Sunan Giri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: mengubah tempat lahir VisualEditor
Almarko (bicara | kontrib)
perbaikan kalimat
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 44:
Beberapa babad menceritakan pendapat yang berbeda mengenai silsilah Sunan Giri. Sebagian [[babad]] berpendapat bahwa ia adalah anak Maulana Ishaq, seorang mubaligh yang datang dari [[Asia Tengah]]. Maulana Ishaq diceritakan menikah dengan Dewi Sekardadu, yaitu putri dari Menak Sembuyu penguasa wilayah Blambangan pada masa-masa akhir kekuasaan Majapahit.
 
Pendapat lainnya kemudian melengkapinya bahwa Sunan Giri juga merupakan keturunan Rasulullah SAW, yaitu melalui jalur keturunan
Pendapat lainnya yang menyatakan bahwa Sunan Giri juga merupakan keturunan Rasulullah SAW, yaitu melalui jalur keturunan [[Husain bin Ali]], [[Ali Zainal Abidin]], [[Muhammad al-Baqir]], [[Ja'far ash-Shadiq]], [[Ali Uraidhi|Ali al-Uraidhi]], Muhammad an-Naqib, Isa ar-Rumi, [[Ahmad al-Muhajir]], Ubaidullah, Alwi Awwal, Muhammad Sahibus Saumiah, Alwi ats-Tsani, Ali Khali' Qasam, [[Syekh Muhammad Shahib Mirbath|Muhammad Shahib Mirbath]], Alwi Ammi al-Faqih, Abdul Malik (Ahmad Khan), Abdullah (al-Azhamat) Khan, Ahmad Syah Jalal (Jalaluddin Khan), [[Jamaluddin Akbar al-Husaini]] (Maulana Akbar), Ibrahim Zainuddin Al-Akbar As-Samarqandy (Ibrahim Asmoro), Maulana Ishaq, dan Ainul Yaqin (Sunan Giri). Umumnya pendapat tersebut adalah berdasarkan riwayat pesantren-pesantren Jawa Timur, dan catatan nasab Sa'adah BaAlawi Hadramaut.
# [[Husain bin Ali]]
# [[Ali Zainal Abidin]]
# [[Muhammad al-Baqir]]
# [[Ja'far ash-Shadiq]]
# [[Ali Uraidhi|Ali al-Uraidhi]]
# [[Muhammad an-Naqib]]
# [[Isa ar-Rumi]]
# [[Ahmad al-Muhajir]]
# [[Ubaidillah bin Ahmad|Ubaidillah]]
# Alawi al-Awwal
# Muhammad Sahibus Saumah
# Alawi ats-Tsani
# [[Ali Khali' Qasam]]
# [[Muhammad Shahib Mirbath]]
# Alwi Ammil Faqih
# Abdul Malik [[Azmatkhan]]
# Abdullah [[Azmatkhan]]
# Ahmad Syah Jalaluddin [[Azmatkhan]]
# [[Jamaluddin Akbar al-Husaini|Husain Jamaluddin Akbar]][[Azmatkhan]]
# Ibrahim Zainuddin Al-Akbar As-Samarqandy (Ibrahim Asmoroqondi)
# [[Maulana Ishaq]] [[Azmatkhan]]
# Sunan Giri, Muhammad 'Ainul Yaqin
Pendapat ini disepakati berdasarkan riwayat pesantren-pesantren Jawa Timur dan catatan nasab Sa'adah [[Ba 'Alawi]] Hadramaut.
 
Dalam [[Hikayat Banjar]] disebutkan, Pangeran Giri (alias Sunan Giri) merupakan cucu Putri Pasai (Jeumpa?) dan Dipati Hangrok (alias [[Brawijaya VI]]). Perkawinan Putri Pasai dengan Dipati Hangrok melahirkan seorang putera. Putera ini yang tidak disebutkan namanya menikah dengan puteri Raja Bali, kemudian melahirkan Pangeran Giri. Putri Pasai adalah puteri Sultan Pasai yang diambil isteri oleh Raja Majapahit yang bernama Dipati Hangrok (alias [[Brawijaya VI]]). Mangkubumi Majapahit masa itu adalaha [[Patih Udara|Patih Maudara]].
 
== Pendidikan dan Pengembangan Keilmuan ==
Menurut [[Hoesein Djajadiningrat]] dalam ''Sadjarah Banten'' (1983), Nyai Pinatih adalah janda kaya raya di Gresik, bersuami Koja Mahdum Syahbandar, seorang asing di Majapahit. Nama Pinatih sendiri sejatinya berkaitan dengan nama keluarga dari Ksatria Manggis di Bali (Eiseman, 1988), yang merupakan keturunan penguasa Lumajang, Menak Koncar, salah seorang keluarga Maharaja Majapahit yang awal sekali memeluk Islam.<ref>Agus Sunyoto, ''Atlas Walisongo,'' Depok: Pustaka Iman, 2016, 206.</ref>
 
Bayi yang tersangkut di kapal itu diambil oleh awak kapal dan diserahkan kepada Nyai Pinatih yang kemudian memungutnya menjadi anak angkat. Karena ditemukan di laut, maka bayi itu dinamai Jaka Samudra. Setelah cukup umur, Jaka Samudra dikirim ke Ampeldenta untuk berguru kepada [[Sunan Ampel]]. Menurut ''Babad Tanah Jawi,'' sesuai pesan [[Maulana Ishaq|Maulana Ishak]], oleh Sunan Ampel nama Jaka Samudra diganti menjadi Raden Paku.<br />
<br />
== Dakwah dan kesenian ==