaklanjuti hasil visitasi Tim Kopertais Wilayah VII, keluarlah Surat Keputusan Nomor: XVII tahun 1987 tanggal 23 Juli 1987 tentang status izin Operasional STIT Bangka.
 
Awalnya, pedoman administrasi umum dan akademik serta kurikulum STIT ini mengacu pada Jurusan Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang. Setelah berjalan selama tiga tahun perkembangan status STIT dapat ditingkatkan menjadi status TERDAFTAR dengan surat keputusan Menteri Agama RI Nomor: 11 Tahun 1989. Kemudian, atas saran Kopertais, pada tahun Akademik 1994/1995 diubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI). Hal ini berkaitan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) tentang keharusan setiap Sekolah Tinggi memiliki dua jurusan. Untuk itulah, Yayasan Perguruan Tinggi Islam Bangka (YPIB) menggabungkan STIT dan STID, di mana STIT menjadi Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan STID menjadi Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI). Selanjutnya, pada tahun 1997, STAI YPIB dipindahkan dari Baturusa ke Sungailiat dan menempati eks gedung Kantor Bupati Kabupaten Bangka dengan status Hak Guna-Pakai.
 
Selanjutnya, mengingat tingginya minat masyarakat dan upaya mengembangkan pendidikan tinggi Islam di daerah, muncul ide penegerian STAI YPIB. Ide ini terus diperjuangkan secara intens sejak Mei 2004, terutama setelah Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (H. Hudarni Rani, SH) memanggil Panitia Pembentukan dan Pendirian STAIN SAS Babel yang diketuai oleh Drs. H. Mas’ud Hasan (Kakanwil Depag Babel), Ketua YPIB (H. Syamsi Mustafa), Ketua STAI YPIB (Drs. H. Nasir Hasan), Drs. H. Malikul Amdjat, Drs. Zulkifli Mufti, Drs. H. Abdul Ghoffar Mahfudz, dan Drs. Janawi, M.Ag sebagai personil di barisan depan, serta Drs. Mahyiddin, M.Pd.I (Jakarta), Drs. Badri, M.Si (Jakarta), dan didukung oleh Gubernur, Bupati-bupati di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), serta unsur-unsur lainnya.
Baris 55:
Dalam perjalanannya, STAIN SAS Babel tidak lagi menyelenggarakan Program Diploma II dan hanya fokus pada Program Sarjana Strata 1. Akan tetapi, untuk memfasilitasi keinginan banyak pihak, selain diselenggarakan Program Regular, juga diselenggrakan Program Nonregular dan Alih Status dari D2/D3 ke S1. Seiring dengan penetapan Sertifikasi Guru dalam Jabatan, maka STAIN SAS Babel berinisiatif menyelenggarakan Program Kualifikasi, yakni untuk memfasilitasi para guru yang belum berpendidikan S1. Program ini diselenggarakan berkerja sama dengan Kantor Kementerian Agama, Dinas Pendidikan, dan Pemerintah Daerah.
 
Sepanjang perjalanannya, STAIN SAS Babel sudah beberapa kali berganti pucuk pimpinan (Ketua). STAIN SAS Babel pertama kali dipimpin oleh Drs. Janawi, M.Ag yang ditunjuk menjadi Pejabat Sementara (Pjs.). Selanjutnya, berdasarkan hasil pemilihan, Drs. Buswatin Abdullah dimandatkan memimpin STAIN SAS Babel untuk Periode 2005–2009. Dalam perjalanannya, pada bulan Juni 2007, Drs. Buswatin Abdullah meninggal dunia akibat sakit, jabatan ketua digantikan oleh Drs. Zulkifli, MA sebagai pengganti sementara. Sesuai dengan tugasnya selaku Pgs., meskipun sempat tertunda beberapa lama, proses penjaringan dan pemilihan ketua definitif berlangsung sejak akhir 2009. Setelah melalui proses panjang dan “menegangkan”, terpilihlah Prof. Dr. H. Imam Malik, M.Ag sebagai ketua definitif periode 2010–2014, namun di tengah perjalanan (tahun 2013), dibebastugaskan dari jabatan ketua oleh Menteri Agama dan digantikan oleh Dr. Zayadi, M.Ag.
 
Selanjutnya, Dr. Zayadi, M.Ag selaku pejabat pengganti sementara (Pgs.) kemudian terpilih menjadi calon Ketua STAIN SAS Babel definitif untuk periode 2014-2018 setelah berakhirnya periode jabatan ketua definitif sebelumnya. Setelah Ketua STAIN SAS Babel dilantik tanggal 7 Januari 2015, pada tanggal 2 Maret 2015, Ketua STAIN melantik Wakil-Wakil Ketua, yaitu Dr. H. Janawi, M.Ag sebagai Wakil Ketua bidang Akademik dan Pengembangan, Dr. Hadarah sebagai Wakil Ketua bidang Administrasi dan Keuangan, dan Dr. Rusydi Sulaiman, M.Ag sebagai Wakil Ketua bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.
Baris 108:
 
* {{id}} {{Resmi|https://iainsasbabel.ac.id}}
 
 
{{PTIN di Indonesia}}
 
{{DEFAULTSORT:Syaikh Abdurrahman Siddik, IAIN}}
{{indo-perti-stub}}
[[Kategori:Perguruan tinggi negeri di Bangka Belitung]]
[[Kategori:Lembaga pendidikan Islam di Bangka Belitung]]