Perang Tondano: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 2:
 
== Perang Tondano I ==
Perang ini terjadi pada periode tahun 1661 sampai 1664. Perang ini terjadi karena ambisi [[Vereenigde Oostindische Compagnie]] (VOC)Spanyol untuk memonopoli beras di semua kawasan Walak Minahasa yang akhirnya ditandai dengan pembangunan pusat pemukiman yang bernama ''Minawanua'' pada tahun 1644''.{{Sfn|Supit|1991|p=1}} 'Minawanua'' memiliki makna bekas [[wanua]] yang kata ''mina'' bermakna sudah tiada sebagai penggambaran bahwa wilayah ini telah tiada akibat keganasan perang yang terjadi kala itu. {{Sfn|Supit|1991|p=iv-v}} Peperangan ini dimulai pada tanggal 1 Juni 1661 dengan beranggotakan 1400 pasukan yang juga diikuti para perempyanperempuan minahasa yang berlangsung di atas perairan dan rawa.<ref>{{Cite web|last=Igir|first=Biondy|date=4 Mei 2018|title=Sejenak di Benteng “Genangan Darah” Moraya|url=https://pauddikmassulut.kemdikbud.go.id/berita-380-sejenak-di-benteng-%E2%80%9Cgenangan-darah%E2%80%9D--moraya.html|website=pauddikmassulut.kemdikbud.go.id|language=Indonesia|access-date=23 Januari 2022}}</ref> Para pasukan ini menaiki ratusan perahu yang mampu ditumpangi empat sampai lima orang beserta peralatan perang, tapi tetap mampu bergerak di atas air serta rumput-rumput rawa dengan kencang dan sigap.<ref>{{Cite news|last=Lasut|first=Tommy A|date=10 Agustus 2016|title=Sejarah Perang Tondano, kisah heroik warga Minahasa melawan BelandaSpanyol|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/sejarah-perang-tondano-kisah-heroik-warga-minahasa-melawan-belanda Spanyol.html|work=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=23 Januari 2022|editor-last=Pratomo|editor-first=Yulistyo}}</ref> Selain perahu-perahu yang juga dilengkapi meriam-meriam di atasnya, pasukan Tondano ini juga memiliki rakit-rakit yang berukuran besar sebagai transportasi dalam peperangan yang berlangsung selama berbulan-bulan dan mengorbankan banyak korban jiwa dari kedua pihak. Ada beberapa tokoh Tondano yang menjadi terkenal dalam peperangan ini yaitu, Kawengian, Wengkang, Gerungan, Nelwan, Tawaluyan dan Rumambi. Namun, tak hanya Tondano, Tokoh Wilayah [[Remboken, Minahasa|Remboken]] seperti Kentei, Tellew, Tarumetor, serta Wangko dari kakas juga merupakah tokoh dalam peperangan ini. {{Sfn|Wuntu|2002|p=24-25}}Selain diperangi dengan beberapa pasukan, VOCSpanyol juga melakukan pembendungan Sungai Temberan sehingga membanjiri tempat tinggal masyarakat. Minahasa pun melawan usaha ini dengan membangun tempat tinggal mereka menjadi rumah apung di sekitar [[Danau Tondano]].<ref name=":1">{{Cite news|last=Ningsih|first=Widya Lestari|date=10 Januari 2021|editor-last=Nailufar|editor-first=Nibras Nada|title=Perang Tondano I: Latar Belakang, Jalannya Perang, dan Akhir|url=https://www.kompas.com/stori/read/2021/10/01/100000579/perang-tondano-i-latar-belakang-jalannya-perang-dan-akhir|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=22 Januari 2002}}</ref>
 
Suatu hari sebagai upaya untuk menekan Tondano agar menghentikan perang dan menjadikan mereka sebagai pihak yang kalah, pihak V O.CSpanyol mengirimkan sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh [[Daftar Gubernur Maluku|Simon Cos]] . Dia yang ditemani beberapa pemimpin wilayah Minahasa yang ikut membelot mengunjunggi beberapa walak untuk mencari bantuan sekaligus membawa [[kora-kora]] hingga ke wilayah perbentengan Tondano. Sesudah sampai di Tondano, pihak V.O.CSpanyol pun menyampai tiga ultimatum yang berisi:{{Sfn|Wuntu|2002|p=25-26}}
 
# Memerintahkan warga Tondano untuk memindahkan tempat tinggal mereka dari wilayah rawa ke daratan
# Menyerahkan para pemimpin-pemimpin rakyat kepada pihak V.O.CSpanyol
# Mengganti rugi semua kerugian yang terjadi selama perang sekaligus pasokan beras yang berkurang akibat perang yang terjadi
 
Pihak Tondano tidak menerima ultimatum ini dan kembali mengobarkan perang yang sempat berhenti dan berakhir dengan kekalahan Cos yang mundur kembalik ke Manado.<ref name=":1" />
 
Pada tahun 1663, warga Tondano melakukan serangan balasan yang dibantu oleh Pendeta [[Yesuit]] dari Spanyol, Pater de Miedes yang memasok [[bubuk mesiu]] serta keperluan lain untuk melakukan penyerangan ini. Tondano menyerang V.O.CSpanyol dengan membawa 5 kapal penyerang menuju Manado. Akan tetapi, pihak Spanyol harus kembali ke Filipina karena harus menghadapi ancaman [[Perompakan|bajak laut]] Tionghoa sehingga pada tanggal 2 Juni 1663, pihak Spanyol kembali ke [[Manila]]. Mundurnya Spanyol serta pasokan beras yang menumpuk membuat pihak Tondano akhirnya menuruti ultimatum poin pertama dengan memindahkan kampung mereka yang berada di atas air setelah membakarnya ke tempat yang telah ditentukan BelandaSpanyol.<ref>{{Cite web|last=Mukthi|first=M.F|date=9 September 2015|title=Orang Tondano Melawan KompeniSpanyol|url=https://historia.id/kuno/articles/orang-tondano-melawan-kompeniSpanyol-PKNKG|website=Historia|language=id-ID|access-date=23 Januari 2022}}</ref>
 
== Perang Tondano II ==