Kamora, Mimika Tengah, Mimika: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 23:
Di '''Mbakarepeyau''', masyarakat kamora mulai mengenal adat tusuk hidung, ''mbirimu'' walaupun tidak terlaksana karena perselingkuhan ''Dakara Wauta'' (adik lelaki) dengan istri ''Dakara'' (kakaknya). Peristiwa ini menyebabkan pembunuhan di rumah adat ema kame, dan kutukan dari mertua (ibu dari istri) Dakara yang menyebabkan masyarakat harus berpindah ke kampung keempat.
Di kampung keempat, '''Ndaweya''' terjadi perpisahan antara kamora gunung dan kamora pantai. Masyarakat Kamora pantai tinggal sementara di kampung kelima kampung '''Iputarimane'' sebelum berpindah ke ''Kamokowau'' yang sekarang disebut [[Kuala Kencana, Mimika|Kuala Kencana]]. Mereka kemudian berpindah ke kampung keenam, '''Pekarau'''. Di kampung ini, mereka mulai mengenal kapal dan anak panah untuk persiapan perang [[Pelayaran Hongi|Hongi]].
Setelah itu mereka berpindah lagi ke '''Paupare''', sebelum ke '''Mbioko''' yang merupakan kampung kedelapan. Saat itu masyarakat kamora masih terbagi berdasarkan taparu di ''Tambrumako'' dan '''Mbakripare'''. Untuk pertama kalinya diadakan pesta adat Karapau yang menyatukan taparu-taparu di satu tempak kampung '''Mbioko'''.
==Referensi==
|