Pipit (Fringillidae): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Badak Jawa (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 27:
'''Burung finch''' (satu [[genus]] dengan burung pipit) di [[Kepulauan Galapagos]] yang dulu dipakai [[Charles Darwin]] untuk mengembangkan [[Evolusi|teori evolusi]], kini terbukti cocok dengan teori itu—mereka memang berevolusi.
Perubahan ukuran paruh menunjukkan bahwa [[spesies]] yang berkompetisi untuk mendapatkan makanan dapat mengalami evolusi. Demikian kata [[Peter Grant]] dari [[Universitas Princeton|Princeton University]], yang memublikasikan hasil penelitiannya itu pada jurnal ''[[Science (jurnal)|Science]]''. Sedangkan risetnya didanai oleh [[Yayasan Sains Nasional|National Science Foundation]].
Grant telah mempelajari
Menurut [[Robert C. Fleische]], seorang Pakar [[genetika]] di [[Smithsonian National Museum of Natural History]] and National Zoo, jarang Ilmuwan bisa mendokumentasikan perubahan-perubahan yang muncul dari hewan menanggapi kompetisi di alam. Lebih banyak mereka mengamati ketika satwa masuk ke habitat yang baru atau perubahan [[iklim]] dan perilaku untuk menemukan sumber makanan baru. “ Penelitian ini tergolong dalam [[Mikroevolusi|mikro evolusi]],” kata Fleischer lagi.
Grant juga meneliti
Tahun 1982 pasangan
Tahun 2003 dan 2004 hujan turun dan kian menipisnya persediaan makanan. Akibatnya burung finch jenis G. fortis berparuh besar banyak yang mati dan menyisakan burung berparuh lebih kecil yang mampu memakan biji dari tanaman yang lebih kecil dan tak perlu berkompetisi dengan burung G. magnirostris yang lebih besar.
|