Bahasa Sunda Indramayu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 9:
 
== Asal-usul ==
Menurut sebuah [[hipotesis]], asal-usul [[Pribumi|penduduk asli]] Indramayu berasal dari [[lembah]] [[Gunung Ceremai|pegunungan Ceremai]] yang membentang hingga ke wilayah [[Kabupaten Tasikmalaya|Tasikmalaya]]. Jika hipotesis atau dugaan ini terbukti benar maka dapat dipastikan bahwa pribumi asli Indramayu adalah orang Sunda yang berbudaya serta berbahasa Sunda dan telah menempati wilayah tersebut selama berabad-abad.{{Sfnp|Supriatnoko|2017|pp=9-10}}
 
Penduduk Sunda di daerah Indramayu berasal dari Tegalkalong Sumedang, pada saat itu daerah Sumedang sedang dalam musibah, beberapa warga di bawah oleh Pangeran Panembahan pergi ke Indramayu untuk mengungsi agar selamat<ref>{{Cite web|last=|title=migrasi Tegalkalong|url=https://jabar.tribunnews.com/2021/04/26/ini-masjid-tertua-di-sumedang-ada-cerita-tragedi-berdarah-saat-idul-fitri-tahun-1678/|access-date=2021-4-26}}</ref>, namun terdapat juga pengungsian suku sunda keberbagai daerah termasuk ke Indramayu setelah kemerdekaan Indonesia<ref>{{Cite web|last=|title=pemberontakan DII|url=https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-013380111/jawa-barat-zaman-mengungsi-migrasi-warga-kala-pemberontakan-ditii-dan-bandung-lautan-api?_gl=1%2Aj15uy6%2A_ga%2AclgwTkhpVGpVdk9aUmxzUk1KNm8tM2VScVFrVU1UNGdtck1nNHI3RnBoQ0g5RDVvdFF2bWdiT1ZGYVVudkNaaw..&page=4/|access-date=2022-1-3}}</ref><ref>{{Cite web|last=|title=Perjanjian Renville dan migrasi militer|url=https://www.ruangguru.com/blog/kerugian-indonesia-pada-perjanjian-renville/|access-date=2017-10-5}}</ref>.
Dalam ''[[Naskah Wangsakerta]]'' disebutkan bahwa di wilayah yang sekarang menjadi bagian dari Kabupaten Indramayu pernah berdiri sebuah kerajaan bernama Kerajaan Manukrawa pada [[Abad ke-1 hingga 10|abad ke-5]] yang lokasinya berada di sekitar hilir [[Ci Manuk|sungai Cimanuk]], selanjutnya pada [[Abad ke-1 hingga 10|abad ke-9]] wilayah Indramayu menjadi daerah kekuasaan [[Kerajaan Sumedang Larang]]. Sejak [[Abad ke-11 hingga 20|abad ke-12]] Sumedang Larang menjadi [[vasal]] [[Kerajaan Sunda|Kerajaan Pajajaran]], sehingga otomatis Indramayu menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Kerajaan Galuh/Pajajaran. Pada awal berdirinya, wilayah Kerajaan Sumedang Larang sendiri mencakup [[Kabupaten Sumedang|Sumedang]] (wilayah inti), [[Kabupaten Karawang|Karawang]], [[Ciasem, Subang|Ciasem]], [[Pamanukan, Subang|Pamanukan]], [[Kabupaten Indramayu|Indramayu]], Sukapura, [[Cekungan Bandung|Bandung]], dan Parakanmuncang, meskipun pada akhirnya sebagian dari wilayah-wilayah ini melepaskan diri dari pengaruh Sumedang Larang.{{Sfnp|Supriatnoko|2017|pp=10}} Dengan dikuasainya wilayah Indramayu sebelah utara seperti Kandanghaur, Lelea, dan Haurgeulis oleh kerajaan Sumedang Larang, membuat kultur di wilayah tersebut masih bertahan pada [[Budaya Sunda|kultur Sunda]] yang melekat hingga sekarang termasuk dalam hal bahasa yang dituturkan.{{Sfnp|Kasim|2011|pp=179-180}}''{{Sfnp|Asteka|2016|pp=236}}''
 
== Dalam naskah jawa kuno ==
Berlandaskan asal-usul penduduk Indramayu, dapatlah dikemukakan bahwa [[penutur jati]] bahasa di Indramayu pada awalnya adalah bahasa Sunda. Bahasa Sunda yang digunakan di Indramayu membentuk Bahasa Sunda dialek Indramayu atau yang sering dikenal dengan sebutan Sunda Parean atau Sunda Lea.{{Sfnp|Supriatnoko|2017|pp=11}}
 
Daerah Indramayu yang disebutkan dalam [[Naskah Wangsakerta]] catatan abad ke 17 atau 1682 yang telah diterjemahkan oleh Ki Tarka Sutarharja sejak tahun 2005, bahwa dalam naskah itu daerah Indramayu, Majalengka, Subang, Karawang, Cirebon dan Kuningan adalah wilayah kerajaan lama dari Kerajaan Pawanukan nama asli dari Manukan<ref>{{Cite web|last=|title=Cakraningrat IV|url=https://silsilahsembilangan.blogspot.com/2016/?m=1/|access-date=2016-10-16}}</ref>, naskah wangsakerta juga dipertegas oleh catatan Cakraningrat <ref>{{Cite web|last=|title=Cakraningrat IV|url=https://silsilahsembilangan.blogspot.com/2016/?m=1/|access-date=2016-10-16}}</ref> ditambah beberapa naskah kuno aksara kuno jawa yang ditemukan di berbagai desa Indramayu termasuk salah satu naskah jawa kuno dari lelea yang diterjemahkan oleh Ki Tarka Sutarharja<ref>{{Cite web|last=|title=Naskah Kuno Indramayu|url=https://www.radarcirebon.tv/2022/03/27/indramayu-miliki-beragam-naskah-kuno//|access-date=2022-3-27}}</ref><ref>{{Cite web|last=|title=naskah jawa kuno Indramayu|url=https://cirebon.tribunnews.com/2021/07/05/sosok-ki-tarka-sutarahardja-filolog-dari-indramayu-yang-selamatkan-ratusan-naskah-kuno-telah-tiada/|access-date=2021-7-5}}</ref> yang menyebutkan penduduk sunda lelea sudah ada sejak di Indramayu tahun 1678 yang menjadi desa sunda pertama di Indramayu.
 
== Letak persebaran geografis ==