Nasbahry Couto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Referensi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Gonjongisme
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 18:
Setelah sukses merancang dan melaksanakan dekorasi untuk acara [[Musabaqah Tilawatil Qur'an]] (MTQ) ke-13 tahun 1983 dalam skala kota seperti merancang lampu hias di GOR Agus Salim, merancang gerbang-gerbang pintu masuk kota Padang, grafis petunjuk lokasi dan dekorasi lainnya untuk memeriahkan acara tersebut. Atas keberhasilan itu, dia kemudian (1984-1985) diminta [[Pemerintah Kota Padang]] untuk mengembangkan rancangan monumen yang berkaitan dengan sejarah perjuangan melawan [[Kolonial Belanda|kolonial]] di Kota Padang. Saat itu adalah era kepemimpinan Wali Kota Padang [[Syahrul Ujud]], yang menginginkan imaji kota padang sebagai kota perjuangan. Walaupun sebelumnya sudah dijuluki sebagai '''''Padang Kota Tercinta'''''. Dia mengadakan studi literatur dan diskusi dengan para pejuang di kantor balai kota, melihat lokasi dan mencatat peristiwa, merancang,konsep serta mensketsa, sebelum dikerjakan. Kemudian semua naskah konsep serta sketsa perencanaan diterima oleh '''''[[Zuiyen Rais|Drs. H.Zuiyen Rais.M.s]]''''' sebagai ketua Bappeda kota Padang saat itu yang peranannya sangat besar dalam proses perencanaan karena Zuiyen juga sarjana sejarah dari FIS IKIP Padang. Pembangunan monumen ini terlihat berlangsung sampai 1992.
 
Tercatat sejak 1945 sampai 1949 lebih dari 30 peristiwa penting yang terjadi di Kota Padang, ini dibuktikan dengan dibangunnya lebih dari 30 tugu perjuangan yang ada di 11 kecamatan di Kota Padang. Namun yang dibicarakan dalam pertemuan di balai kota padang tahun 1984 itu hanya beberapa yang dianggap penting. '''Pertama''' adalah ''kelompok '''[https://id.m.wiktionary.org/wiki/saksi_bisu saksi bisu]''' sejarah kota Padang'' diantaranya adalah peninggalan penjajah kolonial seperti a) '''''[[Monumen Michiels|Monumen Michiels Padang]] ('''''Sekarang disebut Taman Melati di depan museum Adityawarman). Tempat ini hanya didiskusikan, sebab sudah ada beberapa tugu peringatan di tempat itu. b) kuburan belanda di terminal lintas andalas (sekarang Plaza Andalas) kemudian dibangun '''''[https://min.m.wiki-indonesia.club/wiki/Monumen_Pamudo_Syarif Monumen Pemuda Syarif].''''' c) Bekas kuburan belanda di simpang ujung gurun ( sekarang kantor Dinas PDK) Di halaman depan kantor itu kemudian dibangun  '''''Tugu Bambu Runcing'''''.(1984?) Rancangan dan konsepnya oleh Nasbahry saat itu adalah bambu runcing sebagai simbol perjuangan rakyat. Simbol ini sangat [[Stereotipe|'''stereotipe''']] dengan susunan bentuk tiga buah bambu runcing. Keberadaan saksi bisu sejarah kota Padang ini memang banyak yang terancam punah. Baik dalam bentuk bangunan umum perumahan, monumen kolonial, tanda-tanda lain seperti kuburan, digantiyang ditempel dengan menggonjongkannya (''gonjongisme)'' atau lainnya. kerugiannya adalah kita kehilangan perasaan bahwa kita pernah di jajah oleh kolonial karena tanda-tanda dan saksi bisu kolonialisme ''([https://en.m.wiki-indonesia.club/wiki/Cultural_heritage cultural heritage]) i''tu juga sudah menghilang dari depan mata kita.
 
'''Kedua''' adalah kelompok peristiwa sejarah perlawanan rakyat yang ingin di abadikan dalam bentuk '''''[[monumen]]''''' dan arau '''''[[Tugu (disambiguasi)|tugu]]'''''. Umumnya, ada desakan peserta diskusi agar rancangannya bersifat naratif dan stereotipe untuk menggambarkan sifat heroik, dramatis dan [[Pahlawan|kepahlawanan]]. Diantaranya . 1).Peristiwa pengibaran bendera proklamasi kemerdekaan, 21 Agustus 1945.( '''''Monumen [https://min.m.wiki-indonesia.club/wiki/Monumen_Penaikan_Bendera_Merah_Putih Pengibaran Bendera Proklamasi]''''' [https://min.m.wiki-indonesia.club/wiki/Monumen_Penaikan_Bendera_Merah_Putih )]. Di kantor polisi (lama) dekat kantor pos pusat padang. Karena banyaknya yang akan dirancang maka pikiran praktis saat itu rancangannya meniru adegan ''[[Pengibaran Bendera di Iwo Jima|Pengibaran Bendera AS di Iwo Jima]] yang fenomenal itu yang struktur desainnya berbentuk segitiga. Tetapi dibuat terbalik. 2'') '''''[[Peristiwa Padang Area]]''''' 27-Nopember 1945 yang sering disebut ( '''''[[Monumen Padang Area]]'''''). Konsep dasarnya semangat api gejolak perjuangan rakyat kota Padang yang tadinya juga [[naratif]] dan [[Realisme (hubungan internasional)|realis]], yang kemudian dikembangkan lagi oleh Ibenzani Usman dalam bentuk yang lebih [[Abstrak (literatur)|abstrak]] 3) Peristiwa Rimbo Kaluang 21 Februari 1946 ('''''[https://min.m.wiki-indonesia.club/wiki/Monumen_Pertempuran_Partamo Monumen  Pertempuran Pertama]''''' di kota padang dibangun1987 adalah untuk mengenang peristiwa penyerangan markas dan gudang senjata sekutu di [[Rimbo Kaluang, Padang Barat, Padang|Rimbo Kaluang]] pada tanggal 21 Februari 1946. Monumen ini dibangun di tempat yang kini menjadi Taman Rimbo Kaluang (rimba kelelawar itu adalah batas kota Padang tahap dua). Tahap pertama batas kota Padang zaman kolonial adalah Plaza Andalas sekarang, lurus sampai balai kota terus ke kantor polisi dan rumah sakit tentara ganting. Rancangan dan Konsep monumennya bersifst naratif menggambarkan tentara sedang menyerbu.4) Peristiwa Penyerangan penduduk terhadap tentara sekutu dan pasangannya di daerah Teluk Bayur tahun 1947. Konsep rancangannya adalah ''[[Simbol|lambang]] senjata pejuang melawan musu''h. Realisasinya kurang diketahui. 5).Peristiwa Olo (1947) yaitu pemuda Syarif yang asalnya dari Padang Panjang dan tinggal di Koto Marapak, kemudian membakar rumah Belanda (sekarang menjadi kantor pusat BPD atau Bank Nagari Sumbar) dengan [[bom molotov]]: kemudian dibangun ([https://min.m.wiki-indonesia.club/wiki/Monumen_Pamudo_Syarif M'''''onumen  Pemuda Syarif''''']). Konsepnya juga bersifat naratif dimana seseorang yang tangannya terikat ke belakang saat akan dibunuh oleh belanda setelah dipenjarakan, dan dia disaksikan oleh penduduk Padang (patung kecil- kecil dibelakangnya). Letak monumen ini dirancang di depan terminal lintas andalas (sekarang Plaza Andalas) karena tidak memungkinkan di halaman kantor pusat [[Bank Nagari]]. 6) Peristiwa Banda Buek, 18 Januari 1947.  ('''''[https://min.m.wiki-indonesia.club/wiki/Monumen_Panyarangan_Pasa_Banda_Buek Monumen Pengeboman Pasar Banda Buek])'''''.  dan rancangannya  juga bersifat naratif. Seseorang menunjuk ke atas langit untuk memberitahu kedatangan pesawat belanda yang membom Banda Buek. Di sekitarnya beberapa orang menjongkok ketakutan mendongak ke langit. 7) Peristiwa Linggarjati: '''''[https://min.m.wiki-indonesia.club/wiki/Tugu_Bateh_Linggajati Tugu Linggarjati]'''''. Di padang 3 mei 1947. Tugu batas itu ada di belokan jln. Linggarjati Tabing Padang. Hanya dibicarakan karena tugunya sudah ada.8) Peristiwa Perjuangan [[Bagindo Aziz Chan|Bagindo Azis chan]]:  kemudian direncanakan ([[Simpang Tinju|'''''Monumen Simpang Tinju''''')]]. Yaitu untuk mengenang kebulatan tekad beliau mempertahankan kota Padang dan terbunuh 19 juli 1947 di kawasan itu.9). Untuk mengenang Perjuangan rakyat kuranji: yang telah berlangsung sejak tahun 1902 maka oleh Syahrul Ujud minta direncanakan M'''''useum [https://min.m.wiki-indonesia.club/wiki/Monumen_Pajuangan_Rakyaik_Kuranji Perjuangan Rakyat Kuranji].'''''namun gagal direalisasikan walauoun sketsa bangunannya sempat di buat.Yang di bangun tahun 1985 dikuranji adalah monumen Tugu Perintis Kemerdekaan.di depan kantor camat kuranji. Perancangnya tidak diketahui. Dan terkenal pula julukan '''''Harimau [[Kuranji, Padang|Kuranji]]'''''.10) [https://min.m.wiki-indonesia.club/wiki/Monumen_Tugu_Pajuangan_Kemerdekaan_Rakyaik_Pauah Peristiwa perjuangan rakyat Pauah].13 oktober 1945. Saat itu di bangun 1989 ''Tugu Perjuangan Kemerdekaan Rakyat Pauh'', namun perancangnya  tidak tercatat.
Baris 28:
Penelitiannya yang berkaitan dengan [[Budaya rupa|budaya visual]] dan seni [[Adat Minangkabau|tradisi Minangkabau]] didasari oleh [[semiotika]] (ilmu tanda) dan ilmu [[persepsi]] visual kemudian menjadi tesisnya pada program pasca sarjana di [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB) pada 1998 kemudian dibukukan dengan judul ''Budaya Visual Tradisi Minangkabau'' (2008). Di samping ilmu semiotika dan persepsi visual dalam penelitian tersebut, ia mengkaitkan budaya visual Minangkabau itu dengan sejarah yang berakar pada [[kosmologi Hindu]] Jawa ([[Astha Brata|''hasta brata'').]]
 
Setelah selesai mengikuti program pascasarjana tahun 1999, di ITB, maka sekitar tahun 2000 -2004 pekerjaannya terlibat sebagai tenaga ahli di proyek konsultan Pt. Tantejo Gurhano (Tano) Padang dengan Ir. Ahmad Dahlan, untuk pengkajian dan pengembangan lingkungan bangunan tradisional. Mengadakan ceramah dan seminar tentang bangunan tradisional Minangkabau. Seminar [https://en.m.wiki-indonesia.club/wiki/Intangible_cultural_heritage intangible cultural heritage] Minangkabau di TMII Jakarta tahun 2002, atas undangan [[Edi Sedyawati|prof. Dr.Edi Sedyawat]]<nowiki/>i dari UI dan kepala UPT Museum Adityawarman Padang, '''''Usria Davida''''' yang hasilnya di bukukan. Pengerjaan beberapa proyek museum Adityawarman Padang, terkait masalah tradisi Minangkabau.Di samping mengajar kemudian mulai fokus menulis buku yang berkaitan dengan seni, seni rupa, desain dan masalah kebudayaan secara umum. Karena memahami aplikasi desain grafis; sejak tahun 1990-an, secara otodidak dan ahli dari Jerman. Maka pada tahun 2007, mulai menekuni dunia penerbitan dan percetakan buku di [[google:unp+press&oq=unp+press&aqs=chrome.0.69i59j0i22i30.5298j0j7&client=ms-android-samsung-ss&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8|Unp Press]] atas permintaan Rektor Universitas Negeri Padang [[Z. Mawardi Effendi|Prof. Dr. Z. Mawardi Effendi]], dan istirahat 2017 setelah pensiun 2015. Dia sempat keliling perguruan tinggi di Asia Tenggara 1993, saat menjabat kepala.UPT. Perencanaan dan Pengembangan Fak.Teknik ke Fak.Teknik Industri dari Univ.Bung Hatta (1991-1995) .
 
Untuk pengembangan studinya tentang masalah persepsi visual dia kemudian menulis buku ''Psikologi persepsi pada Kawasan [[Desain komunikasi visual|Desain Komunikasi Visual]]'' tahun 2011, <ref>{{Cite book|last=Couto|first=Nasbahry|date=2010|title=Psikologi Persepsi pada Kawasan Komunikadi Visual|location=Padang|publisher=Unp press|isbn=978-602-8819-16-9|url-status=live}}</ref>yang diterbitkan UNP Press, Padang. Buku ini kemudian menginspirasi terbitnya buku ''Psikologi Persepsi dan [[Informasi|Desain Informasi]]: Sebuah Kajian Psikologi Persepsi dan Prinsip [[Kognisi|Kognitif]] untuk Kependidikan'' tahun 2016 oleh Media Academi ,Yogyakarta..<ref>{{Cite book|last=Couto|first=Nasbahry|date=2016|title=Psikologi Persepsi dan Desain Informasi: Sebuah Kajian Psikologi Persepsi dan Prinsip Kognitif untuk Kependidikan|location=Jogyakarta|publisher=Media academi|isbn=978-602-74482-5-4|url-status=live}}</ref> Karena banyak berkecimpung di berbagai bidang maka memudahkannya untuk menulis teori seni, desain dan arsitektur. Dan juga mengenai sejarah.