Dayeuh Luhur, Ganeas, Sumedang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Clairesijabat (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
Clairesijabat (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 13:
|kepadatan =... jiwa/km²
}}
'''Dayeuh Luhur''' adalah suatu [[desa]] di kecamatanKecamatan [[Ganeas, Sumedang|Ganeas]], [[Kabupaten Sumedang|Sumedang]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]].
 
Dayeuh Luhur adalah sebuah tempat yang terletak di kecamatan Ganeas. Kira-kira empat puluh lima menit jika melakukan perjalanan dari desa Ganeas. Dayeuh Luhur berasal dari [[bahasa Sunda]], kata "''Dayeuh''" yang artinya kota dan "''Luhur''" artinya adalah tinggi. Karena letaknya di tempat yang tinggi maka dinamakan Dayeuh luhur. [[Sejarah]] pernah mencatat bahwa di tempat ini pernah menjadi pusat pemerintahan kerajaan [[Kabupaten Sumedang|Sumedang]] ketika melawan penjajahan [[Belanda]]. Di tempat ini pula terdapat makam Putri Haribaya istri dari [[Prabu Geusan Ulun]]. Karena itu, tempat ini telah dikenal oleh masyarakat sumedang sebagai tempat wisata ziarah.
Sepanjang perjalanan ke tempat ini, akan terlihat [[pemandangan]] yang sangat indah. Di sisi kanan dan kiri maka akan terlihat bukit-bukit kecil nan elok. Setiap bulan [[Muharam]] tiba maka, tempat ini akan ramai dikunjungi oleh masyarakat., Baikbaik dari masyarakat Sumedang maupun masyarakat dari kota lain. Ada yang [[ziarah]] ataupun hanya sekadar melihat-lihat. Dan di atas bukit ini terdapat pula peninggalan tongkat yang dikenal oleh masyarakat Sumedang sebagai tongkat dari Mbah Jaya Perkoso yang tidak lain adalah seorang [[Patih]] dari Kerajaankerajaan [[Kabupaten Sumedang|Sumedang]]. Dan dari tempat inilah kita dapat melihat Kota Sumedang dan sekitarnya.
 
{{Ganeas, Sumedang}}