Sabdapalon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Oppezer (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Oppezer (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
[[Berkas:Sabdapalon di cetha.jpg|jmpl|Patung penggambaran Sabdapalon di [[Candi Ceto]].]]
'''Sabdapalon '''atau '''''Sabdo Palon''''' adalah sosok Raja Jin Gunung Tugel ditaklukan oleh utusan [[mehmed I]] yang bernama Syekh Subakir ulama Persia lalu ia dimuslimkan oleh [[Syekh Siti Jenar]] juga dianggap sebagai jin khodam penasehat spritual [[Brawijaya|Brawijaya V]], penguasa terakhir dari kerajaan [[Majapahit]] di [[Jawa]] yang pada akhirnya juga mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan [[Sunan Kalijaga]].
 
Namanya disebut-sebut dalam [[Darmagandhul|Serat Darmagandhul]], ditulis oleh [[Ki Kalamwadi]], dengan waktu penulisan hari Sabtu Legi, 23 Ruwah 1830 Jawa (atau sangkala ''Wuk Guneng Ngesthi Nata'', sama dengan [[16 Desember]] [[1900]]). Serat Darmagandhul adalah suatu tembang macapat [[Sastra Jawa Baru|kesusastraan Jawa Baru]] berbahasa Jawa ''ngoko''. Disebutkan bahwa Sabdapalon tidak bisa menerima sewaktu Brawijaya digulingkan pada tahun [[1478]] oleh tentara [[Kerajaan Demak|Demak]] dengan bantuan dari [[Walisongo]] (walaupun pada umumnya dalam sumber-sumber sejarah dinyatakan bahwa Brawijaya digulingkan oleh [[Girindrawardhana]]). Ia lalu bersumpah akan kembali setelah 500 tahun, saat korupsi merajalela dan bencana melanda, untuk menyapu [[Islam]] dari Jawa dan mengembalikan kejayaan agama dan kebudayaan Jawa (dalam Darmagandhul, agama orang Jawa disebut agama ''[[Agama Budhi]]'', yang dahulu ajaran ''Buddha'' berdampingan dengan ajaran ''[[Agama Hindu|Hindu]]''). [[Serat Damarwulan]] dan [[Serat Blambangan]] juga mengisahkan tokoh ini.