Cempedak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 39:
[[Berkas:Arto integer F 070202 malw.jpg|jmpl|Cempedak dijual di tepi jalan Muara Lawa, [[Kabupaten Kutai Barat|Kutai Barat]], [[Kalimantan Timur]]]]
[[Berkas:Nangka.jpg|jmpl|Cempedak di pasar buah]]
Buah dimakan dalam keadaan segar atau diolah terlebih dulu. Daging buah cempedak, kadang-kadang beserta bijinya sekali, diberi tepung, gula atau garam, dan digoreng, dijadikan camilan minum [[teh]] atau [[kopi]]. Bijinya dapat digoreng, direbus atau dibakar, sebelum dimakan dengan campuran sedikit garam. Buah mudanya, sebagaimana [[nangka]] muda, dapat dijadikan sayur.<ref name="verh"/>
 
Kayunya berkualitas baik, kuat, dan awet, sehingga kerap digunakan sebagai kayu bangunan, bahan perabotan rumah, atau bahan perahu. Kulit kayunya yang berserat dapat digunakan sebagai bahan tali, dan getahnya untuk memukat burung. Dari kayunya juga dapat dihasilkan bahan pewarna kuning.<ref name="verh"/>
 
Di [[Kalimantan]], cempedak atau bahasa Banjar-nya ''tiwadak'', selain dikonsumsi daging buah dan bijinya, kulitnya pun dapat diolah menjadi makanan. Kulit cempedak sendiri biasanya dikonsumsi masyarakat luas sebagai salah satu lauk dengan diolah secara dimasak tumis atau digoreng yang dinamakan ''mandai'' atau ada juga yang menyebutnya ''dami.'' ''Mandai'' dibuat dengan cara mengupas kulit buah sampai terlihat putih kemudian direndam dengan air garam untuk mengawetkan dan melunakkan teksturnya. Rendaman dapat dilakukan selama beberapa jam bahkan hingga sebulan. ''Mandai'' biasanya dikonsumsi dengan menggorengnya hingga kecokelatan.