Oman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 72:
Setelah Oman mengusir Persia, Ahmed bin Sa'id Albusaidi pada 1749 menjadi Imam Oman terpilih, dengan Rustaq sebagai ibu kota. Sejak kebangkitan Imamah dengan dinasti Yaruba, orang-orang Oman melanjutkan dengan sistem elektif tetapi, asalkan orang tersebut dianggap memenuhi syarat, memberikan preferensi kepada anggota keluarga penguasa.<ref name=HTSHC>Salîl-ibn-Razîk. [https://www.qdl.qa/en/archive/81055/vdc_100023697835.0x000054 History of the imâms and seyyids of 'Omân by Salîl-ibn-Razîk, from A.D. 661–1856 (83/612) ''British National Archive''.] History of the imâms and seyyids of 'Omân. British National Archive. Page 83. QDL.</ref> Setelah kematian Imam Ahmed pada tahun 1783, putranya, Said bin Ahmed menjadi Imam terpilih. Putranya, Seyyid Hamed bin Said, menggulingkan wakil ayahnya Imam di Muscat dan memperoleh kepemilikan benteng Muscat. Hamed memerintah sebagai "Seyyid". Setelah itu, Seyyid Sultan bin Ahmed, paman Seyyid Hamed, mengambil alih kekuasaan. Seyyid Said bin Sultan menggantikan Sultan bin Ahmed.<ref name=HTSHC1>Salîl-ibn-Razîk. [https://www.qdl.qa/en/archive/81055/vdc_100023697835.0x000057 History of the imâms and seyyids of 'Omân by Salîl-ibn-Razîk, from A.D. 661–1856 (86/612).] History of the imâms and seyyids of 'Omân. British National Archive. Page 86. QDL.</ref><ref name=HTSHC3>Salîl-ibn-Razîk. [https://www.qdl.qa/en/archive/81055/vdc_100023697835.0x00005d History of the imâms and seyyids of 'Omân by Salîl-ibn-Razîk, from A.D. 661–1856 (92/612) ''British National Archive''.] History of the imâms and seyyids of 'Omân. British National Archive. Page 92. QDL.</ref> Sepanjang abad ke-19, selain Imam Said bin Ahmed yang mempertahankan gelar tersebut hingga meninggal pada tahun 1803, Azzan bin Qais adalah satu-satunya Imam Oman terpilih. Pemerintahannya dimulai pada tahun 1868. Namun, Inggris menolak untuk menerima Imam Azzan sebagai penguasa, karena dianggap bertentangan dengan kepentingan mereka. Pandangan ini berperan penting dalam mendukung penggulingan Imam Azzan pada tahun 1871 oleh sepupunya, Sayyid Turki, putra mendiang Sayyid Said bin Sultan, dan saudara laki-laki Sultan Barghash dari Zanzibar, yang dianggap Inggris lebih dapat diterima.<ref name=ABQOLR>Robert Geran Landen. [https://www.jstor.org/stable/598849?read-now=1&seq=2#page_scan_tab_contents Oman Since 1856: Disruptive Modernization in a Traditional Arab Society.] Oman Since 1856: Disruptive Modernization in a Traditional Arab Society. Journal of the American Oriental Society. Pages 581–583. JSTOR. 1970. Vol. 90, No. 4.</ref>
Imam Sultan Oman, penguasa Muscat yang dikalahkan, diberikan kedaulatan atas Gwadar, sebuah wilayah di Pakistan modern. Gwadar adalah bagian dari Oman dari tahun 1783 hingga 1958. Kota pesisir ini terletak di wilayah Makran yang sekarang menjadi sudut paling barat daya Pakistan, dekat perbatasan Iran saat ini, di muara Teluk Oman.<ref group=note>Pada 1783, ketika Seyyid Said menggantikan "masnad" Muscat dan Oman (negara merdeka yang didirikan pada 1749), dia berselisih dengan saudaranya Imam Sultan, yang melarikan diri ke tempat aman di Makran dan menjalin komunikasi dengan Nasir Khan dari Kalat. Said diberikan bagian Kalat dari pendapatan Gwadar dan tinggal di sana sampai tahun 1797 ketika dia berkuasa di Muscat dan Oman.</ref><ref>{{cite web |url=http://www.dawn.com.pk/weekly/cowas/20050911.htm |archive-url=https://web.archive.org/web/20100609072245/http://www.dawn.com.pk/weekly/cowas/20050911.htm |archive-date=9 June 2010|title=DAWN – Cowasjee Corner; September 11, 2005 |first=Ardeshir |last=Cowasjee |date=11 September 2005 |publisher=DAWN Group of Newspapers |access-date=27 July 2010}}</ref> Setelah mendapatkan kembali kendali atas Muscat, kedaulatan ini dilanjutkan melalui seorang wali ("gubernur") yang ditunjuk. Saat ini, penduduk Gwadar berbicara bahasa Urdu dan Balochi dengan banyak juga yang menguasai bahasa Arab.
==== Kolonisasi ''de facto'' Inggris ====
== Geografi ==
|