Pertunjukan seni: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Viisaja09 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Putriuzdahw (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 13:
Seni perfoma lebih merujuk pada "seni penampilan". Ini lebih [[seni konseptual|konseptual]]<ref>Fischer-Lichte, Erika. The Transformative Power of Performance: A New Aesthetics. New York and London 2008, Routledge. [[Especial:FuentesDeLibros/9780415458566|ISBN 978-0415458566]].</ref> karena menyandang kata ‘seni’ sebagai beban makna tersendiri selain kata '''performance''’. ‘Seni’ sebagai institusi tersendiri --''kata pertama''-- yang menerangkan ‘penampilan’ –''kata ke dua''-- (yaitu kata benda yang berarti: ‘proses’; ‘cara’; ‘perbuatan’ menampilkan –bertalian dengan [[prefiks]] verbal ''me-'') konsep si penampil, bukan sekadar ''performer''/ pelaku dalam ''performance'', tapi ‘''performance artist''’. Hal ini karena setiap ''performance'' belum tentu berbobot seni (misalnya: ‘''performance'' bapak direktur tadi sangat hebat’, atau ‘''performance'' kecepatan mobil itu sungguh prima’), tetapi lebih menunjukkan 'performa' atau penampilan kondisi situasional.
 
Itulah mengapa kata seni ditambahkan. Penggunaan kata ’seni’ menerangkan ‘''performance''’ yang berarti "pertunjukan" secara konvensional. Meski pertunjukan seni performa dapat saja melibatkan unsur tari, musik, nyanyi, dan sebagainya, tetapi tetap bukan merupakan "seni pertunjukan", karena bukan [[Tari|tarian]] atau musiknya yang menjadi obyeknya, melainkan konsepnya.
 
== Sejarah ==