Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k clean up |
||
Baris 30:
Begitupula dengan kondisi di Bandung, Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandoeng yang sebelumnya bernama Bandung Kogyo Daigaku menghentikan kegiatan perkuliahannya pada November 1945 dan resmi mengungsi ke [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] ditanggal 6 Januari 1946.<ref>{{Cite book|last=Miswar Tumpu, Ritnawati Makbul, Asri Mulya Setiawan, Abdurrozzaq Hasibuan|first=Mahyuddin|date=2021|title=Insinyur Indonesia|publisher=Yayasan Kita Menulis}}</ref> [[Pemerintahan Sipil Hindia Belanda|NICA]] yang telah menguasai Jakarta, mendirikan Universitas Sementara atau ''[[Nood-Universiteit van Nederlandsch Indie|Nood Universiteit]]'' pada tanggal 21 Januari 1946 dengan 5 fakultas. Dimana ''Nood Universiteit'' kemudian diubah namanya menjadi [[Universiteit van Indonesie]] atau Universitas Indonesia pada tahun 1947.<ref>{{Cite journal|date=1947|title=uitgave van de Nederlandsche|journal=Het dagblad-|volume=Tahun ke-22, No.248}}</ref><ref>{{Cite book|last=Bonne|first=C.|date=1941|title="De Geneeskunde in Nederlandsch-Indie: Het geneeskundig onderwijs" dalam S. A. Tydskrif vir Geneeskunde Edisi 8}}</ref>
Sementara itu, STT Bandoeng di Yogyakarta baru mulai kegiatan perkuliahannya pada tanggal 17 Februari 1946 dengan menggunakan gedung Sekolah Tinggi B Negeri Yogyakarta di kawasan Kota Baru. Saat itu hanya memiliki 3 konsentrasi yaitu Teknik Sipil, Teknik Mesin-Listrik dan Teknik Kimia.<ref>{{Cite web|title=Sambutan Kadep – Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan|url=https://tsipil.ugm.ac.id/id/profil/sambutan-kadep/|language=id-ID|access-date=2022-10-28}}</ref> Setelah 1 tahun, tepatnya pada 1 Maret 1947 STT Bandoeng mengalami pergantian kepemimpinan dari [[Roosseno Soerjohadikoesoemo|Prof. Ir. Roosseno]] kepada [[Wreksodiningrat|Prof. Ir. Wreksodiningrat.]] Dan tidak lama setelahnya, STT Bandoeng diubah menjadi STT Jogjakarta.<ref>{{Cite web|last=Indrajaya|first=Dimas Wahyu|title=Sejarah Hari Ini (17 Februari 1946) - Sekolah Tinggi Teknik Bandung Dibuka di Yogyakarta|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/02/17/sejarah-hari-ini-17-februari-1946-sekolah-tinggi-teknik-bandung-dibuka-di-yogyakarta|website=www.goodnewsfromindonesia.id|language=id-ID|access-date=2022-10-28}}</ref>
Dengan kondisi Yogyakarta sebagai satu-satunya wilayah Indonesia yang belum jatuh ke tangan Belanda, maka pada tanggal 19 Desember 1948 terjadi Agresi Militer Belanda II di Yogyakarta. Sehingga selama perang kemerdekaan dari Desember 1948 hingga Oktober 1949, STT Jogjakarta terpaksa menghentikan kegiatannya. Para Dosen, Mahasiswa dan Pegawai STT Jogjakarta ikut serta dalam perjuangan fisik dan perang gerilya melawan pasukan Belanda.<ref name=":0">{{Cite web|title=Sejarah – Fakultas Teknik|url=https://ft.ugm.ac.id/tentang-ft/sejarah/|language=en-US|access-date=2022-10-28}}</ref> Hingga sampai adanya [[Perjanjian Roem-Roijen|perjanjian Roem-Royen]] di tanggal 7 Mei 1949, salah satu hasil perjanjian tersebut adalah membolehkan Indonesia membangun kembali Pemerintahan dengan beribukota di Yogyakarta dan memperbaiki perguruan - perguruan tingginya.<ref name=":1">{{Cite book|last=Sudaryono|date=2021|title=Masa Depan adalah Ujung Sejarah - Sejarah Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 1946 - 2020|location=Yogyakarta|publisher=Gadjah Mada University Press|isbn=978-602-386-963-3}}</ref>
Adapun pada 20 Mei 1949, [[Wreksodiningrat]] selaku pimpinan STT Jogjakarta diundang dalam rapat Panitia Perguruan Tinggi di Kepatihan yang dihadiri oleh [[Hamengkubuwana IX|Sultan Hamengkubuwono IX]], Prof. Soetopo, [[Prijono|Prof. Dr. Prijono]], [[Sardjito|Prof.Dr. Sardjito]] dan Prof.Ir. Harjono untuk membahas pembentukan Universiteit Negeri Gadjah Mada. Dimana Universiteit Negeri Gadjah Mada ini akan dibentuk dengan menggabungkan 3 institusi yang telah ada yaitu Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada, Sekolah Tinggi Kedokteran dan Sekolah Tinggi Teknik Jogjakarta. Maka semenjak 2 November 1949, STT Jogjakarta yang sudah bergabung diubah namanya menjadi Fakulteit Technik dan melaksanakan perkuliahannya di Jetis dengan jumlah mahasiswa sebanyak 205 orang<ref name=":1" />.
Baris 38:
Berpindahnya pusat pemerintahan Indonesia dari Yogyakarta ke Jakarta pada akhir tahun 1949, berdampak kepada Fakultas Teknik berupa berpindahnya tenaga staf pengajar yang berasal dari pegawai pemerintah. Hingga menjadikan Bagian Teknik Mesin-Listrik terpaksa ditutup pada tahun 1950 dan menyisakan Bagian Teknik Sipil dan Teknik Kimia<ref name=":1" />. Adapun pada tahun 1957-1966, Fakultas Teknik UGM memperoleh bantuan dari [[Universitas California, Los Angeles|University of California Los Angeles]] (UCLA) berupa tenaga pengajar, peralatan, buku dan beasiswa pendidikan lanjut untuk dosen. Tenaga pengajar [[Universitas California, Los Angeles|UCLA]] yang membantu Fakultas Teknik UGM saat itu adalah Prof. Wesley L. Orr; Harry C. Showmen; Prof. G.G. Lamb; Richard A. Holroyd; Richard D. Johnston; Verna V. Matthay; Dr. Wm. D. Van Vorst; Dr. W.J. Knapp; Dr. J.P. Frankel; Prof. F.W. Hutchinson; dan Dr. George Hansen. Fakultas Teknik UGM akhirnya berkembang kembali dengan munculnya bagian/program studi baru yaitu Teknik Mesin (1959), Teknik Geodesi-Geologi (1959), Arsitektur (1962) dan Teknik Listrik (1963)<ref name=":1" />.
Dengan berjalannya waktu, Teknik Geodesi - Geologi akhirnya dipisah menjadi Teknik Geodesi dan Teknik Geologi pada tahun 1962. Adapun Teknik Nuklir UGM baru dibentuk pada tahun 1977 dengan didahului adanya kerjasama antara UGM dengan [[Badan Tenaga Nuklir Nasional|Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN)]] ditanggal 5 Desember 1974<ref name=":1" />.
Periode 1980-an Fakultas Teknik mendapatkan bantuan dari program Pendidikan IX [[Bank Dunia]] untuk pengembangan pendidikan tinggi teknik. Berupa pengiriman tenaga pengajar Fakultas Teknik UGM ke universitas-universitas di luar negeri, mendatangkan dosen tamu dari universitas luar negeri serta memulai perancangan dan perencanaan pembangunan sarana fisik Fakultas Teknik. Dimana proses pembangunan dilaksanakan secara bertahap antara tahun 1986 hingga 1996. Begitupula dengan proses pemindahan kegiatan perkuliahan tiap jurusan/departemen<ref name=":1" />.
Baris 61:
|
* Sarjana Teknik Sipil (S-1),
* Sarjana Teknik Infrastruktur Lingkungan (S-1)
|
Baris 295 ⟶ 294:
== Kerjasama ==
Setiap Departemen di Fakultas Teknik aktif menjalin kerjasama dengan berbagai pihak mulai dari<ref name=":
'''Universitas - Universitas Internasional'''
Baris 410 ⟶ 409:
| Peneliti/Penemu ||Dikembangkan oleh Mahasiswa Fakultas MIPA, Kehutanan, Teknik dan Kedokteran UGM.
|-
| Penghargaan/Keunggulan || Dilengkapi dengan sensor genangan air, GPS, bergetar saat ada objek didepan berjarak 75
|}
{{end-col}}
Baris 583 ⟶ 582:
== Fasilitas ==
Fakultas Teknik UGM menyediakan beberapa fasilitas pendukung kegiatan bagi seluruh sivitas akademika dari 8 departemen berupa :
{{quote box|align=right|width=45%|quote=Tugu Teknik yang berada di area masuk Fakultas Teknik dibangun pada perayaan 50 tahun Pendidikan Tinggi Teknik, 17 Februari 1996. Desain Tugu Teknik merupakan karya Mahasiswa Jurusan Arsitektur UGM bernama Gatot Suprihadi yang mengalahkan 21 peserta lain dari kalangan arsitek, seniman dan profesional.
[[Berkas:Tugu Teknik FT UGM.jpg|jmpl|left|200px|Tugu Teknik UGM]]Tugu teknik ini memiliki filosofi tersendiri, 5 trap mencerminkan pendidikan tinggi teknik beserta sivitas akademik & alumni FT UGM dalam kehidupannya selalu berpedoman pada [[Pancasila]]. Bagian penopang yang menyerupai [[Candi bentar|Candi Bentar]] melambangkan sistem pendidikan tinggi teknik beserta sivitas akademik & alumni senantiasa mesti berpijak pada akar kebudayaan asli Indonesia. Adapun jumlah 3 buah penopang tersebut mencerminkan 3 kelompok/rumpun keilmuwan teknik FT UGM yaitu Kelompok Sipil & Perencanaan (meliputi Arsitektur, Teknik Geodesi dan Teknik Sipil), Kelompok Industri (meliputi Teknik Kimia, Teknik Mesin dan Teknik Elektro) dan Kelompok Energi (meliputi Teknik Nuklir dan Teknik Geologi). Pada bagian atas yang terdiri dari 8 kubus ''stainless steel'' melambangkan 8 Jurusan/Departemen di Fakultas Teknik UGM dengan sistem molekuler yang bermakna kesolidan tiap sivitas akademika dan alumni Fakultas Teknik UGM dalam implementasi misi pengembangan ilmu pengetahuan<ref name=":1" />.}}
Baris 589 ⟶ 588:
Peristiwa gempa Yogyakarta pada tahun 2006 mendorong Gedung SGLC yang memiliki 11 lantai dan 1 basement ini untuk menggunakan teknologi peredam gempa jenis ''Viscoelastic damper'' sebanyak 102 buah<ref>{{Cite book|last=Suhendro|first=Bambang|date=30 September 2022|title=Non Linear Time History Analysis of 3D Reinforced Concrete Frame Structure with Viscoelastic Damper - Short Course - International Conference on Earthquake Engineering & Disaster Mitigation (ICEEDM)}}</ref>. Dimana gedung akan tetap berfungsi dan dalam kondisi baik sebagai pusat pembelajaran saat terjadi gempa. Gedung mulai dibangun pada tahun 2020 dan telah digunakan pada tahun 2022 sebagai kantor Dekan dan kelengkapan Fakultas Teknik serta kegiatan kuliah umum, ''learning space'' hingga ''conference''<ref>{{Cite web|title=Peletakan Batu Pertama pembangunan gedung SGLC dan ERIC FT UGM|url=https://ft.ugm.ac.id/peletakan-batu-pertama-pembangunan-gedung-sglc-dan-eric-ft-ugm/|access-date=2022-10-28}}</ref>.
<u>Gedung ERIC (''Engineering Research Innovation Center'')</u>
Terletak di area depan Fakultas Teknik UGM. Gedung yang memiliki 5 lantai ini dibangun bersama dengan SGLC dan telah digunakan sebagai pusat riset unggulan dan hilirisasi riset serta ''training/worskhop room''.
<u>Perpustakaan Fakultas Teknik</u>
Selain perpustakaan di tiap departemen, Fakultas Teknik memiliki Perpustakaan Fakultas. Menempati gedung 3 lantai yang berisi ribuan buku dan koleksi jurnal/buku digital. Perpustakaan ini dilengkapi juga dengan beberapa ruang belajar, ruang diskusi hingga studio mini. Terdapat ''Microsoft Innovation Center'' yang membantu dalam perihal lisensi, konsultasi, training software terkait<ref>{{Cite web|title=Perpustakaan Fakultas Teknik UGM|url=https://lib.ft.ugm.ac.id/|language=en-US|access-date=2022-10-28}}</ref>.
<u>Masjid Teknik</u>
Baris 652 ⟶ 648:
{{Reflist}}
{{UGM}}
[[Kategori:Fakultas di Universitas Gadjah Mada]]
[[Kategori:Universitas Gadjah Mada]]
|