Rukun iman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k Menghapus Kategori:Akidah; Menambah Kategori:Aqidah menggunakan HotCat |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) rujuk ke https://ejaan.kemdikbud.go.id/eyd/penggunaan-tanda-baca/tanda-hubung/ poin no. 5 |
||
Baris 14:
=== Keberadaan Allah ===
Keberadaan Allah diberitahukan oleh Allah sendiri di dalam Al-Qur'an bersama dengan tauhid rububiyah terhadap makhlukNya. Allah juga menyatakan keberadaannya melalui nama-namaNya yang indah dan sifat-sifatNya di dalam Al-Qur'an. Dalil yang menyebutkan keberadaan Allah antara lain pada [[Surah Al-A'raf]] ayat 54, [[Surah Al-Qasas]] ayat 30 dan Surah Taha ayat 14. Dalam Surah Al-A'raf ayat 54, Allah menjelaskan diriNya sebagai Tuhan yang menciptakan langit dan Bumi dalam enam masa. Allah juga menjelaskan kekuasaannya dalam mengatur alam semesta melalui pengaturan siang dan malam, serta pengaturan pergerakan Matahari, Bulan dan Bintang. Bagian akhir dari ayat ini kemudian menjelaskan bahwa hanya Allah yang memiliki hak untuk mencipta dan memerintah alam semesta. Dalam Surah Al-Qasas ayat 30, Allah menyerukan diriNya sebagai Tuhan semesta alam kepada nabi Musa melalui sebatang pohon pada suatu lembah yang diberkahi. Sedangkan pada Surah Ta Ha ayat 14, Allah menyatakan
Keberadaan Allah melalui pengagungan diriNya sendiri beserta sifat=
=== Perbuatan syirik ===
Beriman kepada Allah harus bersifat murni. Setiap perbuatan atau pemikiran yang bersifat [[syirik]] harus dihilangkan. Hal ini dilakukan karena perbuatan syirik merupakan dosa besar yang tidak akan mendapatkan ampunan dari Allah. Pernyataan ini disebutkan di dalam Al-Qur'an pada Surah An-Nisa' ayat 48. Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa
== Beriman kepada para malaikat ==
Baris 30:
== Beriman kepada kitabullah ==
Beriman kepada [[kitabullah]] berarti meyakini bahwa seluruh [[kitab suci]] yang diturunkan oleh Allah ke Bumi kepada para
== Beriman kepada hari akhir ==
Baris 36:
== Beriman kepada qada dan qadar ==
Beriman kepada [[qada]] dan qadar diartikan sebagai kegiatan meyakini bahwa semua ketetapan dan ketentuan yang berasal dari Allah adalah benar. Allah memiliki hak penuh terhadap urusan memutuskan dan menetapkan sesuatu hal kepada para
== Referensi ==
|