Shakugan no Shana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kitashinsuke (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
Kitashinsuke (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
Baris 173:
 
{{main |Plot cerita Shana}}
'''Mugen no Toki ga kodou o tome hito wa oto mo naku enjou suru<br /> Dare hitori kizuku mono mo naku sekai wa hazure guze no honnou ni tsutsumareru'''
 
''Infinite time stopped beating it's heart and humans burnt away without making any noise''<br />
''no one person notices as the world become dislocated and is covered in the Flame of Guze''
 
Dahulu kala, seorang [[penyair]] menemukan bahwa ada makhluk-makhluk yang bukan penghuni dunia ini membaur di tengah-tengah manusia. Mereka berasal dari dunia lain yang kemudian disebut sebagai ''Guze'' [arti harafiahnya: ‘Dunia Merah’] oleh sang penyair. Para penghuni Guze yang menyeberang ke dunia manusia disebut ''Guze no Tomogara''. Untuk dapat bertahan dan melakukan berbagai hal di dunia manusia, para ''Tomogara'' membutuhkan kekuatan yang disebut ''Sonzai no Chikara'' atau kekuatan eksistensi manusia. Manusia yang ‘dimakan’ akan kehilangan segala bukti bahwa dirinya pernah [[eksis]] di dunia. Tidak ada seorangpunseorang pun yang mengingat mereka. Namun masalah terbesar dari ulah Tomogara ini sebenarnya ada pada keseimbangan dua [[dunia]] yang menjadi goyah jika ''Sonzai no Chikara'' terus-menerus dimakan. Sekelompok ''Tomogara'' berkekuatan besar yang bergelar ''Guze no Oh'' kemudian memutuskan untuk menghentikan para Tomogara yang terus-menerus memakan eksistensi manusia ini. Karena tidak mau jadi sama rendahnya dengan buruan mereka, para ''Guze no Oh'' mencari manusia-manusia yang kemudian menjadi ‘wadah’ bagi mereka di dunia manusia agar tidak membutuhkan ''Sonzai no Chikara'' untuk bertahan hidup. Para manusia ini disebut ''Flame Haze'' dan mereka menjalani kehidupan yang nyaris [[abadi]] namun tanpa masa lalu dan masa depan. Kehidupan yang sepi dan keras, hidup hanya demi membantai ''Tomogara'', menanti saat di mana kelak mereka sendiri yang tewas kehabisan tenaga.
 
Beberapa tahun berlalu, suatu hari, gadis Flame Haze tak bernama ini menemukan seorang Tomogara yang memangsa banyak sekali manusia di sebuah kota di Jepang. Salah satu korbannya adalah Sakai Yuji, seorang siswa SMA biasa.