Sidik W. Martowidjojo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Penghargaan: merapikan templat stub
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Baris 38:
Sejak tahun 1950 Sidik telah melukis dan mulai tahun 1998 Sidik telah menggelar kurang lebih 20 pameran tunggal dan beberapa pameran bersama di Indonesia, Singapura, Malaysia, Prancis dan negara lainnya.
 
Ia merupakan pelukis Indonesia pertama yang bisa berpameran tunggal di National Art Museum of China (NAMoC) pada 2007 dan memamerkan karyanya di Louvre Internationals Arts, Paris, Prancis selama 2 (dua) tahun berturut-turut. Pada pameran di Louvre para pelukis yang berasal dari lebih 40 negara membawa lebih dari 600 karya dan setiap pelukis hanya boleh menampilkan satu atau dua karya. Namun pada pameran keduanya (11-14 Desember 2014) Sidik dapat menampilkan 21 karya [http://femindonesia.com/berita-235-r-sidik-w-martowidjojo-pamerkan-20-lukisan-di-Prancis.html]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} [https://twitter.com/triawan/status/762150896369225729] bahkan mendapat ruang khusus untuk memamerkan karyanya. Pada pameran bergengsi tersebut Sidik mengusung tema 'Pencerahan dari Timur' atau 'Enlighten Orientalism', di ajang inilukisan berjudul "Jalan" yaitu sebuah lukisan hitam putih sepanjang 2 x 7 meter yang dibuat Sidik pada tahun 2004 memperoleh penghargaan Painting Gold Prize. Ia juga memperoleh "Medalle d'Orc" untuk juara umum.[https://m.tempo.co/read/news/2014/11/14/114621859/sidik-martowidjojo-pamer-lukisan-di-louvre-paris][http://www.tempo.co/topik/tokoh/2057/Sidik-W-Martowidjojo-Sidik] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161009114115/http://www.tempo.co/topik/tokoh/2057/Sidik-W-Martowidjojo-Sidik |date=2016-10-09 }}
 
Selain penghargaan yang diperolehnya dari Louvre, Sidik menerima juga beberapa penghargaan untuk karya-karya lukisannya pada pameran di National Art Museum of China (NAMoC) - Beijing 1 Mei 2007. Pameran bergengsi ini dibuka oleh Wakil Ketua Parlemen China Periode ke-9, Wang Wen Yen dan Wakil Duta Besar Indonesia, Mohamad Oemar. Karena dipandang berhasil melakukan pembaharuan dalam seni budaya, Sidik menjadi satu-satunya orang dari luar Tiongkok yang diangkat sebagai anggota peneliti (Research Fellow) pada Chinese Academy Of Art (Pusat Penelitian Seni Republik Rakyat Tiongkok) di Beijing, mulai 2007.