Dyah Pitaloka Citraresmi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 22:
 
Kisah Putri Dyah Pitaloka dan Perang Bubat menjadi tema utama dalam [[Kidung Sunda]]. Catatan sejarah mengenai peristiwa Pasunda Bubat disebutkan dalam [[Pararaton]], akan tetapi sama sekali tidak disinggung dalam naskah [[Nagarakretagama]] yang merupakan sumber primer UNESCO The Memory of the World Register for Asia/Pasific dan memiliki informasi lebih kuat, karena [[Nagarakretagama]] ini ditulis tahun 1365 (periode kekuasaan Hayam Wuruk). Menurut beberapa sejarawan termasuk Aminuddin Kusdi menyebut bahwa [[Kidung Sunda]] digunakan sebagai sumber sejarah sekunder ataupun tersier, karena berbagai fakta sejarah didalamnya tidak sesuai dengan sumber-sumber lain yang lebih kredibel seperti Prasasti. Disamping melihat periode penulisan Kidung Sunda pada abad ke - 19 yang merupakan masa munculnya beberapa karya sastra kontroversial.<ref name=":0" />
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Lihat Juga ==