Warkop: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 18:
| footnotes =
}}
'''Warung Kopi''', lebih dikenal dengan singkatan '''Warkop''' (sebelumnya dikenal juga dengan nama '''Warkop Prambors''' dan '''Warkop DKI'''), adalah grup [[lawak]] yang dibentuk oleh Nanu ([[Nanu Moeljono]]), Rudy ([[Rudy Badil]]), Dono ([[Dono (pelawak)|Wahjoe Sardono]]), Kasino ([[Kasino (pelawak)|Kasino Hadiwibowo]]) dan Indro ([[Indro (pelawak)|Indrodjojo Kusumonegoro]]). Nanu, Rudy, Dono dan Kasino adalah mahasiswa [[Universitas Indonesia]] (UI), [[Jakarta]] sedangkan Indro kuliah di [[Universitas Pancasila]], [[Jakarta]]. Mereka pertama kali meraih kesuksesan lewat acara ''Obrolan Santai di Warung Kopi'' yang merupakan garapan dari [[Temmy Lesanpura]], Kepala Bagian Programming Radio [[Prambors]]. Acara lawakan setiap Jumat malam antara pukul 20.30 hingga pukul 21.15, disiarkan oleh radio Prambors yang bermarkas di kawasan Mendut, Prambanan, Borobudur, alias Menteng Pinggir.
 
Dalam acara itu, Rudi Badil dalam obrolan sering berperan sebagai Mr. James dan Bang Cholil. Indro yang berasal dari [[Purbalingga]] berperan sebagai Mastowi (Tegal), Paijo (Purbalingga), Ubai atau Ansori. Kasino yang asli [[Gombong]] perannya bermacam-macam: Mas Bei (Jawa), Acing/Acong (Tionghoa), Sanwani (Betawi) dan Buyung (Minang). Nanu yang asli [[Madiun]] sering berperan sebagai Poltak (Batak) sedangkan Dono sendiri hanya berperan sebagai Slamet (Jawa). Sekarang yang tertinggal sendiri adalah Indro karena yang telah meninggal beberapa tahun yang lalu adalah Dono dan Kasino.
Baris 26:
Grup ini bermula dari sebuah acara radio yang digagas oleh Temmy Lesanpura, seorang produser hiburan radio [[Prambors]] di Jakarta. Tahun 1974, Temmy bertemu dengan [[Kasino (pelawak)|Kasino]], [[Nanu Moeljono]], dan [[Rudy Badil]], mahasiswa [[Universitas Indonesia]] (UI) yang memang terkenal suka membuat humor di depan teman-temannya.<ref name="warkop">{{cite book|title=Warkop: main-main jadi bukan main |isbn=9789799102881 |last=Badil |first=Rudi |year=2010 |publisher=Kepustakaan Populer Gramedia |location=Jakarta}}</ref> Temmy yang mengepalai Radio Prambors berhasil meyakinkan ketiganya untuk mengisi acara setiap hari kamis malam pada pukul 20.30 sampai 21.15 WIB. Tak ada persiapan apapun, tetapi karena memang mereka menghibur dengan hati dan otak, ide-ide lawakan selalu muncul sebelum mereka siaran. Acara yang bertajuk “Obrolan Santai di Warung Kopi” tersebut terbukti bisa menarik perhatian para pendengar.<ref name="inspirasi" />
Setahun kemudian, [[Dono (Warkop)|Dono]], rekan mereka di UI bergabung bersama grup lawak tersebut.<ref>{{cite web|url=https://m.republika.co.id/berita/senggang/blitz/17/08/29/ovfh8f335-bukan-solo-ini-sebenarnya-daerah-asal-dono|title=Bukan Solo, Ini Sebenarnya Daerah Asal Dono|publisher=Republika Online|accessdate=24 Agustus 2018}}</ref><ref name="Wahjoe">{{cite web |url=http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/3534/Wahjoe-Sardono |title=Wahjoe Sardono |publisher=Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan Pemprov DKI Jakarta |accessdate=30 Oktober 2013 |archive-date=2017-12-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20171205014157/http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/3534/Wahjoe-Sardono |dead-url=yes }}</ref> Mereka berempat cukup dikenal oleh penggemar radio Prambors dengan lawakannya yang segar dan berisi. Pada tahun 1976, [[Indro (Warkoppelawak)|Indro]], mahasiswa [[Universitas Pancasila]] yang paling muda usianya diajak bergabung. Kelimanya kemudian dikenal sebagai punggawa acara Warkop Prambors yang populer di radio tersebut pada medio 1970-an. Saat itu Warkop beranggotakan lima orang yaitu Kasino, Nanu, Rudy Badil, Dono, dan Indro sangat ramai diperbincangkan oleh publik, hingga akhirnya mereka ditawari untuk tampil di panggung.<ref name="warkop" /><ref name="inspirasi" /> Baru pada acara Terminal Musikal (asuhan [[Mus Mualim]]), grup Warkop Prambors baru benar-benar ''lahir'' sebagai bintang baru dalam dunia lawak Indonesia. Acara Terminal Musikal sendiri tak hanya melahirkan Warkop tetapi juga membantu memperkenalkan grup [[Pancaran Sinar Petromaks|PSP]], yang bertetangga dengan Warkop. Sejak itulah honor mereka mulai meroket, sekitar Rp 1.000.000 per pertunjukan atau dibagi empat orang, setiap personel mendapat Rp 250.000.
 
Mereka mendapat banyak tawaran dalam berbagai kesempatan tampil di acara hiburan panggung. Lawakan mereka yang berkelas mahasiswa, tidak kampungan, ataupun pasaran, membuat mereka tampil beda dibanding grup-grup lawak lainnya yang telah lebih dahulu populer di tanah air.<ref name="warkop" /> Sayang pencapaian grup Warkop hingga kemudian menjadi terkenal dan menjadi legenda tidak dilalui bersama-sama oleh kelima anggotanya. Pada saat sudah naik di atas panggung, [[Rudy Badil]] selalu mengalami [[demam panggung]] yang tak bisa diatasinya. Ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari Warkop lantaran merasa demam panggung tersebut. Keempat rekannya meneruskan kiprah impian mereka dalam berbagai kesempatan yang mereka peroleh dalam dunia hiburan panggung, yang kemudian berlanjut pada rekaman kaset, dan film. Mundurnya Rudy Badil membuat ia sebagai satu-satunya anggota yang tidak terlibat dalam satupun film yang dibintangi oleh para anggota Warkop.<ref name="warkop" />
Baris 48:
* [[Kasino (pelawak)|Kasino]] Berperan sebagai dirinya sendiri dengan peran istri [[Roweina Umboh]]
* [[Dono (pelawak)|Dono]] Berperan sebagai kakak dari [[Karina Suwandi]] sekaligus iparnya dari [[Indrojoyo Kusumonegoro|Indro]]
* [[Kasino (pelawak)|Kasino]] dan [[Roweina Umboh|Roweina]] adalah tetangga dari [[IndrojoyoIndro Kusumonegoro(pelawak)|Indro]], [[Karina Suwandi|Karina]], dan [[WahyuDono Sardono(pelawak)|Dono]]
 
Sinetron ini sempat laris ditonton masyarakat. Namun, di tengah episode, [[Kasino (pelawak)|Kasino]] mulai jarang terlihat. Hal ini disebabkan karena [[Kasino (pelawak)|Kasino]] jatuh sakit dan tidak bisa melanjutkan syuting hingga akhirnya meninggal.