Fathiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Atas Nama Cinta (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Danang Efendi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 69:
 
== Sinopsis ==
Salwa yang semenjak kecil dirawat oleh monyet dan dibesarkan di hutan, tak sengaja berjumpa Tantra (Hardy Hartono)Tantri, anak bungsu Aida (Irene Librawati) dan Ramdan (Boy Tirayoh) yang sedang berkemah di hutan tempat Salwa tinggal. Salwa bahkan sempat merawat Tantra yang terluka dampak tembakan pemburu. Tantra kemudian memberi Salwa nama Fathiyah (Aryani Fitriana) yang gunanya penyelamat. Saat Tantra ingin kembali ke Jakarta, tanpa sengaja Fathiyah terbawa di atas mobil Tantra.
 
Begitu sampai Jakarta, Fathiyah yang sedang ada di atas mobil Tantra, tersangkut di dahan pohon lalu jatuh di atas kap mobil Cakra (Teuku Wisnu), kakak Tantra sampai pingsan. Cakra yang tidak berhasrat dapat masalah, melarikan Fathiyah ke rumah sakit. Begitu Fathiyah sadarkan diri, dia ketakutan melihat peralatan rumah sakit yang baru pertama kali diamatinya. Fathiyah berupaya kabur sampai membikin kehebohan di rumah sakit. Cakra serta Najwa (Ririn Dwi Ariyanti), direktur RS dibikin repot oleh ulah Fathiyah. Gara-gara perihal jadinya ini Cakra jadi membenci Fathiyah yang dikira gila, dan Fathiyah juga membenci Cakra yang dianggap berhasrat menyakiti dirinya. Semenjak saat itu Cakra dan Fathiyah selalu bertengkar. Tapi Najwa yang selama ini menyukai Cakra malah membela Fathiyah.
 
Nindy (Linda Ramadhanty) dan Karin (Gracia Indri) yang dilingkar-lingkarkan hutang mencari jalan pintas untuk melunasi hutang mereka. Nindy menyuruh Karin menjebak Cakra supaya mereka dapat mendapatkan harta keluarga Cakra untuk melunasi semua hutang.
 
Pada saat Aida merayakan ulangtahunnya, Aida memberitahu bahwa dia berhasrat Cakra dan Najwa bertunangan. Cakra tidak mencintai Najwa, beliau menolak permintaan Aida tersebut. Najwa sedih, tapi Karin sebaliknya, karena kini dia sedang punya kesempatan untuk mendapatkan Cakra.