Surau Latiah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 22460053 oleh 115.178.220.236 (bicara)
Tag: Pembatalan
Membalikkan revisi 22459657 oleh Carolina Mahadewi Malin (bicara)
Tag: Pembatalan
Baris 29:
Semasa hidupnya, [[:en:Shekh Sialahan|Syekh Sialahan]] pernah belajar ke beberapa guru, terakhir ia berguru kepada [[:en:Shekh Aminullah|Syekh Aminullah]]—cucu dari [[:en:Shekh Supayang|Syekh Supayang]]. Namun, saat berdakwah di Solok, ia mendapat hambatan dari kakaknya sendiri, seorang [[Adat|pemuka adat]] bergelar ''[[:en:Datuk Bandaro|Datuk Bandaro]]'' dengan jabatan ''[[:en:Angku Lareh|Angku Lareh]]''. Jabatan ini membuat kakaknya cenderung berpihak kepada [[Belanda]].{{sfn|Yusfa Hendra Bahar|2 Februari 2016}}{{sfn|Masjid-masjid Kuno...|2006|pp=22-23}}{{sfn|BPCB Sumatra Barat|2018|pp=8-12}}
 
Menurut keterangan yang tertera pada papan informasi—yang terpasang di masjid ini–Masjid Latiah didirikan oleh [[:en:Shekh Sialahan|Syekh Sialahan]] pada tahun [[1880]].{{sfn|Pramono|29 September 2019}} Versi lain menyebut tahun pendiriannya pada tahun [[1902]].<ref>{{Cite web|date=2020-05-25|title=Baraja : “Surau Latiah” Salah Satu Bangunan Ibadah Tertua di Kota Solok|url=https://gajahmaharamphotography.co.id/baraja-surau-latiah-salah-satu-bangunan-ibadah-tertua-di-kota-solok/|website=Gajah Maharam Photography|language=en-US|access-date=2022-12-24}}</ref> Masjid ini merupakan salah satu bangunan [[tempat ibadah]] [[Muslim|umat Muslim]] tertua di Kota Solok.{{sfn|Pemerintah Kota Solok|2018|pp=8}} Secara fisik, bentuk bangunan masjid iniinj menyerupai [[rumah gadang]] dengan atap ''gonjong''. Satu-satunya komponen ruang yang mencirikan sebagai tempat peribadatan adalah [[mihrab]] di bagian tengah sisi barat.{{sfn|Pemerintah Kota Solok|2018|pp=8-9}}
 
Pada awal berdirinya, masjid ini hanya berdinding [[bambu]] yang dianyam dan beratapkan ijuk. Setelah [[:en:Shekh Sialahan|Syekh Sialahan]] meninggal pada [[9 Muharam]] [[Kalender Hijriah|1336]] ([[26 Oktober]] [[1917]]), dinding bangunan diberi plester dengan [[semen]]. Bagian lantai dan [[loteng]] telah diganti dengan material baru pada tahun [[1997]] oleh [[Balai Pelestarian Kebudayaan|Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala]] [[Batusangkar (kota)|Batusangkar]]. Bagian tiang dalam masjid yang asli sudah dilapisi dengan papan guna perkuatan dan pencegahan terhadap rayap.{{sfn|Yusfa Hendra Bahar|2 Februari 2016}}{{sfn|situsbudaya.id|2 Februari 2016}}