Satelindo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Baris 30:
Selain layanan Satelit Palapa dan jaringan GSM, Satelindo juga diberikan hak oleh pemerintah untuk beroperasi sebagai operator [[Sambungan Langsung Internasional]] (SLI) berkode akses '''008''' pada Agustus 1994 (awalnya direncanakan khusus wilayah [[Asia Pasifik]] saja), menjadikannya duopoli dengan Indosat. Manajemen sendiri menyiapkan modal bagi proyek ini sebesar US$ 24 juta dan pada 1995 sistem ini sudah bisa menjangkau 200 negara di dunia. Fasilitas yang ditawarkan oleh SLI 008 ini seperti ''toll free service'', sewa saluran internasional dan ''home country direct''.<ref name="ReferenceB"/><ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=XXfpAAAAMAAJ&dq=satelindo+gsm+november+1994&focus=searchwithinvolume&q=satelindo Eksekutif, Masalah 187-190]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=D7gVAQAAMAAJ&pg=PT11&dq=satelit+palapa+indonesia+bimagraha&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjD-sCUurzuAhUxILcAHf3GB-AQ6AEwAXoECAIQAg#v=onepage&q=SATELINDO&f=false 50 tahun peranan pos & telekomunikasi]</ref> Walaupun demikian, memang produk Satelindo ini kurang sukses dibandingkan Indosat dengan 001-nya mengingat Indosat adalah pionir dari sistem ini sehingga orang keburu mengingat 001 untuk bertelepon ke luar negeri.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=QEPyqD5ZrcAC&pg=PA510&dq=SATELINDO+SLI&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiZvbq_1LzuAhXJ7XMBHVAyCXkQ6AEwAHoECAEQAg#v=onepage&q=SATELINDO%20SLI&f=false Hermawan Kartajaya on marketing]</ref>
 
Seiring dengan efek krisis ekonomi 1997 dan pergantian pemerintahan, maka dilakukan liberalisasi pada industri telekomunikasi di Indonesia. Selain itu, krisis juga membuat banyak perusahaan terdampak sehingga melakukan restrukturisasi. Satelindo pun tidak lepas juga dari hal tersebut. Isu perubahan kepemilikan saham sudah terdengar ketika pada 1999 ada rumor yang menyatakan bahwa [[Singtel|Singapore Telecom]] hendak membeli 45% saham Satelindo. Dari pemilik mayoritas saham Satelindo, yaitu Bimantara Citra (yang mengalami kesulitan keuangan) pada saat itu juga mengakui bahwa mereka juga merencanakan untuk melepas sejumlah sahamnya di Satelindo kepada Deutsche Telekom.<ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=36W1AAAAIAAJ&dq=satelindo+gsm+1998&focus=searchwithinvolume&q=SATELINDO AsiaCom: Asia-Pacific TV, Cable, Satellite, and Telecommunications, Volume 5]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=I-SzAAAAIAAJ&q=bimantara+satelindo&dq=bimantara+satelindo&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiE1dGfrb_uAhVs6XMBHUvEBQAQ6AEwA3oECAAQAg Far Eastern Economic Review, Volume 162]</ref> Namun, baru pada 2001-2003 Satelindo mengalami perubahan kepemilikan lewat sejumlah transaksi yang menjadikannya mayoritas dikuasai Indosat. Akuisisi ini dilakukan seiring upaya Indosat untuk menjadi penyedia bisnis telekomunikasi lengkap dan terintegrasi (dari sebelumnya yang hanya penyelenggara SLI), di tengah liberalisasi industri telekomunikasi.<ref>[https://bisnis.tempo.co/read/22621/indosat-ambil-alih-70-saham-satelindo/full&view=ok Indosat Ambil Alih 70% Saham Satelindo]{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Proses akuisisi dimulai ketika pada 10 Mei 2001, [[Rapat Umum Pemegang Saham|RUPS]] Indosat setuju untuk mengakuisisi saham Bimagraha senilai 45% di Satelindo seharga US$ 247 juta (Rp 1,425 triliun).<ref>[https://www.hukumonline.com/berita/baca/hol2725/kuatnya-bau-intervensi-dalam-akuisisi-bimagraha-oleh-indosat/ Kuatnya Bau Intervensi dalam Akuisisi Bimagraha oleh Indosat]</ref> (selanjutnya, bekas induk Satelindo, Bimagraha juga 100% sahamnya diakuisisi Indosat pada 31 Mei 2001).<ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=GOMdAQAAMAAJ&dq=bimagraha+telekomindo+indosat&focus=searchwithinvolume&q=bimagraha Mergent International Manual, Volume 2]</ref> Lalu, pada 11 Mei 2001 antara Telkom dan Indosat disepakati transaksi pertukaran saham antara keduanya pada beberapa perusahaan: Indosat menjual 35% sahamnya di Telkomsel senilai US$ 945 juta, sedangkan Telkom menjual sahamnya di [[Aplikanusa Lintasarta|Lintasarta]] sebesar 37,66% senilai US$ 38 juta, mengalihkan haknya di [[kerjasama operasional]] Divre (Divisi Regional) IV Jateng/[[Daerah Istimewa Yogyakarta|DIY]] senilai US$ 375 juta serta menjual 22,5% sahamnya di Satelindo senilai US$ 186 juta kepada Indosat.<ref>[https://money.kompas.com/read/2020/02/15/165018526/sejarah-telkomsel-dulunya-perusahaan-patungan-indosat-telkom?page=all Sejarah Telkomsel, Dulunya Perusahaan Patungan Indosat-Telkom]</ref> Transaksi ini menyebabkan pada 2001 saham Indosat di Satelindo mencapai 67,5%, sedangkan sisanya masih dimiliki Deutsche Telekom. Namun akhirnya 22,5% saham Deutsche Telekom kemudian juga diakuisisi oleh Indosat pada 28 Juni 2002 dengan harga US$ 325 juta. Upaya pembelian saham ini kebetulan terbantu dengan keinginan Deutsche Telekom yang pada saat itu memang ingin memusatkan operasionalnya di [[Eropa Barat]].<ref>{{Cite web |url=http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital%2Fblob%2FF22345%2FBelum%20Mulus.htm |title=Belum Mulus, Transaksi Silang Indosat-Telkom |access-date=2021-06-21 |archive-date=2021-02-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210203003245/http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital%2Fblob%2FF22345%2FBelum%20Mulus.htm |dead-url=yes }}</ref><ref>[https://www.telecompaper.com/news/indosat-buys-deutsche-telekom-stake-in-satelindo--332549 Indosat buys Deutsche Telekom stake in Satelindo]</ref> Selain itu, pembelian saham Deutsche Telekom sendiri juga didukung pemerintah yang pada saat itu tengah berencana mem[[privatisasi]] Indosat, agar tampak menarik di investor asing. Dukungan ini diwujudkan dengan membantu penyediaan dananya lewat penggunaan dana transaksi pengalihan KSO yang dibatalkan antara Telkom dan Indosat.<ref>[https://www.liputan6.com/news/read/36756/laks-memprioritaskan-penerbitan-obligasi-indosat Laks Memprioritaskan Penerbitan Obligasi Indosat]</ref> Namun, transaksi-transaksi diatas tidak semuanya mulus, karena misalnya sempat ada kecurigaan akuisisi saham Bimagraha adalah alat membantu [[keluarga Cendana]].<ref>[http://www.helfianet.com/our-blog/kisah-direktur-indosat-di-era-reformasi-lanjutan-5 Kisah Direktur Indosat di Era Reformasi (Lanjutan-5)]</ref>
 
Transaksi tersebut menyebabkan setelah Juni 2002, saham Satelindo dipegang oleh Indosat sebesar 100%. Awalnya, Indosat sempat merencanakan untuk melepas saham Satelindo di pasar saham, tetapi kemudian dibatalkan.<ref>[https://www.telecompaper.com/news/deutsche-telekom-may-see-satelindo-stake-diluted--298785 Deutsche Telekom may see Satelindo stake diluted]</ref> Kini, Indosat memiliki 2 operator seluler, yaitu [[Indosat-M3]] dan Satelindo itu sendiri. Seiring waktu, pemerintah kemudian menjual 41,94% sahamnya di Indosat kepada [[ST Telemedia|STT]] (anak usaha [[Temasek Holdings]]) [[Singapura]] pada 15 Desember 2002, dengan harga Rp 12.950/saham. Transaksi yang sampai saat ini masih kontroversial (dan dianggap kesalahan besar oleh beberapa pihak ini), dilakukan dengan harga total Rp 5,62 triliun.<ref>[https://nasional.tempo.co/read/138/gerakan-pro-hak-angket-kasus-divestasi-indosat-peroleh-12-tanda-tangan Gerakan Pro Hak Angket Kasus Divestasi Indosat Peroleh 12 Tanda Tangan]</ref> Di bawah manajemen baru mereka kemudian melanjutkan kebijakan manajemen lama yang merencanakan merger sejak Agustus 2002 antara Indosat-M3, Satelindo, Bimagraha dan Indosat (sebenarnya, sebelum merger sudah ada sinergi antara perusahaan-perusahan tersebut, terutama dalam hal jaringan).<ref>[https://books.google.co.id/books?id=fbXYXaEgiCUC&pg=PA89&dq=Indosat+MultiMedia+Mobile+2001&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiQj7Kiv77uAhUhjOYKHbiEC9wQ6AEwAXoECAQQAg#v=onepage&q=Indosat%20MultiMedia%20Mobile%202001&f=false 45 kisah bisnis top pilihan]</ref> Pada akhirnya, merger resmi dilakukan pada 20 November 2003, dan praktis Satelindo (bersama Bimagraha dan Indosat-M3) pun lenyap dan operasionalnya bergabung dengan Indosat.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=IrIVAQAAMAAJ&q=merger+indosat+satelindo+2003&dq=merger+indosat+satelindo+2003&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjLurb25rzuAhWg_XMBHeiYDUoQ6AEwAnoECAMQAg Indonesian Commercial Newsletter, Volume 29,Masalah 379-386]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=Bf_IAQAAQBAJ&pg=PA460&dq=merger+indosat+satelindo+bimagraha&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjFxdmA6bzuAhVQIbcAHU24B-sQ6AEwAnoECAgQAg#v=onepage&q=merger%20indosat%20satelindo%20bimagraha&f=false Telecommunications Development in Asia]</ref> Untuk sisa-sisa dari merger ini sendiri diharapkan tuntas pada 2005, dan merek Satelindo yaitu Mentari dan Matrix masih dipertahankan oleh Indosat sampai 2016.<ref>[https://bisnis.tempo.co/read/29300/rupslb-indosat-setuju-merger-im3-dan-satelindo/full&view=ok RUPSLB Indosat Setuju Merger IM3 dan Satelindo]{{Pranala mati|date=November 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>