Model kepemimpinan Umar bin Khattab dilanjutkan oleh Utsman bin Affan. Dia mengembangmemperluas wilayah kekhalifahan Islam ke beberapa daerah yang belum tercapai pada masa Umar bin Khattab. Perbedaan karakter Utsman dengan Umar bin Khattab menimbulkan model kepemimpinan yang berbeda.{{sfn|Madelung|1997|page=81–82}} Karakter Utsman yang lembut berbeda dengan karakter Umar yang tegas dan keras.{{sfn|Donner|2010|page=150}} Disamping itu, Utsman diangkat menjadi khalifah pada usia 70 tahun; sehingga dia memimpin umat Islam dalam keadaan sudah tua dan sedikit lemah. Kebijakan yang paling disorot adalah kebijakannya pada pengangkatan kerabat keluarganya menduduki jabatan penting.{{sfnp|Donner|2010|page=149–150}}<ref name="aruthman"/> Seperti gubernur-gubernur di daerah kekuasaan Islam berasal dari kerabat dekat.{{sfn|Madelung|1997|pp=90–103}} Selain perluasan Islam, Utsman memperhatikan pembangunan dalam kota seperti membangun bendungan pencegah banjir, jalan-jalan, jembatan, masjid, dan perluasan [[masjid Nabawi]].{{sfn|Syakir|2000|page=231}}