Amantubillah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →top: clean up |
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 14:
Di kompleks istana, pengunjung dapat melihat kolam bekas pemandian sultan beserta keluarganya.<ref name="Wisata Melayu">[http://wisatamelayu.com/id/object.php?a=SlQvWCB6L1lYcXRCeDdraQ%3D%3D=&nav=geo Wisata Melayu] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150402124125/http://wisatamelayu.com/id/object.php?a=SlQvWCB6L1lYcXRCeDdraQ%3D%3D=&nav=geo |date=2015-04-02 }} diakses 23 Maret 2015</ref> Akan tetapi, pada saat ini kolam pemandian tersebut tidak berfungsi lagi, karena pendangkalan dan tertutupnya saluran air yang menghubungkan kolam tersebut dengan anak sungai Mempawah.<ref name="Wisata Melayu"/>
== Daftar Raja ==
Silsilah Panembahan kesultanan mempawah, antara lain:[1]
Masa Suku Dayak Hindu
Patih Gumantar (± 1380)
Raja Kudung (± 1610)
Panembahan Senggaok (± 1680)
Masa Islam
Opu Daeng Menambon bergelar Pangeran Mas Surya Negara (1740–1761)
Gusti Jamiril bergelar Panembahan Adiwijaya Kesuma (1761–1787)
Syarif Kasim bergelar Panembahan Mempawah (1787–1808)
Syarif Hussein (1808–1820)
Gusti Jati bergelar Sri Paduka Muhammad Zainal Abidin (1820–1831)
Gusti Amir bergelar Panembahan Adinata Krama Umar Kamaruddin (1831–1839)
Gusti Mukmin bergelar Panembahan Mukmin Nata Jaya Kusuma (1839–1858),
Gusti Makhmud bergelar Panembahan Muda Makhmud Alauddin (1858)
Gusti Usman bergelar Panembahan Usman (1858–1872)
Gusti Ibrahim bergelar Panembahan Ibrahim Muhammad Syafiuddin (1872–1892)
Gusti Intan bergelar Ratu Permaisuri (1892–1902)
Gusti Muhammad Thaufiq Accamuddin (1902–1944)[11]
Pangeran Wira Negara (1943-1946)
Panembahan Muda Gusti Mustaaan (1946-1956),Pendukung berdirinya negara Republik Indonesia
Pemangku Adat ,Tengku Pangeran Abdullah Ali Chandrarupa Wibowo bergelar Raja Muda Arya Mamangkunegara (2014-sekarang)
== Referensi ==
|