Yusuf Hamadani: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mona Aswar (bicara | kontrib) menambahkan template butuh rujukan |
k Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
Baris 79:
== Perjalanan Hidup ==
Dilahirkan di Buzanjird dekat Hamadan pada 1062, ia pindah dari Hamadan ke Baghdad ketika ia berusia delapan belas tahun. Dia mempelajari sekolah [[Fikih|fiqh]] bermazhab Syafi'i di bawah pengawasan guru pada masanya, yaitu Syekh Ibrahim bin Ali bin Yusuf al-Fairuzabadi. Dia terus bergaul di Baghdad dengan cendekiawan besar, seperti [[Abu Ishaq asy-Syirazi]], yang membuat dia merasa lebih dihormati daripada murid-muridnya yang lain meskipun dia yang termuda. Tapi dia tetap berpegang pada [[mazhab Hanafi]] tidak seperti gurunya. {{Butuh rujukan}}
Menurut Ibn Khallikan, ia memulai karier religiusnya dengan mengembangkan ilmu-ilmu agama, menjadi sarjana [[Hadis|hadits]] dan fiqh yang disegani serta seorang pengkhotbah populer di Baghdad. Dia seorang ahli hukum yang sangat cemerlang sehingga dia menjadi Imam atau Mursyid pada waktunya bagi semua sarjana di bidang itu. Dia terkenal di Baghdad, pusat pengetahuan Islam, di Isfahan, Bukhara, Samarqand, Khwarazm, dan melalui Asia Tengah. {{Butuh rujukan}}
Belakangan ia meninggalkan semua pengejaran ini, mengadopsi cara hidup asketik yang intens dan bepergian ke timur, pertama-tama menetap di Herat dan kemudian di Merv, di mana makamnya masih terkenal ada. Dia menjadi seorang petapa dan terlibat dalam ibadat dan mujahadah (perjuangan spiritual) yang konsisten, yang diajarkan oleh guru sebelumnya yaitu Syaikh Abu 'Ali al-Farmadhi. Dia berhubungan dengan Syekh Abdullah Ghuwayni dan Syekh Hasan Simnani. Dia menyebutkan empat khalifah atau penerus, sebuah pola yang berulang untuk beberapa generasi [[Khwajagan]], termasuk Ahmed Yesevi dan Khwaja Abdul Khaliq Gajadwani, mata rantai berikutnya dalam silsilah Naqshbandiyah. {{Butuh rujukan}}
|