Sejarah Indramayu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambahkan referensi yang berhubungan dengan dermayu Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
→Kesultanan Dermayu: Menambahkan referensi dan menambah konten Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 153:
| leader5 = '''Raden Suramenggali''' <br /> (Pangeran Menggali)
| year_leader6 = 1638-1655
| leader6 = '''Raden Suramenggala''' <br /> (Pangeran
| year_leader7 = 1655-1678
| leader7 = '''Raden Syama'un''' <br /> (Pangeran Semaun)
Baris 203:
}}
'''Kesultanan Dermayu'''<ref>{{Cite web|last=|title=Kesultanan Dermayu|url=https://docdro.id/1gbETS8/|access-date=2022-30-12}}</ref><ref>{{Cite web|last=|title=Kesultanan Dermayu.id.scribd|url=https://www.scribd.com/document/617079116/Kesultanan-Dermayu/|access-date=2022-30-12}}</ref> dikenal pula '''Dermayu''' adalah nama umum [[Indramayu]] antara tahun 1470 dan 1770, ketika Raden Khalif Aria Wirasamudra dan Syeikh subaqir (Ulama) yang ia dirikan negeri ini dengan sistem [[Kesultanan]]. Di bawah kepemerintahan Raden Khalif Aria Wirasamudra, Dermayu diubah menjadi negeri [[Totaliterisme|totaliter]] dan hampir semua aspek kehidupan dikendalikan oleh pemerintah. Nama resmi negeri ini adalah '''''Sulthonul Dermayu Nagarigung''''' ([[Dermayu, Sindang, Indramayu|Negeri Kesultanan Dermayu]]) sampai 1770.
Raden Khalif Aria Wirasamudra (wiralodra) ditunjuk sebagai [[Sultan|Sulthonul]] oleh ulama dan masyarakat manukan (Indramayu), namun Raden Khalif baru menerima legalisir sebagai WazirSulthonul Khalif Syah pada 7 Oktober 1478 berupa pemberian pedang khaligrafi dari Sulthan Selim Khan Kesultanan Turky. Raden Khalif resmi menjadi sultan pertama dermayu dengan menggabungkan jabatan dan kekuasaan maritim. Seluruh kekuasaan yang terpusat pada diri Raden Khalif dan titahnya menjadi hukum tertinggi. Sultan bukanlah sebuah badan terkoordinasi yang bekerja sama, tetapi sekumpulan faksi atau mentri yang berjuang untuk memperoleh kekuasaan dan meraih dukungan Sultan Khalif. Di tengah-tengah [[Depresi Hebat]], Raden Khalif Aria Wirasamudra (wiralodra) memulihkan kesetabilan ekonomi dan mengakhiri pengangguran massal melalui kebijakan pembukaan hutan menjadi lahan pertanian dan [[ekonomi campuran]].
Baris 442:
Di satu sisi lainnya ini sekitar tahun 1628 masehi, Kesultanan Mataram Islam pada kepemimpinan Sulthonul Ageng Hanyakrakusuma mengirim putranya yaitu Pangeran Purbaya untuk pergi ke Dermayu. Pangeran Purbaya meminta daerah Kesultanan Dermayu terbuka terhadap Mataram, yakni tujuan Mataram Islam ingin daerah Dermayu sebagai markas militernya untuk menyerang VOC di Betawi dan bersedia menjadi bagian bawahan Mataram.
Pangeran Purbaya membawa
Raden Suramenggala (benggala) diutus untuk mengabdi ke Mataram dan disana menjadi punggawa dalem Sultan Ageng Hanyakrakusuma, selain Suramenggali juga bekerja sebagai pengemudi Andong pribadi Sultan Ageng Hanyakrakusuma.
Migrasi penduduk Mataram ke Dermayu terjadi ditahun 1628, mereka berasal dari [[Yogyakarta]], [[Surakarta]], [[Boyolali]], [[Kediri]] dan [[Sleman, Yogyakarta]]. Diantara dari penduduk tersebut, terdapat tokoh Raden Sulandhono yang menjadi guru besar Telik Sendi di Dermayu seperti lahirnya Tari Topeng Kelana Dermayu, yang mana tari topeng tersebut adalah Ciptaan Raden Sulandhono asal Mataram Islam.
Budaya Telik Sendi digunakan sebagai mata-mata mataram di betawi, namun terdapat ciri Tari Topeng Kelana Mataram dengan Tari Topeng Kelana Dermayu, keduanya dibedakan berdasarkan Bentuk Topeng dan Batik. Topeng Kelana Mataram ciptaan Raden Sulandhono memiliki Topeng Kelana ''bermata lebar'' atau ''Besar'' dengan warna ''topeng merah'', sedangkan Topeng Kelana Dermayu ''bermata sipit'' dan memiliki warna ''topeng putih''.
Pangeran Purbaya membentuk dua kelompok prajurit di dermayu, salah satu kelompok dipimpin oleh Raden Wirasaba dari Wonosoba yang membawa kelompok prajurit dari Jawa Tengah dan Pangeran Purbaya membawa kelompok prajurit gabungan dari Yogyakarta, Surakarta, Boyolali, Kediri dan Dermayu.
Semua prajurit sampai pada daerah sungai citarum dan para prajurit mendirikan markas sebagai titik pertemuan. Di citarum ini Pangeran Purbaya kembali membagi kelompok, yang mana Raden Wirasaba membawa prajuritnya ke Bogor untuk menyerang VOC di Betawi dari arah selatan, sedangkan Pangeran Purbaya bersama prajuritnya menyerang VOC dari arah timur.
Kegagalan atau kekalahan perang yang di alami pada kelompok prajurit Raden Wirasaba menyerang lebih awal, sebagian prajuritnya tidak dikehendaki hidup dan sisanya melarikan diri, Raden Wirasaba mundur ke citarum, Pangeran Purbaya menyerang VOC dari timur, namun juga menemui kekalahan, VOC yang memiliki persenjataan lengkap dapat dengan mudah mengalakan penyerang dan daerah Betawi adalah kuburan bagi para prajurit.
Sisa prajurit Dermayu yang dikehendaki hidup lebih memilih menetap dan menikahi penduduk pribumi betawi di Bekasi dan sisa prajurit lain dipulangkan akibat luka parah. Jasad Pangeran Purbaya dibawa dan dikebumikan di Dermayu. Raden Wirasaba mencopot gelar jabatnya dan menetap hidup di Karawang.
Tahun 1634 Sultan Suramenggali menikahi Siti Pembayun anak Ulama Demak dan dari pernikahannya itu dikaruniai putra bernama Raden Syama'un, sedangkan Raden Suramenggala di Mataram menikahi penduduk surakarta keturunan tionghoa dan dikaruniai putra Raden Kertawijaya. Sekitar tahun 1638 tahta Suramenggali digantikan oleh Suramenggala sebagai Singhalodra II, ia membawa keluarganya ke Dermayu.
=== Raden Syahma'un (Syeikh Syama'un) ===
Tahun 1655 tahata Sultan Suramenggala diturunkan kepada Pangeran Syama'un sebagai Sulthonul Syahma'un dan Dinasti Gagak Singhalodra diganti dengan dinasti lama dermayu yaitu Dinasti Sapu Angin. Raden Syama'un yang telah lama tinggal di Demak terutama mendalami ilmu agama islam dan menjadi seorang Ulama sebagai Syeikh Syama'un.
Ia mengharamkan segala penyimbolan lukisan hewan hidup atau benda hidup pada Kesultanan Dermayu, meskipun burung gagak termasuk hewan yang disebutian dalam Al-Qur'an, namun penggunaan bentuk mirip atau persis di haramkan oleh Syeikh Syama'un karena terdapat hukum dalam Islam. Syama'un menggunakan Dinasti Sapu Angin era Dinasti Dermayu pertama yang memiliki simbol benda mati untuk penyimbolan.
== Sejarah Nama Daerah ==
|