Brexit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
Baris 248:
Hampir semua [[ekonom]] dunia beranggapan bahwa keputusan [[Britania Raya]] untuk meninggalkan [[Uni Eropa]] akan memberi dampak buruk bagi perekonomian mereka baik dalam jangka menengah maupun panjang.<ref>Baldwin, Richard (31 Juli 2016). "Brexit Beckons: Thinking ahead by leading economists". ''VoxEU.org''. Diakses tanggal 3 Juni 2018. <q>On 23 June 2016, 52% of British voters decided that being the first country ever to leave the EU was a price worth paying for 'taking back control', despite advice from economists clearly showing that Brexit would make the UK 'permanently poorer' (HM Treasury 2016). The extent of agreement among economists on the costs of Brexit was extraordinary: forecast after forecast supported similar conclusions (which have so far proved accurate in the aftermath of the Brexit vote).</q></ref> Survei yang dilakukan terhadap para ekonom dunia pada tahun 2016 menunjukkan bahwa Brexit akan berimbas pada penurunan tingkat [[Pendapatan per kapita|pendapatan per-kapita]] Britania Raya.<ref>Sodha, Sonia; Helm, Toby; Inman, Phillip (28 Mei 2016). "[https://www.theguardian.com/politics/2016/may/28/economists-reject-brexit-boost-cameron Economists overwhelmingly reject Brexit in boost for Cameron]". ''The Observer''. [[ISSN]] [https://www.worldcat.org/issn/0029-7712 0029-7712]. Diakses tanggal 3 Juni 2018.</ref><ref>"[http://www.igmchicago.org/surveys/brexit-ii Brexit survey II]". ''igmchicago.org''. 12 Juli 2016. Diakses tanggal 3 Juni 2018.</ref> Survei pada literatur mengenai Brexit tahun 2017 juga menunjukkan hal yang senada; "Brexit akan membuat Britania Raya lebih miskin dikarenakan munculnya hambatan-hambatan baru terhadap perdagangan, investasi luar negeri, dan juga imigrasi. Penelitian yang dilakukan pada 2017 berdasarkan pada data ekonomi 2010 menunjukkan bahwasanya "Hampir seluruh daerah Britania Raya lebih rentan terhadap Brexit apabila dibandingkan dengan daerah-daerah di negara lain. Wilayah [[Republik Irlandia]] memiliki tingkat kerentanan yang tinggi karena perdagangan mereka yang telah terintegrasi dengan Britania Raya sejak lama, namun tingkat kerentanan Republik Irlandia ini sama tingkatannya dengan kerentanan yang dimiliki oleh daerah dengan tingkat kerentanan terendah Britania Raya, seperti [[London]] dan bagian utara [[Skotlandia]]. Sementara itu, [[Jerman]] juga merupakan negara dengan tingkat kerentanan yang tinggi di antara negara-negara Uni Eropa, dengan tingkat yang rata-rata hanya setengah sampai sepertiga dari kerentanan di Britania Raya. Terdapat alasan geografis ekonomi yang logis apabila melihat tingkat kerentanan di Eropa, di mana Eropa barat dan utara adalah daerah yang paling rentan terhadap Brexit, sedangkan daerah selatan dan timur Eropa hampir tidak terpengaruh sama sekali, setidaknya dalam hal hubungan perdagangan... Secara keseluruhan, Britania Raya jauh lebih rentan terhadap risiko Brexit dibandingkan dengan Uni Eropa.".<ref>Chen, Wen; Los, Bart; McCann, Philip; Ortega-Argilés, Raquel; Thissen, Mark; van Oort, Frank (2017). "[http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/pirs.12334/abstract The continental divide? Economic exposure to Brexit in regions and countries on both sides of The Channel]". ''Papers in Regional Science''. '''97''': n/a–n/a. [[Pengenal objek digital|doi]]:[[doi:10.1111/pirs.12334|10.1111/pirs.12334]]. [[ISSN]] [https://www.worldcat.org/issn/1435-5957 1435-5957].</ref>
 
Kebanyakan pakar ekonom, termasuk Kementerian Keuangan Britania Raya, menegaskan bahwa keberadaan [[Britania Raya]] di [[Uni Eropa]] selama ini memberi efek positif terhadap perdagangan dan maka dengan keluarnya Britania Raya hal itu berarti akan ada efek buruk yang dirasakan pada sektor perdagangan.<ref>"[https://www.gov.uk/government/publications/hm-treasury-analysis-the-long-term-economic-impact-of-eu-membership-and-the-alternatives HM Treasury analysis: the long-term economic impact of EU membership and the alternatives]". Government of the United Kingdom. Diakses tanggal 3 Juni 2018.</ref><ref>"[http://www.ifs.org.uk/uploads/publications/comms/r116.pdf Brexit and the UK's Public Finances] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180719033429/https://www.ifs.org.uk/uploads/publications/comms/r116.pdf |date=2018-07-19 }}" (IFS Report 116). Institute for Fiscal Studies. Mei 2016. Diakses tanggal 3 Juni 2018.</ref><ref>"[https://www.economist.com/britain/2016/04/09/the-economic-consequences The economic consequences]". ''The Economist''. 9 April 2016. Diakses tanggal 3 Juni 2018.</ref><ref>"[https://www.economist.com/finance-and-economics/2016/04/30/if-it-aint-broke-dont-brexit If it ain't broke, don't Brexit]". ''The Economist''. 30 April 2016. Diakses tanggal 3 Juni 2018.</ref> Berdasarkan pernyataan dari kelompok ekonom [[Universitas Cambridge]], apabila skenario "Hard Brexit" terjadi, maka hanya akan ada sepertiga saja jumlah [[ekspor]] Britania Raya yang bebas [[tarif]], kemudian seperempat dari ekspor Britania Raya akan dikenai tarif dan halangan tinggi, dan sisanya akan dikenai tarif ekspor antara 1-10%.<ref>Corsetti, Giancarlo; Crowley, Meredith; Exton, Oliver; Han, Lu (13 Desember 2017). "[http://voxeu.org/article/analysing-exposure-uk-exports-eu-tariffs-quotas-and-antidumping-under-no-deal A granular analysis of the exposure of UK exports to EU tariffs, quotas and antidumping under 'no deal']". ''VoxEU.org''. Diakses tanggal 3 Juni 2018.</ref> Namun bagaimanapun, terdapat ketidakpastian mengenai seberapa besar efek kerugian yang akan diterima Britania Raya, dengan angka perkiraan beragam mulai dari 1 hingga 10 persen dari pendapatan per-kapita Britania Raya.".<ref name=":10" /> Angka kerugian ini tergantung pada hasil negosiasi, apakah Britania Raya akan tetap berada pada [[Pasar Tunggal Eropa]], atau membuat kesepakatan [[perdagangan bebas]] dengan Uni Eropa, atau hubungan perdagangan keduanya hanya akan diatur oleh [[Organisasi Perdagangan Dunia]] yang mana akan sangat merugikan Britania Raya.<ref name=":10" />
 
Pada Oktober 2017, Pemerintah Britania Raya dalam hal ini DExEU menerbitkan laporan mengenai dampak ekonomi dari Brexit terhadap 58 industri di Britania Raya, namun DExEU tidak menerangkan secara detail mengenai dampak tersebut.<ref name=":26">{{Cite news|url=https://www.independent.co.uk/news/uk/politics/brexit-latest-news-secret-studies-report-eu-talks-safe-space-labour-opposition-a8028701.html|title=Brexit: Government refuses to publish 'secret studies' amid calls for 'safe space' for EU talks|last=Buchan|first=Lizzy|date=31 Oktober 2017|work=|publisher=The Independent|access-date=1 Juni 2018|via=}}</ref><ref>Jim Pickard (30 Oktober 2017). "[https://www.ft.com/content/da48bd00-bd91-11e7-b8a3-38a6e068f464 Key details of Brexit impact reports on 58 industries to stay secret]". ''Financial Times''. Diakses tanggal 1 Juni 2018.</ref> [[Partai Buruh (Britania Raya)|Partai Buruh]] menuntut adanya akses kebebasan informasi terhadap laporan tersebut, namun DExEU menolak dan mengatakan bahwa untuk memberikan data laporan tersebut kepada khalayak umum dapat menciderai legitimasi proses perancangan kebijakan, dan mereka menginginkan untuk memberikan ruang aman kepada para pembuat kebijakan untuk merancang kebijakan-kebijakan terkait Brexit.<ref name=":26" /> Pada 1 November 2017, Partai Buruh kemudian mengajukan mosi ''humble address'' kepada [[Parlemen Britania Raya|Parlemen]], meminta agar laporan tersebut dirilis, dan mosi ini disetujui.<ref name=":64">Peter Walker (2 November 2017). "[https://www.theguardian.com/politics/2017/nov/02/brexit-impact-documents-david-davis-start-talks-handover Brexit impact papers to be released in victory for Labour]". ''The Guardian''. Diakses tanggal 1 Juni 2018.</ref> Pimpinan Parlemen [[Andrea Leadsom]] mengatakan bahwa akan terdapat sedikit penundaan untuk menunggu menteri terkait memutuskan bagaimana mekanisme perilisan laporan tersebut tanpa menimbulkan prasangka buruk terhadap negosiasi Brexit.<ref name=":64" />