Doa (Islam): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up
Syahira Rizkia (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor
Baris 7:
 
Doa juga dapat diartikan sebagai memanggil. Ayat yang menggunakan pengertian ini salah satunya adalah [[Surah Al-Isra']] ayat 52. Dalam ayat ini, diseutkan bahwa akan ada hari dimana Allah akan memanggil manusia.{{Sfn|Ali, dkk.|2013|p=12-13}} Pengertian terakhir dari doa adalah memuji. Pengertian ini antara lain disebutkan dalam Surah Al-Isra' ayat 110. Ayat ini memerintahkan untuk memuji Allah atau memuji yang Maha Penyayang.{{Sfn|Ali, dkk.|2013|p=13}}
 
Allah SWT menghendaki agar manusia mengucap, ''"Ya Allah, Ya Rabbi, Ya Tuhanku,"'' supaya manusia memperoleh pahala. Ucapan itu hendaknya lahir dari hati yang ikhlas dan dengan sukarela. Mungkin, seseorang memohon sesuatu yang menurutnya baik, tetapi menurut Allah SWT akan mendatangkan keburukan bagi dirinya. Manusia memohon kekayaan lalu kalau dia diberi, itu dapat merusak dirinya dan menjauhkannya dari Allah SWT. Justru, kekayaan yang diberikan dipakai untuk melanggar ketentuanketentuan-Nya. Allah SWT berkeinginan menjaga dan melindungi hamba-hamba-Nya, serta memberi karunia pahala akhirat dan kebahagiaan surga.<ref name=":0">{{Cite book|last=Mutawalli asy-Sya'rawi|first=M.|date=2020|title=Anda Bertanya, Islam Menjawab|location=Depok|publisher=Gema Insani|isbn=978-602-250-866-3|url-status=live}}</ref>
 
Pada suatu ketika, seseorang menyesal karena gagal bepergian. Ternyata, kegagalan tersebut membawa hikmah sebab jika dia tetap pergi juga, dapat membawa malapetaka berupa kendaraan yang ditumpangi mendapat kecelakaan. Allah SWT berfirman, ''"Bolehjadi, engkau tidak menyenangi sesuatu, padaha! itu baik bagimu, dan bo/ehjadi engkau menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Al/ah mengetahui, sedangkan engkau tidak mengetahui."'' (al-Baqarah: 216).<ref name=":0" />
 
Pada umumnya, manusia melihat dunia dari lahiriahnya saja, tidak sampai pada hakikatnya. Manusia lupa akan kewajiban-kewajiban dalam menuntut haknya (memohon dalam berdoa). Bagaimana kewajiban yang harus dipenuhi oleh manusia dalam berdoa. Ini sebagaimana yang dijelaskan Allah SWT ketika para nabi memohon doa kepada-Nya dan doa-doa itu dikabulkan Allah SWT. Allah SWT berfirman, ''"Sungguh, mereka selalu bersegera da/am (mengerjakan) kebaikan, serta mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Mereka orang-orang yang khusyu kepada Kami. "'' (al-Anbiyaa': 90) Doa para nabi dikabulkan Allah SWT karena nabi selalu menyandang tiga sifat sebagai syarat dikabulkan doanya, yakni selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan baik, berdoa dengan (perasaan) harap dan cemas, berharap agar doanya dapat terkabul dan cemas kalau doanya tidak dikabulkan, serta selalu khusyu•, tunduk, dan patuh kepada Allah SWT.<ref name=":0" />
 
== Dalil ==