Vincentius Bata da Costa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Referensi: clean up
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Baris 43:
}}
 
'''Vincentius Bata da Costa''' atau disingkat '''V. B. da Costa''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Flores Timur|Flores Timur]], [[Nusa Tenggara Timur]]|22|01|1927|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|11|02|2016|}}) (<ref name=":1">{{Cite web|url=http://www.konstituante.net/en/profile/KATHOLIK_vincentius_bata_da_costa|title=Vincentius Bata da Costa - Partai Katholik - Member Profiles - Konstituante.Net|website=Konstituante.Net|access-date=2018-12-02}}</ref>-)(<ref>{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/744512/vb-da-costa-pendiri-pdi-meninggal-mengeluh-sakit-punggung/full&view=ok|title=VB Da Costa Pendiri PDI Meninggal, Mengeluh Sakit Punggung|last=Akhmadi|first=Yudono Yanuar|date=2016-02-12|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2018-12-02}}{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>) merupakan salah satu politisi Indonesia yang telah aktif di parlemen sejak zaman [[Orde Lama]] (melalui [[Partai Katolik (Indonesia)|Partai Katolik]] di [[Konstituante]]<ref name=":1" />), [[Orde Baru]] ([[Partai Demokrasi Indonesia]] di [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR RI]]), dan [[Sejarah Indonesia (1998–sekarang)|Reformasi]] ([[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] di [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR RI]] periode 1999-2004 dan [[Partai Demokrasi Pembaruan]]).<ref name=":0">{{Cite web|url=http://www.mediantt.com/dari-jejak-kesejarahan-vb-da-costa-layak-jadi-pahlawan-nasional/|title=Dari Jejak Kesejarahan, VB da Costa Layak Jadi Pahlawan Nasional|website=www.mediantt.com|publisher=Media NTT | language=en-US|access-date=2018-12-02}}</ref> Ia merupakan putra daerah asli Paga, [[Maumere, Sikka|Maumere]], [[Kabupaten Flores Timur|Flores Timur]]<ref name=":2">{{Cite news|url=http://sinarharapan.net/2016/02/belajar-sederhana-dari-vb-dacosta/|title=Belajar Sederhana dari VB Dacosta - SHNet|last=SHNet|first=Redaksi|date=2016-02-19|newspaper=SHNet|language=en-US|access-date=2018-12-02|archive-date=2018-12-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20181202202659/http://sinarharapan.net/2016/02/belajar-sederhana-dari-vb-dacosta/|dead-url=yes}}</ref> yang mendapat gelar Sarjana Hukum (SH) dari [[Universitas Gadjah Mada]] dan merupakan pencetus istilah Lembaga Permasyarakatan (LP) untuk menggantikan nama penjara.<ref name=":0" />
 
== Riwayat Hidup ==
Baris 51:
 
=== Masa Orde Lama ===
Setelah Jepang kalah 1946, atas jasa P. van Doormal, SVD, Sentis bisa ikut ''verklaring examen'' di [[Kota Kupang|Kupang]]. Tahun 1948, pemuda Sentis bersama Jan Jong dan beberapa tokoh lainnya di [[Maumere, Sikka|Maumere]] menginisiasi suatu gerakan perlawanan yang disebut Kanilima. Pada tahun 1949, Sentis dikirim Raja Don Thomas ke [[Kota Makassar|Makassar]] untuk melanjutkan pendidikan tingkat atas ([[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs|MULO]]). Setamat MULO pada 1951, Sentis yang brilian mendapat beasiswa kuliah hukum di [[Universitas Gadjah Mada|UGM Yogyakarta]] bersama sahabatnya [[Ben Mang Reng Say]] yang mengambil jurusan sosial politik di kampus yang sama. Tahun 1955, saat sedang menyelesaikan skripsi sarjana, keduanya ikut terpilih sebagai anggota Konstituante mewakili [[Partai Katolik (Indonesia)|Partai Katolik]] untuk daerah [[Kepulauan Nusa Tenggara|Sunda Kecil]]<ref>{{Cite web|url=http://www.konstituante.net/id/members/12--profil_anggota.html?fraksiID=8|title=Konstituante.Net Profil Anggota Profil Anggota |website=Konstituante.Net|access-date=2018-12-02}}</ref> (saat itu [[Bali]], [[Nusa Tenggara Barat|NTB]], dan [[Nusa Tenggara Timur|NTT]] masih bergabung dalam [[Provinsi Sunda Kecil]]). Saat masih menjadi mahasiswa hukum di UGM Yogyakarta, beliau menjadi Sekretaris Tim Perumus [[Konstituante]] pada periode 1956-1959. [[Adnan Buyung Nasution]], SH mencatat bahwa di masa persidangan Konstituante tersebut terdapat 2 tokoh muda [[Partai Katolik (Indonesia)|Partai Katolik]] asal [[Kepulauan Nusa Tenggara|Sunda Kecil]] yang tampil sangat menonjol untuk mempertahankan [[Pancasila]] dan [[Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945|UUD 45]] dari tekanan kelompok pro-[[Piagam Jakarta|Jakarta Charter]] yang mengakibatkan terjadinya ''dead lock'' dalam Konstituante pada tahun 1959 sehingga Presiden [[Soekarno]] mengeluarkan dekrit kembali ke Pancasila dan UUD 45.<ref name=":0" /><ref>{{Cite news|url=http://www.netralnews.com/news/singkapsejarah/read/96221/sepenggal-kisah-perjuangan-om-sentis-da-costa|title=Netralnews.com - Sepenggal Kisah Perjuangan Om Sentis da Costa |last=Netralnews.Com|newspaper=netralnews.com|language=en|access-date=2018-12-02|archive-date=2018-12-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20181202202704/http://www.netralnews.com/news/singkapsejarah/read/96221/sepenggal-kisah-perjuangan-om-sentis-da-costa|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Masa Orde Baru (Fraksi PDI) ===