Wilhelm Wundt: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Baris 33:
Laboratorium psikologi yang didirikan oleh Wundt awalnya merupakan laboratorium fisiologi untuk penelitian mengenai gejala-gejala persepsi dan emosi. Pada saat itu, penelitian ini termasuk dalam penelitian empirik di bidang filsafat dan [[fisiologi]]. Dari percobaan ini, Wundt berkesimpulan bahwa fisiologi tidak dapat memberikan penjelasan mengenai jenis persepsi seperti ilusi. Ia berpendapat bahwa pikiran menjadi penyebab adanya perbedaan antara persepsi dan data objektif. Sebaliknya, persepsi tidak menjadi penyebab adanya perbedaan pemikiran dengan data objektif. Karena hal ini, Wundt menetapkan bahwa laboratorium fisiologi tersebut telah berubah menjadi laboratorium psikologi. Laboratorium ini kemudian digunakan untuk penelitian mengenai tingkat pikiran yang lebih tinggi seperti ingatan dan perilaku kelompok.<ref>{{Cite journal|last=Sarwono|first=Sarlito Wirawan|date=2012|title=Psikologi Ulayat|url=https://publication.k-pin.org/index.php/jpu/article/view/3/3|journal=Jurnal Psikologi Ulayat|edition=1|pages=3}}</ref>
=== Strukturalisme ===
Wilhelm Wundt merupakan pelopor dalam penulisan buku teks mengenai psikologi. Ia juga mendirikan laboratorium psikologi untuk menerapkan pemikiran-pemikirannya. Wundt meyakini bahwa tinjauan atas dapat diperoleh dari berbagai sudut pandang. Sudut pandang ini antara lain sudut pandang biologi, psikodinamika, behavioral, humanistik, kognitif, lintas kultural atau kultur sosial.<ref>{{Cite book|date=2013|url=http://repository.stp-bandung.ac.id/bitstream/handle/123456789/345/12.%20Psikologi%20Pelayanan.pdf?sequence=1&isAllowed=y|title=Psikologi Pelayanan di Bidang Pariwisata dan Hospitality Serta di Berbagai Bidang Bisnis Lainnya|location=Bandung|publisher=Penerbit Media Perubahan|isbn=978-602-17752-0-2|editor-last=Hamdani|editor-first=Tri|pages=3-4|url-status=live|access-date=2022-03-05|archive-date=2022-03-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220305063540/http://repository.stp-bandung.ac.id/bitstream/handle/123456789/345/12.%20Psikologi%20Pelayanan.pdf?sequence=1&isAllowed=y|dead-url=yes}}</ref>
 
Wilhelm Wundt menjadikan [[strukturalisme]] sebagai dasar bagi kajian psikologi. Dalam pemikiran Wundt, psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kesadaran manusia.<ref>{{Cite book|last=Alizamar dan Couto, N.|date=2016|url=http://repository.unp.ac.id/21027/1/PSIKOLOSI%20PERSEPSI%202.pdf|title=Psikologi Persepsi dan Desain Informasi: Sebuah Kajian Psikologi Persepsi dan Prinsip Koginitif untuk Kependidikan dan Desain Komunikasi|location=Yogyakarta|publisher=Media Akademi|isbn=978-602-74482-5-4|pages=6|url-status=live}}</ref> Pengkajian proses kejiwaan dalam psikologi Wundt menggunakan metode introspeksi yang berlandaskan kepada filsafat.<ref>{{Cite journal|last=Sholihatun|first=Yulia|title=Menelaah Keilmuan Psikologi|url=https://psikologi.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Psychozine.pdf|journal=Psychozine|volume=1|pages=7|access-date=2022-03-05|archive-date=2014-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20140727210653/http://psikologi.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Psychozine.pdf|dead-url=yes}}</ref> Dalam strukturalisme Wundt, kesadaran merupakan faktor yang menentukan kondisi kehidupan manusia. Keberadaan kesadaraan membuat manusia mampu mengetahui tentang fakta-fakta yang nyata dan memberikan hubungan antarfakta melalui pemikiran [[rasional]].<ref>{{Cite book|last=Aryani|first=Sekar Ayu|date=2018|url=https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31576/2/Sekar%20Ayu%20Aryani%20-%20Psikologi%20Islami.pdf|title=Psikologi Islami: Sejarah, Corak dan Model|location=Yogyakarta|publisher=SUKA Press|isbn=978-602-1326-85-5|editor-last=Hamzah|editor-first=Ustadi|pages=36|url-status=live}}</ref>
 
Strukturalisme yang dipelopori oleh Wundt dan para strukturalis Jerman menghasilkan dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mengetahui kesadaran dan perilaku manusia. Pendekatan ini yaitu [[fenomenologi]] dan [[mekanisme]]. Fenomenologi mengutamakan pengalaman, sedangkan mekanisme mengutamakan percobaan.<ref>{{Cite book|last=Gumati, R. W., dan Juharah|date=2020|url=https://repository.penerbitwidina.com/media/publications/314624-psikologi-agama-telaah-terhadap-perkemba-e29226aa.pdf|title=Psikologi Agama: Telaah Terhadap Perkembangan Studi Psikologi Agama Kontemporer|location=Bandung|publisher=Penerbit Widina Bhakti Persada Bandung|isbn=978-623-92777-6-5|pages=9|url-status=live}}</ref>