Ngayau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Busu Neneng (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 29:
Meskipun hingga kini tidak ada satupun analisis yang dapat menjelaskan secara pasti dan tepat makna yang tersembunyi dari tradisi Ngayau tersebut karena ritual ini sedemikian kompleks dan sedemikian misteriusnya, namun dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa tradisi Ngayau sangat penting bagi penggambaran citra kelompok Dayak yang merupakan salah satu simbol suatu identitas kesukuan. Pemotongan kepala/ngayau kembali muncul ketika terjadi kerusuhan antar-etnis melanda Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah beberapa tahun yang lalu.{{sfn|Maunati|2004}}
== Konflik Sampit ==
{{Main|Konflik Sampit}}
[[Berkas:Ngayau sampit.jpg|thumb|200px|Praktik Ngayau dilakukan kembali selama Konflik Sampit.]]
Saat [[Konflik Sampit]] meletus pada [[2001]], praktik Ngayau dimunvulkan kembali dengan target orang-orang dari [[suku Madura]]. Setidaknya terdapat 100 orang yang dipenggal kepalanya oleh suku Dayak selama konflik ini.
Peristiwa ini juga menarik perhatian media massa ketika itu. Karena praktik ini telah dinyatakan punah sejak berlakunya Perjanjian Tumbang Anoi. Tragedi ini membuat orang-orang percaya bahwa praktik Ngayau belum sepenuhnya punah.
== Referensi ==
|