Muhammad Hasyim Asy'ari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Salim lubis (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Mengedit kalimat
Baris 1:
{{Naratif}}
{{pemastian}}Hadratussyaikh [[Kiai]] [[Haji]] '''Muhammad Hasyim Asy'ari''' adalah seorang ulama besar bergelar pahlawan nasional dan merupakan pendiri sekaligus [[Daftar Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama|Rais Akbar]] (pimpinan tertinggi pertama) [[Nahdlatul Ulama]]. Beliau memiliki julukan ''Hadratussyaikh'' yang berarti Maha Guru dan telah hafal ''[[Kutubus Sittah]]'' (hadits 6 kitab hadits), serta memiliki gelar ''Syaikhul Masyayikh'' yang berarti Gurunya Para Guru.<ref>{{Cite web|title=KH Hasyim Asy’ari, Kisah Wafat dan Perjuangannya di Bulan Ramadhan|url=https://nu.or.id/fragmen/kh-hasyim-asy-ari-kisah-wafat-dan-perjuangannya-di-bulan-ramadhan-et2DI|website=nu.or.id|language=id-id|access-date=2022-01-16}}</ref> Beliau adalah putra dari pasangan KHK.H. Asy'ari dengan Nyai Halimah, dilahirkan di Desa [[Tambakrejo, Jombang, Jombang|Tambakrejo, Jombang, Jawa Timur]], dan memiliki anak bernama [[Abdul Wahid Hasyim|KH. A Wahid Hasyim]] yang merupakan salah satu pahlawan nasional perumus [[Piagam Jakarta]], serta cucunya yakni [[Abdurrahman Wahid|KH. Abdurrahman Wahid]], merupakan Presiden RI ke-4.{{Infobox Ulama Muslim
|notability =
<!-- ----------- -->
Baris 132:
 
== Mendirikan NU ==
Terbentuknya [[Nahdlatul Ulama]] atau NU sebagai wadah [[Suni|Ahlussunnah wal Jama’ah]] atau ASWAJA bukan semata-mata karena KHK.H. Hasyim Asy’ari dan ulama-ulama lainnya ingin melakukan inovasi, namun memang kondisi pada waktu itu sudah sampai pada kondisi genting dan wajib mendirikan sebuah wadah. Di mana saat itu, di Timur Tengah telah terjadi momentum besar yang dapat mengancam kelestarian [[Suni|Ahlussunnah wal Jama’ah]] terkait penghapusan sistem khalifah oleh [[Turki|Republik Turki Modern]] dan ditambah berkuasanya rezim [[Wahhabisme|Mazhab Wahabi]] di [[Arab Saudi]] yang sama sekali menutup pintu untuk berkembangnya mazhab lain di tanah Arab saat itu. Menjelang berdirinya NU, beberapa ulama masyhur berkumpul di [[Masjidil Haram]] dan sangat mendesak berdirinya orgasnisasi untuk menjaga kelestarian [[Suni|Ahlussunnah wal Jama’ah]].
 
<ref>{{Cite web|title=NU Online|url=https://nu.or.id/|website=nu.or.id|language=id-id|access-date=2021-12-03}}</ref>
 
Setelah melakukan ''istikharah,'' para ulama di Arab Saudi mengirimkan sebuah pesan kepada KHK.H. Hasyim Asy’ari untuk sowan kepada dua ulama besar di Indonesia saat itu, apabila dua ulama besar ini merestui, maka akan sesegera mungkin dilakukan tindak lanjut, dua orang itu adalah Habib Hasyim, Pekalongan dan [[Kholil al-Bangkalani|Syaikhona Kholil, Bangkalan]]. Maka KHK.H. Hasyim Asy’ari dengan didampingi Kiai Yasin, Kiai Sanusi, Kiai Irfan, dan KHK.H. R. Asnawi datang sowan ke kediamannya Habib Hasyim di Pekalongan.<ref>{{Cite web|title=NU Online|url=https://nu.or.id/|website=nu.or.id|language=id-id|access-date=2021-12-03}}</ref> Selanjutnya dilanjutkan dengan sowan ke [[Kholil al-Bangkalani|Syaikhona Kholil Bangkalan]], maka KHK.H. Hasyim dan ulama lainnya mendapatkan wasiat dari Syaikhona Kholil untuk segera melaksanakan niatnya itu sekaligus beliau merestuinya.<ref>{{Cite web|title=Home|url=https://tebuireng.online/|website=Tebuireng Online|language=en-US|access-date=2021-12-03}}</ref>
 
Kemudian pada tahun 1924, [[Kholil al-Bangkalani|Syaikhona Kholil]] mengutus Kiai As'ad yang saat itu berumur 27 tahun untuk mengantarkan sebuah tongkat ke Kiai Hasyim Asy'ari, Tebuireng, Jombang dan menghafalkan [[Surah Ta Ha|Surat Thaha]] ayat 17-23 untuk dibacakan di hadapan Kiai Hasyim. Berangkatlah Kiai As'ad dengan mengayuh sepeda, Kiai As'ad telah dibekali uang oleh Syaikhona Kholil untuk di perjalanan, namun ia justru berpuasa selama di perjalanan. Kemudian setibanya di Tebuireng, Kiai As’ad menghadap Kiai Hasyim Asy'ari dan menyerahkan tongkat itu. Kiai Hasyim bertanya “Apakah ada pesan dari Syaikhona?” Lalu Kiai As’ad membaca Surat Thaha ayat 17-23 yang arti terjemahannya :