Rusia di sektor energi Eropa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Shinta Jasmen (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Shinta Jasmen (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
 
Pada tahun 1989, atas dasar keputusan Kementerian Industri Gas, Uni Soviet mendirikan Perusahaan Gas Negara Gazprom. Perusahaan tersebut kemudian dirombak menjadi perusahaan saham gabungan Rusia "[[Gazprom]]" (RAO "Gazprom") pada tahun 1993 dan berganti nama menjadi perusahaan saham gabungan Terbuka "Gazprom" (OAO "Gazprom") pada tahun 1998.<ref name=":1" />
==Perkembangan==
Salah satu penghasil sumber daya bahan bakar fosil terbesar yang menjadi bagian dari sistem utama energi global adalah Rusia, yang juga merupakan [[kilang minyak]] terbesar ketiga setelah [[Amerika Serikat]] dan [[Arab Saudi]]. Selama tiga tahun terakhir, minyak dan gas Uni Eropa bergantung pada Rusia dengan menerima pasokan hampir 40% untuk gas dan lebih dari seperempat minyaknya dari mereka. Secara global, Rusia menyumbang 12% konsumsi minyak dunia, dan sebagai produsen gas terbesar kedua setelah Amerika Serikat, Rusia menyumbang 17% konsumsi dunia. Di lingkup Eropa, lebih dari sepertiga pasokan gas benua tersebut diekspor dari Rusia. Ekspor gas lainnya yaitu 8% ke [[Belarusia]], 5% ke [[Tiongkok]] dan [[Kazakhstan]], dan 4% ke [[Jepang]]. Sementara dari industri minyak, Rusia mengekspor sebanyak 31% ke Tiongkok, 6% ke [[Korea Selatan]] dan Belarusia, 2% ke Jepang dan 1% ke Amerika Serikat. Menurut data statistik, Dalam seharinya, Amerika Serikat, Inggris dan Uni Eropa secara keseluruhan menghabiskan dana sebesar 700 juta dolar untuk membeli minyak dan gas dari Rusia.<ref name=":2">{{Cite web|last=Chandrasekhar|first=Aruna|last2=Dunne|first2=Daisy|date=2022-02-25|title=Q&A: What does Russia’s invasion of Ukraine mean for energy and climate change?|url=https://www.carbonbrief.org/qa-what-does-russias-invasion-of-ukraine-mean-for-energy-and-climate-change/|website=Carbon Brief|language=en|access-date=2023-01-06|last3=Evans|first3=Simon|last4=Gabbatiss|first4=Josh|last5=Tandon|first5=Ayesha|last6=Viglione|first6=Giuliana|last7=You|first7=Xiaoying}}</ref>
 
Rusia dan Tiongkok saat ini tengah membahas empat proyek pipa gas, termasuk diantaranya adalah proyek [[Power of Siberia 2]] yang akan menghubungkan Rusia dengan Tiongkok melalui Mongolia, rute timur jauh dari Vladivostok Rusia ke Tiongkok, rute barat yang akan menghubungkan Siberia Rusia dengan [[Xinjiang]] Tiongkok, dan yang terakhir adalah peningkatan [[Power of Siberia|pasokan ke Siberia]] yang awalnya 38 miliar menjadi 44 miliar meter kubik.<ref name=":2" />
 
==Dampak invasi rusia ke ukraina==
Beberapa publikasi mengutarakan pendapat bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina yang saat ini sedang terjadi dapat mengganggu pasokan gas ke Eropa dan mengkhawatirkan risiko pengalihan jalur pipa gas, sehingga Uni Eropa perlu berkoordinasi untuk mengelola pasokan energi mereka. Selama bulan-bulan ke belakang, Rusia telah membatasi ekspor gas pada tingkatan volume yang semestinya ke Eropa. Mereka berencana beralih ke Tiongkok untuk menyatukan kerja sama energi dan [[ekonomi]] secara umum dengan meningkatkan ekspor [[batu bara]] menjadi 100 juta ton, di samping sebagai salah satu jalan yang diambil Rusia untuk mengatasi [[Sanksi internasional selama invasi Rusia ke Ukraina 2022|sanksi internasional akibat invasi]].<ref name=":2" />
 
==Alternatif gas Eropa==
Menanggapi dampak yang akan terjadi di sektor energi akibat invasi Rusa, pada Februari 2022 Komisi Eropa menerbitkan serangkaian diskusi untuk menetapkan tujuan Uni Energi Eropa yang salah satunya adalah untuk mengamankan pasokan energi Eropa dan mendiversifikasikan pasokan gas dari Rusia. Diskusi pada Februari menyimpulkan adanya penguatan jalur alternatif dan sumber pasokan gas serta menjalin hub regional untuk menghadapi potensi gangguan mendatang, termasuk di antaranya adalah; mengimpor gas dari Afrika Utara dan Timur Tengah, mengimpor [[Liquefield Natural Gas]] (LNG) dari Amerika Serikat dan [[Afrika Timur]] serta mengoptimalkan proyek Koridor Gas Selatan lewat [[Azerbaijan]], [[Kazakhstan]], dan [[Turkmenistan]]. Beberapa wilayah yang menjadi alternatif sumber minyak dan gas untuk Uni Eropa adalah [[Irak]], [[Iran]], [[Basur|Kurdistan]], [[Aljazair]], [[Libya]], [[Mesir]], [[Israel]], Azerbaijan, Turkmenistan dan Turki.<ref>{{Cite web|last=Tcherneva|first=Chi Kong Chyong, Louisa Slavkova, Vessela|date=2015-04-09|title=Europe’s alternatives to Russian gas – European Council on Foreign Relations|url=https://ecfr.eu/article/commentary_europes_alternatives_to_russian_gas311666/|website=ECFR|language=en-GB|access-date=2023-01-06}}</ref>
 
== Referensi ==